(27) •nouvel an à aubervilliers paris-2•

73 54 86
                                    

"Memang sengaja aku bikin kamu kaget Wid! Karena kamu engga pulang akhir tahun ini jadi aku dan Kania serta Saras yang datang ke sini sekalian liburan tahun baru asikk kan?" kata Renaldi kali ini terdengar serius walau pun disertai senyum yang terkesan meledek.

"Apa engga salah? Kalian mau liburan di Prancis saat musim dingin?" tanya Widya balik meledek.

"Justru itu teh Widya, aku mau lihat salju karena kan di Indonesia engga pernah ada salju," jawab Kania menatap penuh kepada Widya.

"Okey, kalau begitu kalian sudah sarapan? Bawa oleh-oleh apa untukku?" tanya Widya kepada saudara kandungnya.

"Nii sambal goreng dan sambal terasi kesukaan teh Widya" jawab Kania dan Saras

Widya bengong sebentar lalu benar-benar tertawa geli melihat ketiga saudaranya karena saat di Jakarta Widya memang sangat menyukai aneka ragam sambal tetapi selama ia tinggal di Prancis ia sama sekali tak bisa makan sambal terasi maupun sambal goreng lagi karena di sini jarang ada yang menjual sambal yang biasa dijual di supermarket hanya ada cabai bubuk, kanja mengeluarkan sambal goreng dan sambal terasi produksi pabrikan yang dikemas dalam toples kecil.

Untunglah Naura sedang ke Indonesia. Kania dan Saras bisa menumpang tidur di tempat tidur Naura. Sedangkan Renaldi tak keberatan tidur di sofa depan, setelah membantu membereskan barang-barang yang dibawa kakak dan adiknya, lalu Widya memanaskan makanan instan untuk sarapan mereka. Widya segera menyalahkan laptop melanjutkan tugas tambahan kuliahnya.

"Widya liburan begini masih belajar juga? Ayo refreshing dong healing gitu! Temani aku, Saras dan Kania Jalan-jalan keliling kota Aubervilliers," tegur Renaldi sambil sarapan dan saat melihat Widya masih duduk di hadapan laptopnya.

"Tapi... " ucap Widya tak dilanjuti.

Ia berubah pikiran, kakaknya benar juga karena ia keterlaluan sekali jika tetap bekerja saat kakak dan adiknya sedang berkunjung. Karena jauh-jauh mereka datang dari Jakarta menempuh perjalanan belasan jam hingga sampai ke Prancis.

"Kalian kan baru datang, istirahat lah dulu, nanti sore kita jalan-jalan" ucap Widya kepada ke tiga saudaranya.

"Main salju di luar yuk" ajak Kania.

Widya mendelik.

"Dingin-dingin begini? Aku tahu kalian terbiasa di udara panas makanya antusias banget mau ngerasain dingin nya salju di Prancis? Paling setelah dua hari kalian berada di sini kalian bakal merasa bosan melihat salju" sahut Widya.

"Ahh.. aku enggak bakalan bosen deh. Kapan lagi bisa ngerasain salju, please ya tehh Widya.. " pinta Kania sambil memasang wajah memelas.

"Memang nya kamu tidak kedinginan? Lagi pula kamu baru pertama kali ini datang ke Prancis lho" kata Widya menyangsikan Kania.

"Aku sudah latihan tahan dingin di kulkas rumah di Jakarta untuk bisa merasakan sensasi salju asli tehh Widya" sahut Kania dan Saras tak mau menyerah.

"Okey, tapi pakai lah jaket atau mantel untuk menutupi tubuh mu dari kedinginan udara di sini yah" pesan Widya.

"Jadi sementara menunggu sore hari, siang ini kita bakal ngapain?" sahut Saras.

"Saras, kita enggak ke mana-mana kalian istirahat saja dulu memangnya kalian enggak cape dalam pesawat selama belasan jam? Nanti kita makan siang pesan Pizza dan makanan Seafood halal saja, sementara kalian istirahatlah, aku ingin mengerjakan tugas kuliah ku dulu," kata Widya.

Kania dan Saras langsung cemberut ia baru saja ingin membujuk Renaldi untuk mengajaknya pergi. Ini adalah pengalaman pertamanya mengunjungi Prancis dan ia sudah tak sabar ingin berkeliling kota Paris karena selama ini ia hanya bisa melihat kota ini dalam film drama romantis saja sekarang ia sudah benar-benar ada di Paris eh malah disuruh tidur dan ini keterlaluan sekali! Kania semakin kecewa saat menghampiri Renaldi yang berbaring di sofa depan televisi dan kakaknya itu sudah tertidur pulas. Jadilah kania menghabiskan siangnya berbaring di tempat tidur Naura bersama saras untuk menghabiskan siangnya dengan berbaring di tempat tidur Naura sambil membaca koleksi novel milik Naura dengan wajah cemberut menahan kesal kepada Widya.

Setelah sabar menunggu pukul tiga sore barulah kania dan saras bergembira lagi karena Widya mengajaknya dan renaldi untuk berkeliling kota Paris. Widya akan menunjukan indahnya menyaksikan menara Eiffel dari jarak dekat

Hiasan yang lengkap untuk menggambarkan kota Paris memang sangat indah

Menara yang terkenal ini bahkan sudah berada di hadapan mereka
Seolah menyambut kedatangan mereka. Serta dihiasi pemandangan salju di bawah menara yang membuat itu semakin menarik perhatian saras dan kania yang selama ini belum pernah menyaksikan salju secara asli.

Dengan pakaian yang serba tebal Kania dan Saras serta Renaldi pun sudah berpakaian rapi lengkap dengan jaket tebal dan penutup kepala serta sarung tangan dan sepatu boot. Kania dan Renaldi juga membeli perlengkapan musim dingin mereka itu di Indonesia dan membawanya ke Prancis.

Widya pun sama hal nya tetap berpakaian serba tertutup dan serba tebal. Celana panjang dilapisi rok panjang semata kaki serta blus lengan panjang dilapisi jaket tebal sepanjang paha yang dilengkapi hoodie. Ia juga sudah menutup rambutnya dengan scraft masih ditambah lilitan syal untuk menghangatkan lehernya.


---0000---

Jangan lupa vote dan komennya 782 kata~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komennya
782 kata~

乂❤‿❤乂

WIDYA YOU WILL BE MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang