Ketika rindu sudah memilih, dan sejauh mana kita melangkah dan membiarkannya mengejarmu.
Widya Cantika Pratiwi yang tengah menikmati hawa salju di sebuah kota Paris tepatnya di bawah menara Eiffel.
Sebuah kota yang terkenal akan alur keromantisnya i...
Ini adalah hari kedua di mana Smith dirawat di rumah sakit.
Setiap hari Widya menyempatkan diri menjenguk Smith.
Ini sebagai wujud rasa terima kasihnya karena Smith telah menolongnya dari penodong itu. Jika tidak ada Smith bisa jadi Widya lah yang menjadi korban penusukan penodong sadis itu.
Kemarin Widya menjenguk sore hari karena ia tak ingin bertemu dengan keluarga Smith.
Dan hari ini ia menjenguk Smith pagi hari sebelum berangkat kuliah. Widya merasa lega melihat keadaaan Smith yang semakin membaik walau proses penyembuhan luka di perutnya akan butuh waktu agak lama karena lukanya cukup dalam.
Pagi ini Widya datang tepat saat Smith diantarkan sarapan dan dengan manja berpura-pura masih lemas Smith meminta tolong Widya untuk menyuapinya.
Mulanya Widya enggan melakukannya. Ia merasa canggung jika harus menyuapi Smith tetapi Smith pandai berakting mengatakan perutnya terasa sakit tiap kali ia mengangkat lengannya untuk menebus rasa bersalahnya akhirnya Widya terpaksa bersedia mensuapi Smith sarapan dan Smith bersorak dalam hati karena telah berhasil mengerjai Widya.
"Kau sudah selesai sarapan. Aku pergi sekarang, setengah jam lagi aku ada kuliah," ucap Widya. Smith mengulurkan tangan kanannya dan Widya termangu tak mengerti apa maksud Smith.
"Aku hanya ingin bersalaman denganmu sebagai rasa terima kasih karena kau telah baik sekali menjengukku setiap hari" kata Smith .
"Kau tak perlu salaman okay? Kau masih ingat apa yang pernahku bilang, kan? Kita bukan muhrim dan kita tidak boleh saling bersentuhan. Aku menjengukmu hanya agar benar-benar yakin dengan keadaanmu semakin baik setiap hari," sahut Widya.
"Oh ku pikir karena kita sudah semakin saling mengenal sekarang aku sudah boleh bersalaman denganmu apakah aku harus sakit dulu agar keadaannya menjadi seperti malam kejadian lalu biar kita boleh saling bersentuhan?" tanya Smith.
"Smith kalau kau terus meledekku seperti ini mulai besok aku tak akan menjengukmu lagi. Aku sudah mengucapkan terima kasih kau telah menyelamatkanku menurutku itu sudah cukup" jawab Widya dengan tegas.
"Heii janganlah marah aku hanya bercanda" sahut Smith.
"Cara bercandamu sangat menyebalkan!" protes Widya. Dan Smith tertawa geli.
"Baiklah aku tak akan menganggumu lagi, tapi please datanglah kemari lagi besok. Kedatanganmu membuatku semangat dan mempercepat kesembuhaanku,"
Widya tak membalas senyuman Smith. Ia masih merasa kesal
"Bye Smith Assalamualaikum," ucap Widya singkat lalu segera melangkah keluar dari kamar perawatan Smith.
---0000---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
