"Akuilah, dia memang bajingan. Namun, ia adalah bajingan yang paling tau bagaimana caranya membahagiakanmu."
-Michella Queenby Lavanya-------------------------------------------------------------------------
Happy Reading!!!
Seorang gadis berbalut kaus abu-abu polos yang melekat pas di badannya, mulai terusik dalam tidurnya. Kelopak mata dengan bulu-bulu halus nan lentik yang tertata rapi itu mulai mengerjap.
Perlahan, mata indah itu mulai terbuka. Michel mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang menembus lewat sela-sela jendela.
"Udah bangun?" Tanya Devano yang baru saja selesai mandi.
Lelaki itu bahkan sudah rapi dengan seragam yang melekat ditubuhnya. Devano mengacak-acak rambutnya yang masih basah dengan sebuah handuk kecil.
Michel mendudukan dirinya dan menyandarkan punggungnya dikepala ranjang. Ia masih sibuk mengumpulkan nyawanya, dengan wajah bantal tentunya.
Devano membawa kaki panjangnya mendekat ke arah Michel. Lelaki bertubuh atletis itu mendudukan bokongnya dibibir ranjang. Matanya tak lepas dari Michel barang sedetikpun.
Tangan kekar berotot milik Devano ia tempelkan ke dahi Michel, lalu perlahan turun ke sela-sela leher Michel. Ia ingin mengecek suhu tubuh Michel apakah masih sama seperti kemarin, tapi alhamdulillah suhu tubuhnya sudah kembali normal.
Michel menepis tangan besar itu dengan kasar. "Apaan sih, jangan sentuh-sentuh gue!"
Rupanya gadis manis itu sedang dalam mode senggol bacok. Wajar sih, mengingat bagaimana kejamnya perilaku Devano kemarin. Devano memaklumi jika istrinya itu bersikap demikian terhadapnya.
"Gimana keadaan lu? Masih pusing? Mau ke rumah sakit ga? Ayo, biar gue anterin." Tawar lelaki itu.
Tapi sama sekali tidak digubris oleh Michel, ia malah memalingkan wajahnya dan membuang pandangannya ke sembarang arah. Enggan menatap sang suami.
Devano menghembuskan nafas berat, mencoba sabar menghadapi sikap Michel. Bagaimanapun juga, ini semua akibat dari perbuatannya sendiri.
Michel terkejut saat tangan besar Devano membelai lembut pipi cubbynya. Ia pun menoleh dan pandangannya langsung bertubrukan dengan mata elang milik Devano.
"Masih marah?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir tipis lelaki bermarga Wijaya itu.
Devano mengambil kedua tangan mungil milik Michel, lalu ia genggam dengan erat. Pandangannya masih fokus menatap Michel.
"Chel, gue udah tau semuanya. Maaf, maaf karena gue gamau dengerin penjelasan lu terlebih dahulu. Maaf karena sikap egois gue, lu jadi harus ngalamin kejadian kayak kemarin."
"Gue tau sikap gue kemarin udah keterlaluan, gue sadar gue salah. Ga seharusnya gue bersikap kayak gitu, apalagi sama istri gue sendiri. Gue minta maaf, Chel. I am really sorry."
Permintaan maaf dari Devano terdengar tulus. Namun, tetap saja luka itu masih terasa nyata. Terlebih Devano yang notabenya 'tidak tau apa apa' memilih untuk menutup mata dan main hakim sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl Michella (END)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] { Harap tinggalkan jejak dengan cara memberi vote dan komen disetiap part} Bagaimana jadinya jika kamu terjebak dalam situasi yang rumit. Terpaksa menikah dengan seorang the most wanted. Dan menahan luka disetiap harinya. ...