(24) •Femme rivale-2•

51 50 5
                                    


"Aku yakin Smith belum pernah melihat foto ini," gumam Frisiela dengan mata bersinar merasa luas telah menemukan sisi gelap dari Widya.

Ia segera menyimpan foto itu dalam filenya lalu mengirimkan ke email Smith bahkan ia beri komentar.

"Apakah ini teman barumu yang kau kenal di taman Aubervilliers Smith? Ternyata dia seksi juga jika tidak menutup kepalanya dan tampilan sok alim."

Frisiela tersenyum puas. Gadis yang baru dikenal Smith itu dibalik penampilan sok sopan, baik hati, dan serba tertutup ternyata hanyalah gadis tukang pesta yang sudah punya pacar.

Pemuda itu pasti punya hubungan khusus dengan Widya Cantika .

Frisiela tak sabar menunggu Smith membuka email darinya ia ingin tahu bagaimana reaksi Smith setelah melihat foto yang ia kirim itu.

Smith mengerinyitkan matanya saat melihat tanda ada email masuk dari Frisie. Tak biasanya Frisiela mengirimkan email padanya karena Frisie seorang gadis yang ekspresif ia juga tak pernah ragu untuk menelpon Smith jika ada yang ingin dikatakannya.

Tak perduli apakah teleponnya mengganggu Smith atau tidak.

Ia tahu Frisiela sedang kesal padanya karena ia telah menolak ajakan Frisiela untuk menonton konser. Smith memang sedang tak berminat menonton konser itu sama sekali pun itu konser grub musik kesukaannya. Ia masih dalam masa pemulihan. Selain itu ia sedang malas berada di tengah keramaian.

Sedikit enggan Smith membuka email dari Frisiela itu.

Ia tertegun saat melihat itu adalah sebuah file image dan mengenali pemuda yang ada di foto itu.

"Jansen lelaki brengsek yang pernah mengganggu Widya! Apa maksud Frisiela mengirim foto pemuda itu padaku? Bagaimana Frisiela bisa mengenalnya?" gumam Smith heran.

Keningnya berkerut ia perhatikan dengan seksama foto itu

Wajah gadis itu yang dipelukan Jansen seperti mengingatkannya pada seseorang. Ia memperbesar foto itu dan fokus pada seseorang gadis yang tertawa gembira itu. Kemudian mata Smith membelalak. Sekarang ia ingat wajah gadis itu mirip siapa, Widya Cantika Pratiwi! Tak mungkin salah mengenal orang itu adalah Widya. Smith membaca komentar yang disertakan Frisie untuk foto itu.

"Apakah ini teman barumu yang kau kenal di taman Aubervilliers Smith? Ternyata dia seksi juga jika tidak menutup kepalanya dan tampilan sok alimnya"

Smith menggeleng-gelengkan kepalanya ia melihat sikap gadis di foto itu sangat berbeda dengan sikap Widya yang santun walaupun jelas-jelas wajah mereka sangat serupa. Lesung pipi di pipi kiri gadis dalam foto itu persis sekali dengan lesung pipi yang muncul di pipi kiri Widya tiap kali gadis itu tersenyum.

"Ce n'est pas réel! (ini tidak nyata!) " ucap Smith masih tak percaya dengan foto yang dilihatnya.

"Apakah Widya baru saja berubah? Ini pasti foto lama di masa lalu. Apakah dulu Widya pernah pacaran dengan Jansen?" tanya Smith dengan heran pada dirinya sendiri.

Ia segera mencetak foto itu dalam ukuran jumbo lalu ia simpan. Ia harus menanyakan ini kepada Widya.

Jika gadis dalam foto itu benar-benar Widya entah mengapa ia tak rela jika foto itu sampai kesebar dan di lihat banyak orang bagaimana pun penampilan Widya dulu, kini gadis itu sekarang berubah.

"Untuk apa Frisiela mengirimkan foto itu padaku? Apa ia sengaja ingin membuat Widya tampak buruk di mataku? Tetapi untuk apa?" tanya Smith lagi pada dirinya sendiri.

Kemudian ia tersentak ia baru menyadari sesuatu pasti Frisiela telah cemburu pada Widya. Frisiela melihat Widya saat mengunjunginya di rumah sakit dan bagaimana sikap Smith pada Widya yang penuh perhatian.

Ia segera bersiap ke kampusnya. Ia harus segera menemui Frisiela dan memastikan gadis itu tak menyebarkan foto Widya ini ke orang lain.

Pertanyaan Smith itu membuat mood Widya langsung turun ke titik nol padahal tadi ia sudah tersenyum lebar menyambut kedatangan Smith yang melangkah cepat ke arahnya.

"Oh ya jadi kau sudah melihatnya? Baguslah sekarang kau tahu siapa gadis sok alim itu sebenernya," sahut Frisiela terdengar sinis.

"Frisie ... jika kau tak tahu masalahnya jangan ikut campur. Aku tak tahu apa maksudmu mengirimkan email itu padaku. Itu pasti foto Widya di masa lalu. Dan aku tak perduli ia dulu bagaimana. Yang penting sekarang ia adalah gadis yang baik apakah kau cemburu padanya? karena itu kau mau bersusah payah mencari foto itu dan mengirimkannya padaku?" kata Smith.

Frisiela semakin kesal mendengar tuduhan itu walaupun itu benar, tetapi ia mengangkat dagunya sedikit memasang ekspresi sinis di wajahnya.

"Aku mengirimkannya karena aku perduli padamu Smith! Supaya kamu tidak terpedaya oleh gadis sok alim itu dan tampaknya kau semakin berubah sejak kenal dia!" sahut Frisiela membela diri.

"Frisi, terintinya aku sudah bilang aku tidak sama sekali berubah, tetapi kondisiku belum benar-benar pulih untuk kuat berada untuk mengikuti semua kemauanmu," kata Smith.

"Kau terluka sudah sejak sebulan lalu masa sih sampai sekarang belum sembuh juga?" sahut Frisiela masih bernada sinis.

Smith menghela napas sedikit keras sikap Frisiela hampir saja membuat kesabarannya hilang. Mengapa gadis ini tak punya rasa empati sedikit pun?.

"Maafkan aku tak bisa menemanimu menonton konser yang kau berikan, tetapi kau bisa mengajak temanku yang lain. Jack, Haurberd, atau james mereka juga suka konser rap," ucap Smith mencoba memberi solusi.

Frisiela menatap Smith tajam jelas sekali ia menahan rasa kesal yang bukan main.

"Terlambat Smith! Konsernya sudah berlangsung dua hari yang lalu. Aku rugi telah membeli tiket konser itu!" ujar Frisiela kali ini terdengar ketus.

Smith tercengang sesaat.

"Okey. Aku akan mengganti uangmu," kata Smith.

"Ini bukan soal uang Smith, tetapi soal kau yang kini berubah menjadi sangat menyebalkan gara-gara gadis sok alim Itu! Kau sekarang selalu menilai ajakan aku. Kau membuatku kecewa. Okey bye Smith aku pergi!" sahut Frisie lalu ia pergi menjauhi Smith.


---0000---


Jngan lupa vote dan komennya 895 kata~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jngan lupa vote dan komennya
895 kata~

乂❤‿❤乂

WIDYA YOU WILL BE MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang