(23) •femme rivale-1•

54 46 3
                                    

Frisiela Van Houten adalah gadis berparas cantik, tinggi langsing serta berambut pirang dan bermata hijau dan bersuara lembut.

Rasanya ia hampir seperti sosok sempurna jelmaan bidadari yang turun dari langit.

Ia mahasiswi satu jurusan dengan Smith Valesky. Hanya saja Frisiela memilih alat musik piano sebagai spesialisasinya selain senang bermain piano ia juga senang menyanyi bahkan suaranya cukup merdu.

Menjadi penyayi terkenal memanglah salah satu cita-citanya.

Selain ingin menjadi pemain piano profesional beberapa kali ia mengikuti audisi kontes bernyangi di kontes manapun. Namun, keberuntungan belum berpihak padanya.

Prestasinya yang paling tinggi adalah ia pernah menjuarai matematika tingkat internasional.

Terlalu banyak remaja bersuara merdu di negara Prancis yang super megah ini membuat jalan baginya untuk bisa menebus dunia hiburan di bidang bernyanyi tidak semudah membalikan telapak tangan.

Musik yang paling ia sukain adalah musik slow dan jazz. Kebetulan suaranya memang sangat bagus bahkan ia kenal baik dengan Smith Valesky.

Perkenalan mereka sudah dimulai sejak sama-sama untuk pertama kalinya mereka berdua menjejakan kaki di kampus musik mereka saat ini hubungan persahabatan mereka sudah berjalan selama dua tahun. Tanpa sepengetahuan Smith.

Frisiela diam-dian mulai menaruh hati untuk menyukainya sudah sejak tahun pertama awal masa kuliah mereka.

Saat ini Frisiela panggilan akrabnya Frisie mulai merasakan perubahan sikap Smith padanya.

Pemuda itu kini hampir selalu menolak ajakannya. Padahal dahulu Frisiela punya banyak cara untuk membuat Smith mau menghabiskan waktu hanya berdua dengannya mulai dengan Pura-pura ingin belajar musik bersama, menonton konser, menonton bioskop berdua atau travelling keluar kota bahkan keluar negeri hanya untuk mengejar konser grub band idola mereka.

Tapi sudah dua bulan ini Smith berubah. Begitulah yang dirasakan Frisiela.

Saat ini sikap Smith tidak tertarik menonton konser salah satu penyanyi rap idolanya dan kini sungguh-sungguh aneh. Padahal Frisiela sudah terlanjur membelikan tiket untuk Smith.

Ia kesal bahkan marah saat Smith dengan riangnya menolak ajakan Frisiela.

Tak perduli Frisiela menyodorkan tiket konser yang lumayan mahal ini kehadapan Smith.

"Smith menyebalkan sekali," makinya kesal pada Smith Valesky.

Ia menatap dua tiket dalam genggamannya dengan pandangan bingung akan ia apakan tiket ini? Sesungguhnya ia tidak terlalu menyukai musik rap. Ia lebih suka menonton drama dengan lagu-lagunya yang manis.

Jika dua kali ia pernah menonton konser rap itu hanya demi Smith.

Demi bisa menghabiskan waktu berada di samping Smith.

Frisiela curiga Smith punya hubungan khusus dengan gadis berkerudung bernama Widya Cantika Pratiwi yang pernah ia lihat saat mengunjungi Smith di rumah sakit.

Ia tak akan curiga andai saja sikap Smith pada gadis itu biasa saja. Tetapi Frisiela melihat cara Smith memandang gadis Asia berkerudung itu saat pergi meninggalkan nya. Mata Smith hampir tak berkedip menatap gadis itu sampai ia benar-benar tak terlihat lagi.

"Apa benar gadis itu sanggup kuliah di kampus terbaik di Prancis ini?. Aku yakin uang orang tuanya tak sebanyak itu," batin Frisiela masih meremehkan Widya hanya karena melihat cara penampilan Widya yang sederhana.

Saat sampai di kamar apartemennya Frisiela segera menyalahkan laptopnya, menghubungkannya dengan jaringan internet.

"Aku yakin gadis itu pasti punya akun Facebook atau instagram. Dari situ aku bisa tahu siapa dia sebenernya," gumam Frisiela.

Ia mengingat-ingat nama gadis yang ia lihat saat menjenguk Smith itu.

"Siapa namanya? Aku hanya ingat Wid.. ya... " gumam Frisiela sambil mengingat-ingat.

Frisiela mengetik nama itu lalu menekan pilihan nya.

"Search," ternyata banyak sekali akun bernama Widya.

"J'ai oublié quel est son nom complet (aku lupa nama lengkapnya) Widya.. Candika, ehh.. Candike.. Canteka.. " gumam nya lagi masih sambil terus mencari akun Facebook gadis yang telah membuatnya kesal itu.

Lalu munculah akun Facebook dengan nama Widya Cantika Pratiwi. Ada beberapa akun dengan nama itu.

"Namanya pasaran sekali," ucap Frisie meremehkan.

Ia memilih nama Widya Cantika Pratiwi sebagai mahasiswa jurusan designer universitas terkenal ini.

"Ini dia!" ujarnya kemudian saat menemukan sebuah akun dengan nama Widya Cantika Pratiwi.

Ia sedikit curiga saat melihat foto profil itu adalah foto sebuah bangunan berkubah.

"Ohh, Il s'avère que cette fille aime les terroristes! (Ohh, ternyata cewek itu suka teroris!)" ujar nya geram.

Frisiela masih seperti umumnya masyarakat di kota Prancis yang belum paham tentang Islam, jika melihat sesuatu yang berhubungan dengan islam seperti misalnya tulisan Arab, kubah masjid, atau bahkan wanita berhijab lebar dengan rapat langsung saja menyebutnya sebagai teroris.

Frisiela memeriksa semua album foto di akun Facebook Widya.

Ia tak menemukan foto kecuali foto-foto yang di tag teman-temannya di Facebook Widya. Tak ada foto yang menarik menurut frisiela.

Ia tak tahu bahwa Widya sudah menghapus foto-foto Widya di masa lalu yang masih saja belum mengenakan hijab.

Namun Frisiela masih tak mau menyerah begitu saja. Ia masih terus mencari sampai kemudian ia menemukan sebuah foto Widya dan teman-temannya satu jurusan designer.

Foto ini luput dari Widya karena memang itu foto bersama semua teman satu kelasnya saat mereka pertama kali kuliah dulu. Frisiela dapat mengenali wajah Widya diantara wajah-wajah sekitar dua puluhan mahasiswa.

"Heii, ini seperti gadis itu. Tapi kenapa di sini dia tidak menutup rambutnya?" tanya Frisiela dengan heran.

Ia perhatikan foto itu di tag oleh seorang teman Widya yang bernama Jansen.

"Ternyata gadis ini benar-benar kuliah di universitas terbaik di Paris. Hebat sekali dia!" gumam Frisiela dengan nada sinis.

Frisiela mencoba melihat akun Jansen menelusuri album yang dibuat teman Widya itu.

Dari foto yang ia tag ke akun Facebook widya.

Untung bagi Frisiela saat matanya langsung membelalak saat melihat sebuah foto yang sama sekali tak diduga nya.

"Wow, gadis itu ternyata nakal juga. Apakah Smith pernah melihat di foto ini?" tanya Frisiela pada dirinya seraya menyeringai lebar.

Frisiela mengenali wajah gadis dalam foto itu walau gadis itu tampil sangat terbuka dengan gaun seksi tanpa lengan dan potongan dada rendah serta rambut hitam bergelombang panjang melebihi pundak. Gadis itu tampak tertawa lepas duduk di depan pemuda bernama Jansen itu yang memeluknya mesra dari belakang. Pemuda itu meletakan wajahnya di pundak kanan gadis itu.

---0000---

Jangan lupa vote dan komennya965 kata~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komennya
965 kata~

乂❤‿❤乂

WIDYA YOU WILL BE MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang