(32) •très long voyage•

23 23 0
                                    

Sepulang nya Renaldi, Saras, dan Kania ke Indonesia. 

Widya kembali disibukan dengan rutinitasnya sehari-hari. Untunglah Naura sudah kembali ke Paris
tanggal 5 Januari sehingga Widya tak terlalu lama sendirian di apartemennya.

Beberapa hari lagi semester baru akan sudah dimulai.

Widya sudah menyelesaikan semua tugasnya sehingga ia masih punya sedikit waktu untuk bersantai sebelum masa kuliahnya dimulai lagi.

Hari ini ia berencana mengunjungi
Mosquée Al-Ansar.

Sebuah masjid yang didirikan warga Paris di Aubervilliers.

Tepatnya berlokasi di 5 Rle de la Grande Cour, 93300 Aubervilliers, Prancis

Namun kunjungan kali ini ia tidak ditemani Cahya tetapi justru ditemani oleh Smith.

Aneh seharusnya ia tak boleh berpergian hanya berdua dengan Smith. Awalnya Widya menolak tawaran Smith untuk menemaninya
Tetapi Smith mengatakan ingin melihat situasi masjid itu setelah Widya menceritakan sejarah masjid itu.

Smith bilang ia tertarik melihat kegiatan di masjid itu seperti apa.

Widya sendiri tak tahu bagaimana hingga akhirnya ia menerima tawaran Smith untuk mengantarnya
Apakah ini artinya ia kurang teguh dalam pendiriannya? Namun sejujurnya Widya memang merasa lebih nyaman jika perjalanan keluar kota ditemani seseorang.

Ia berharap Cahya yang akan menemaninya. Namun Cahya sedang ada keperluan di kota lain sedangkan Naura masih belum tertarik ikut mengaji walau kini hubungannya dengan Widya sudah mulai membaik apalagi ketika Naura tahu Adam tidak ikut. Tidak ada pilihan lain bagi Widya kecuali menerima tawaran Smith untuk menemani nya.

Widya menegaskan pada dirinya sendiri tak akan terjadi apa-apa antara dirinya dan Smith.

Walaupun mereka pergi bersama sama naik taxi dan pastinya akan duduk berdampingan. Widya berjanji akan berusaha tidak bersentuhan dengan Smith. Ia percaya Smith akan menghargai dan menjaga sikap saat berhadapan dengan Widya.

"Kau tidak akan menolak orang yang ingin sekedar berkenalan dengan komunitas mu? Ataukah kalian tak mau berteman dengan ku hanya karena aku berbeda agama dengan kalian? Apakah yang boleh berkunjung ke masjid hanya orang muslim?" tanya Smith seolah menuntut keterbukaan dari Widya dan komunitasnya.

Ini pertanyaan yang sulit bagi widya
Ilmu yang ia pelajari di pengajiannya belum sampai di sini.

Tentu nya ia tahu masjid adalah tempat kaum Muslim beribadah tetapi di dalam Masjid tak hanya tentang sedia tempat untuk shalat
Tersedia juga perpustakaan kecil ada tempat berkumpul pemuda masjid,
Ada kantor pengelola. Ia yakin agama Islam Bukan agama yang tertutup. 

Masyarakat non muslim pastilah boleh datang ke perpustakan kecil itu untuk membaca buku-buku di situ
Ia mendengar kabar banyak juga mahasiswa non muslim yang ingin mengetahui tentang Islam dan datang berkunjung ke masjid hanya sekedar untuk menambah pengetahuan mereka tentang agama yang satu ini
Agama yang berbeda dengan agama mereka.

Bukan untuk membandingkan tetapi justru ingin mencari tahu persamaan yang menyatukan semua manusia berbeda agama sekali pun terutama setelah peristiwa penyerangan lalu
vanyak masyarakat Paris yang belum mengenal Islam menjadi penasaran ingin tahu seperti apa sebenarnya Islam. 

Mereka ingin tahu apakah benar agama islam memperbolehkan menterang dan menghancurkan orang lain yang dianggap tak sejalan dengan Islam? Tentu saja itu tidak benar. Semua agama para dasarnya mengajarkan kebaikan dan kedamaian Tak ada alasan bagi manusia yang berbeda agama untuk saling menjatuhkan dan saling menyerang. Seharusnya semua lapisan masyarakat apa pun agama, ras, dan negaranya bersatu dan saling menghargai sebagai sesama warga yang sama-sama hidup bersampingan di Paris.

Mosquée Al-Ansar adalah salah satu masjid yang membuka diri bagi siapapun yang datang ingin mengetahui lebih dalam tentang agama islam karena itulah tak ada alasan bagi widya untuk menolak smith ikut dengannya.

Kecuali harus ia akui, akhir-akhir ini perasaannya menjadi sedikit aneh tiap kali berdekatan dengan Smith namun Widya berusaha menguatkan hatinya. Ia harus tetap berpikir lurus
Ia harus menutup perasaannya rapat-rapat.

"Tentu saja kau boleh datang, tetapi mungkin kamu hanya bisa duduk di teras masjid atau kau boleh masuk ke ruang remaja masjid untuk membaca beberapa buku tentang Islam kalau kau memang tertarik. Aku ke sana untuk mengikuti pengajian bulanan. Kau tahu Smith itu semacam ceramah dan bacaan ayat Al-Quran dan tentu nya kau tak bisa ikut selain itu kau pasti tak akan tertarik" jawab Widya akhirnya, walau ia tak yakin Smith akan memahami penjelasannya

"Kenapa kau yakin aku tak akan tertarik?" tanya Smith tampak masih kurang mengerti.

"Karena.. Aku dan teman-teman muslimku akan membicarakan tentang beberapa ayat dalam kitab kami. Pasti kau tidak akan tertarik kan? Maksud ku.. Kamu kan bukan muslim. Aku sangat menghargai pertemanan kita.  Aku berteman dengan siapa saja tak perduli berbeda agama ras dan asal negara mereka tetapi tetap saja ada hal-hal tertentu yang tak mungkin bisa kau ikuti, Smith" jawab Widya.

Smith tak langsung menyahut sebenarnya satu-satunya alasan ia ingin mengantar Widya hanya agar ia punya kesempatan pergi bersama Widya dan entah mengapa ia senang berada di samping Widya.

Memandangi wajah cantiknya serta melihat senyum manisnya yang menampakan lekukan halus di pipi kanannya.

Apapun syarat yang diajukan Widya
Smith akan menyetujuinya selama itu memberi nya kesempatan untuk berada di sisi Widya.

Ini memang aneh Smith seorang yang supel dan pergaulannya cukup luas. Ia mengenal banyak gadis baik di Prancis maupun gadis dari negara lain yang sedang kuliah di kota ini tetapi hanya Widya yang menarik perhatiannya.

Sosok Widya ia rasakan berbeda dengan gadis lain yang pernah ia kenal.  Keperdulian Widya padanya saat ia dirawat di rumah sakit membuat Smith terkesan karena Widya memberinya perhatian yang tak berlebihan sewajarnya saja tetapi membuatnya merasa terhibur. Widya berbeda dengan gadis lainnya

Entahlah terkadang Smith kesulitan mendeskripsikan apa yang ia rasakan tiap kali berada di dekat gadis itu. Ia hanya dapat merasakan kehadiran  Widya di dekatnya selalu saja membuatnya tenang, damai, sekaligus senang


---0000---

Jangan lupa vote dan komen 912 kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komen
912 kata

乂❤‿❤乂

WIDYA YOU WILL BE MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang