Kincir kincir berputar
membelah angin
Dandelion kering terbang lepas
Mencari tempat pemberhentian yang pasJarum detik jam berputar
menghitung titik kecil dengan telaten
Cecak didinding menunggu sabar
Mengamati mangsa siap untuk disambarRasa hati tak ingat sudah berapa lama
Mengagumi sosok Adam dari kejauhan
Sayup ku dengar suara yang menggetarkan
Bersamaan senyum yang ramah menawanKincir kincir angin masih berputar
Angin menerbangkan Dandelion
juga kagum ku tak ketinggalanLepas,
Sampaikan padanya
bahwa ada hati yang senantiasa menanti disini

KAMU SEDANG MEMBACA
SUDUT RUANG RINDU
PuisiSerupa sajak untuk meninggalkan jejak Serupa isi hati yang sepi tak ditinggali Di pojok ruang rindu yang sunyi, aku mencerna setiap hadir yang selanjutnya digantikan oleh pergi. Sudut Ruang Rindu itu, tak pernah sesak terisi.