(47) •Mon histoire musicale•

39 19 16
                                    

Smith mulai merasa gelisah dalam hatinya. Mulanya ia mengira apa yang ia rasakan ini hanya karena ia terlalu sering bergaul dengan Widya.

Ia memang mencintai gadis itu bahkan rasa suka itu mulai menjelma menjadi perasaan cinta yang teramat dalam.

Ia pun sudah menyatakan perasaannya pada Widya. Namun semenjak malam itu Smith merasa Widya menghindarinya.

Ia tak pernah 'kebetulan lagi' bertemu Widya bahkan walaupun ia menunggu lama kehadiran Widya di depan gedung apartemennya.

Bahkan pesan-pesan yang dikirimkan Smith pada whatsapp nya Widya pun hanya dijawab pendek oleh Widya.
Dan awalnya Smith menjadi penasaran.

Kemudian ia sadar Widya bukanlah gadis biasa. Ia seorang gadis muslim yang menolak hubungan sebagai sepasang kekasih.

Widya tidak menolak cintanya saja sudah cukup. Bagi Smith, walaupun Widya belum mengatakan menerima semua rasa cinta Smith.

Smith memutuskan membiarkan Widya merenungkan semua perkataan Smith pada malam itu di taman.

Ia tidak ingin menggangu Widya.

Smith menghormati keputusan Widya. Karena ia mencintai Widya.
Cinta yang dirasakan Smith kali ini sangat berbeda dengan perasaan suka dengan yang pernah ia alami pada kekasih-kekasihnya terdahulu.

Cintanya pada Widya bukan cinta yang hanya didasari oleh nafsu.

Jika hanya karena ketertarikan fisik ia pasti sudah memilih Frisiela Van Houten yang jelas-jelas mengandalkan keindahan fisiknya untuk menarik perhatian Smith. Namun ada sesuatu yang berbeda yang ia rasakan tiap kali ia bersama dengan Widya.

Perasaan tenang dan damai serta keteguhan Widya untuk selalu menjaga dirinya dari Smith serta kesantunan dan ketaatannya membuat Smith merasa tertarik ingin tahu apa yang membuat gadis itu. sepertinya sangat menikmati setiap ibadah yang ia lakukan.

Selain karena perasaannya pada Widya.

Smith juga merasa gelisah mengenai hidupnya. Ia bingung dengan masa depannya. Apakah benar ia ingin menjadi artis penyanyi terkenal?.

Smith merasa sudah tak nyaman lagi tiap kali ia harus menyanyi bersama tim bandnya itu.

Ia mulai merasa tidak betah berada dalam sebuah ruang acara yang penuh dengan pengunjung yang menari dan meminum alkohol yang memabukan. Bahkan beberapa ada yang sampai mabuk berat.

Sudah seminggu kali ini Smith mencari berbagai alasan agar ia tidak bisa ikut tampil bernyanyi di club itu bersama tim bandnya.

Tentu saja ini membuat rekannya yang lain keberatan bagaimana band mereka bisa tampil, bila penyanyi musik tidak ikut serta.

****

Sebulan telah berlalu.

Kini smith memandangi gedung berkubah dan bermenara itu untuk beberapa lama ia masih ragu untuk melangkah masuk kedalamnya.

Saat ini ia bisa sampai d idepan gedung itu adalah hasil perenungannya selama hampir sebulan ini

Ia penasaran ingin memahami tentang Islam.

Smith merasa gelisah selama beberapa minggu ini mulai kehilangan arah tujuan
Bukan karena Widya.

Sudah sebulan ini ia sengaja tak menghubungi Widya atau mencari gadis itu.

Widya pun tak pernah menghubungi Smith. Karena memang Widya tak pernah menghubungi Smith lebih dulu.

Karena alasan Widya selain harus menjaga kedekatan fisik ia juga harus menjaga kedekatan nya dengan smith

Smith sudah mencari informasi dari beberapa situs internet tentang Islam kemudian ia tahu siapa pun yang berminat memahami Islam bisa belajar di gedung itu, di Masjid Al Ansar. Masjid Al-Ansar adalah bangunan masjid yang cukup indah, terletak di 5 Rle de la Grande Cour, 93300 Aubervilliers, Prancis.

Islamic inilah yang menarik minat smith ia ingin mengikuti kegiatan itu untuk lebih memahami Islam
Sengaja ia tak memberitahu Widya mengensi niatnya ini karena ia ingin mendapatkan kepastian bahwa ketertarikan nya pada agama Islam ini bukan karena Widya tetapi karena hatinya memang membutuhkan sesuatu sebagai pijakan dalam menentukan jalan hidupnya ke depan.

Setelah berpikir agak lama akhirnya Smith memberanikan diri untuk melangkah perlahan memasuki gedung itu tepat depan pintu masjid ini ia melihat-lihat sekeliling sampai kemudian ia bertemu dengan seorang lelaki muda berwajah Asia menghampiri dan menyapanya.

"Assalamu'alaikum brother" ucap pemuda itu dengan sopan.

Smith tampak gugup ia sudah mempelajari kata itu ia juga tahu bahwa jika ada yang mengucapkan kata itu padanya ia harus menjawabnya.

"Wa... Alaikumus.. Salam" ucap Smith terbata-bata.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pemuda itu lagi saat ia sadari sepertinta Smith belum pernah datang ke masjid ini.

Kemudian Smith menceritakan bahwa ia sebenarnya bukan seorang muslim tetapi ia tertarik ingin belajar tentang Islam. Pemuda itu tampak senang sekali bahkan ia memperkenalkan dirinya sebagai
Muhammad Al-Iksan bisa dipanggil Iksan ia warga negara Malaysia kedua orang tuanya bermigrasi ke Prancis sejak Iksan belum lahir.

Iksan mengajak Smith ke dalam masjid sebelumnya ia memohon Smith melepaskan sepatunya lalu dititipkan ke tempat penitipan sepatu.
Di dalam masjid Iksan menjelaskan segala sesuatu tentang tempat ibadah untuk umat Islam ini.

Di sini terbentang ruang shalat yang cukup luas, ruang shalat kaum pria berada di barisan depan. Sementara ruang salat untuk wanita berada dibagian belakang dengan ukuran yang lebih kecil.

---0000---

Jangan lupa vote dan komenn762 kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komenn
762 kata

乂❤‿❤乂

WIDYA YOU WILL BE MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang