Secarik kertas usang aku letakkan
Perlahan ku torehkan pensil hitam keabuan
Segaris kabur memenuhi permukaan
Abstrak tak ingin ku perjelas sekarang
Tipis, tebal, lurus juga melengkung aku gabungkan
Tak peduli betapa tampak amburadul berantakan
Secarik kertas yang ku letakkan beberapa waktu lalu
Kini penuh garis gambaran wajah yang aku anggap menawan
Sengaja tak ku buat senyum dalam lukisan wajahmu
Sebab kau masih memilih yang lain sebagai alasan
Sebab aku seharusnya tak melukis dirimu
Jika kau menyalahkanku atas ini
Aku pun bisa menyalahkanmu atas perasaan ini
Secarik kertas yang terlukis wajahmu
Kembali aku torehkan pensil keabuan
Berharap wajahmu tertutup oleh bentuk abstrak yang aku timpakan
Seperti rasaku yang aku timpa dengan abstrak
Agar tak ketahuan
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDUT RUANG RINDU
PoetrySerupa sajak untuk meninggalkan jejak Serupa isi hati yang sepi tak ditinggali Di pojok ruang rindu yang sunyi, aku mencerna setiap hadir yang selanjutnya digantikan oleh pergi. Sudut Ruang Rindu itu, tak pernah sesak terisi.