Kita bukan hitam yang selalu bertanggung jawab atas keadaan gelapYang meski tak bisa melihat karena remang,
Yang mungkin memang otak di setel gelap adalah hitam,
bukankah air tak berwarna ?
Namun mengapa dasar samudera gelap ?
Apa karena pasirnya hitam ?Kita bukan kerikil yang siapa saja bisa memanfaatkan untuk menjadikannya senjata meluka
Yang dilemparkan kearah dimana kita tidak suka keberadaannya
Mungkin juga yang setelah di injak kemudian ditendang jauh-jauh
Atau yang diibaratkan sebagai masalah kemudian dilemparkan kedasar danau agar tenggelamKita bukan garis yang harus selalu bertanggungjawab atas yang berjalan tidak pada alurnya
Bukan sepenuhnya keliru atas rambu yang sudah ditancapkan tinggi sedang
Tak selalu menuntun agar lurus sesuai harapan
Kemudian ketika salah jalan kita disalahkan
Bukankah mereka tidak buta ?Jangan salahkan dan limpahkan salah pada hati.
Sebab rindu benar bisa menuntun pada mati, karena salah membelenggu diri
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDUT RUANG RINDU
PoetrySerupa sajak untuk meninggalkan jejak Serupa isi hati yang sepi tak ditinggali Di pojok ruang rindu yang sunyi, aku mencerna setiap hadir yang selanjutnya digantikan oleh pergi. Sudut Ruang Rindu itu, tak pernah sesak terisi.