41.Skorsing

1.7K 93 17
                                    

"Suatu hubungan tanpa rasa percaya, bukanlah dua hati yang saling cinta, tapi hanya dua orang yang menghabiskan waktu bersama."
-Devano Albert Wijaya-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!!

"Michel, saya tidak habis pikir dengan kamu. Bisa-bisanya kamu membully kakak kelas kamu sendiri. Dimana rasa empati kamu, Michel?"

Sudah lebih dari 30 menit, Bu Betty mengeluarkan kultum indahnya. Tapi yang bersangkutan hanya diam dan menundukkan kepala, tanpa mau berkomentar apapun.

Kini diruangan yang cukup keramat, Michel terpaksa harus mendengarkan omelan dari guru berbadan gempal itu.

"Saya benar-benar tidak menyangka kamu bisa melakukan tindakan kriminal seperti ini, Michel. Selama ini saya memaklumi sikap kamu yang sering membuat onar disekolah. Selalu bolos pelajaran, memanjat tembok belakang sekolah, mencoret-coret pintu kelas, bahkan kamu juga pernah mengunci saya dikamar mandi."

Bu Betty menjabarkan semua kelakuan yang pernah, bahkan sering Michel lakukan. Kepalanya terasa pening menghadapi Siswi yang kelewat bandel seperti Michel.

"Saya tidak pernah mempermasalahkan kalau kamu bandel dikelas. Saya memaklumi karena memang remaja seusia kamu sedang asyik-asyiknya menikmati masa sekolah."

  "Yang saya sayangkan disini adalah sikap kamu yang sangat keterlaluan. Kali ini perbuatan yang kamu lakukan sudah sangat diluar batas, Michel. Kamu membully kakak kelas kamu sendiri." Bu Betty menatap nyalang Michel.

"Kamu lihat Michel? Bianca sampai masuk rumah sakit karena ulah kamu. Harusnya kamu bisa berpikir sebelum bertindak. Jangan mentang-mentang orangtua kamu pemilik sekolah ini, kamu jadi bisa bersikap seenaknya!"

"Jangan kamu kira karena kamu anak pemilik sekolah ini, saya jadi tidak bisa bertindak tegas, Michel! Saya bisa saja mengeluarkan kamu dari sekolah ini." Michel hanya diam mendengarkan tanpa berniat menjawab atau melakukan pembelaan.

"Kamu jangan menggunakan kekuasaan orangtua kamu untuk bersikap semena-mena disini. Sekolah ini punya aturan yang harus kamu patuhi. Kamu-"

Michel memotong ucapan guru tersebut. "Maaf sebelumnya saya memotong ucapan, Ibu. Saya ingin klarifikasi tentang hal yang baru saja Ibu sampaikan kepada saya."

Michel menarik kursi yang didudukinya agar lebih dekat dengan guru berkacamata besar itu. "Saya tidak pernah menggunakan kekuasaan orangtua saya untuk bersikap seenaknya disini. Saya tidak mungkin bisa bertindak sejauh ini, jika tidak ada penyebabnya. Harusnya Ibu dengarkan dulu penjelasan dari saya."

"Tapi yang terjadi sekarang, apa? Ibu malah menghakimi saya tanpa mau tau alasan kenapa saya bisa bertindak demikian. Saya punya alasan untuk setiap hal yang saya lakukan." Michel menjeda ucapannya. "Saya ingin menjelaskan semuanya sama Ibu, tapi sekalipun Ibu tidak pernah memberi saya ruang untuk menjelaskan apa yang  sebenarnya terjadi. Sebaliknya, Ibu malah sibuk menghakimi saya."

"Setiap orang punya hak untuk didengar, harusnya ibu tau itu. Tapi kenapa, Bu Betty malah ga kasih saya waktu untuk melakukan pembelaan?"

"Michel, saya sudah hafal betul tabiat kamu. Kamu itu sering membuat onar disini. Sedangkan Bianca? Dia salah satu murid unggulan disini. Dan dia selalu bersikap ramah pada guru-guru. Rasanya sangat tidak mungkin kalau Bianca yang memulai pertengkaran duluan. Pasti kamu yang cari gara-gara sama Bianca." Serang Bu Betty.

Strong Girl Michella (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang