Bangku Usang

15 4 0
                                    


Duduklah bersamaku, Tuan
Ucapku sembari menepuk bangku panjang kosong yang ku duduki sendiri

Bangku kayu coklat usang
Beda dengan jejeran bangku lain di taman
Mungkin tak ada siapapun yang punya minat
Duduk sejenak melepas penat
Usang, namun sayang untuk dibuang
Tinggallah sendirian, tak nampak dari keramaian

Aku masih menatap wajahnya
Tuan pergi setelah mata kita saling menyapa
Meninggalkan aku dengan senyum
Aku tak tahu apa maksudnya

Tuan pergi begitu saja,
Meninggalkan aku
Juga bangku kayu yang usang

SUDUT RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang