(55) •Vacances à Jakarta•

13 11 8
                                    

Jakarta.

Akhirnya Widya kembali ke kotanya ini setelah satu tahun lebih ia tidak pulang. Liburan akhir tahun kemarin ia tak sempat pulang ke Jakarta dan sekarang saat ia punya waktu dua minggu liburan musim semi ia manfaatkan untuk melepas rindu pada keluarganya di Jakarta.

Lagu "Love Yourself" Justin Bieber mengalun dari CD player mobil yang dikendarai Renaldi kakak tersayangnya itu yang menjemput Widya di bandara Soekarno-Hatta.

"Sudah sampai di Indonesia masih dengerin lagunya Justin Bieber.
Lagu Indonesia yang lagi populer apa sih?" tanya Widya pada Renaldi yang duduk di sampingnya sedang konsentrasi menyetir menyusuri jalan tol yang menghubungkan langsung bandara internasional Soekarno-Hatta ke daerah tempat tinggal mereka.

"Hmm... Apa ya? Lagi enggak ada yang aku suka" sahut Renaldi.

Widya hanya bisa memberengut dan ia mencari-cari sendiri di antara tumpukan CD kakaknya. Kelewatan sekali tak ada CD lagu Indonesia hanya ada CD Bruno mars, dan Justin Bieber. Widya memandangi CD yang terakhir itu dengan kening berkerut.

"Ini CD apa?" tanyanya sambil mengacungkan sebuah CD dengan sampul bertuliskan "one of A kind"

Renaldi melirik sekilas CD yang di acungkan Widya.

"Ohh itu punya Kania. Itu penyanyi Korea idolanya dan aku pernah dengerin sih, enak juga lho lagunya" jawab Renaldi.

Widya berdecak..

"Kalian ini benar-benar enggak punya rasa nasionalisme ya. Yang satu senang musik bahasa Inggris eh satunya musik bahasa Korea. Masa enggak pernah dengerin lagu Indonesia siiih?" sindir Widya.

"Kamu sendiri?" balas Renaldi.

"Aku kan tinggal di Prancis, masih wajar dong kalau enggak tahu lagu Indonesia apa yang lagi top sekarang ini" jawab Widya.

Renaldian hanya tertawa meledek.

"Ahh, alasan kamu klasik banget, Wid!."

Widya hanya mengendikkan kedua bahunya.

"Menurut mas Renal, apa reaksi papa dan mama kalau nanti melihat penampilan ku sekarang?" tanya Widya.

Semakin dekat mencapai rumahnya ia semakin merasa cemas sampai saat ini Widya belum menceritakan akan perubahan penampilannya pada papa dan mamanya. Walaupun ia yakin, Renaldi, Saras dan Kania pasti sudah menceritakan perubahan Widya pada kedua orang tuanya.

"Mereka tahu sekarang kamu sudah berubah dan ku bilang kamu berubah menjadi lebih baik. Menurutku papah dan mamah enggak akan mempermasalahkan. Kamu kan memang seorang Muslimah jadi wajarlah kalau berpakaian yang menunjukkan identitas kamu sebagai muslim. Aku sudah pernah bilang begitu kan?" jawab Renaldi.

Widya mengangguk harusnya memang begitu apalagi ini Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tak ada alasan bagi papa dan mamanya untuk melarang penampilan barunya yang sekarang ini.

Sekarang sudah bulan zamannya ada anak wanita di negeri ini yang dilarang berpakaian muslimah. Berpakaian Muslimah sekarang ini justru sedang populer di Indonesia bahkan Widya mendengar ada beberapa rancangan busana Muslimah karya perancang desainer Indonesia yang dipesan oleh Muslimah dari berbagai negara lain.

"Lagi pula gaya kamu memakai baju Muslimah lumayan juga. Kamu tetap kelihatan keren seperti biasa ku kenal. Hanya sekarang kamu terlihat jauh lebih sopan dan tertutup rapih, aku justru merasa senang melihat penampilan mu seperti ini, Wid. Daripada dulu baju kamu kurang bahan semua, bikin aku takut kamu bakalan di mangsa cowok-cowok hidung belang. Aku bangga melihatmu berubah menjadi lebih baik" lanjut Renaldi.

Widya tersenyum senang mendengar komentar kakaknya

"Mas Renal belum melihat Naura. Cara dia pakai hijab lebih trendi lagi dari yang ku pakai ini" kata Widya.

Renaldi menoleh sekejap ke arah Widya yang duduk di sampingnya, Ia tampak sedikit terhentak mendengar perkataan Widya.

"Apa? Naura ikut-ikutan pakai hijab juga? Anak centil serta cempreng suaranya itu yang dulu senang tampil seksi itu sekarang betah memakai baju serba tertutup?" tanya Renaldi tak percaya.

Widya hanya tertawa mendengar pertanyaan kakaknya.

"Iya! Naura sekarang juga sudah menjadi Muslimah yang taat yang anti pacaran lho bahkan dia ingin menjadi perancang busana Muslimah pertama di Prancis" jawab Widya.

Renaldi ikut tertawa dan kagum.

"Aku benar-benar takjub dengan kota Aubervilliers Prancis itu ternyata bisa juga ya kota itu mengubah dua cewek super fashionista yang jarang salat menjadi dua gadis Muslimah yang taat dengan perintah agamanya" kata Renaldi seraya tersenyum lebar.

Widya ikut tersenyum ia sendiri juga merasa takjub dengan semua yang telah ia alami selama setahun terakhir ini di Prancis baru menyadari, inilah keajaiban kota Aubervilliers.

---0000---

Jangan lupa vote dan komenn683 kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komenn
683 kata

乂❤‿❤乂

WIDYA YOU WILL BE MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang