Gue mutusin buat bikin cerita ini sad ending. Jadi, Chen dan Hendro Dipastiin pisah. Gue minta maaf kalo super duper garing, karna gue lost idea, soalnya gue udah sibuk banget sama kegiatan gue di tempat kerja.
Obat hati ialah cinta sejati. Di mana pun ia ada pasti selalu dinanti. Satu hari? Satu minggu? Satu bulan? Satu tahun? Satu abad? Sebab cinta sejati tak akan pernah menjadikan waktu sebagai tolak ukur baginya tuk mencintai. Jikalau menjadikan waktu sebagai tolak ukurnya, maka hanya akan ada kepahitan yang tak berkesudahan, namun jikalau menjadikan kesetiaan sebagai tolak ukurnya, maka seluruh kepahitan yang dirasa terasa manis ketara, dan hanya akan ada kebahagiaan yang tak berkesudahan pula.
Ferdian telah terpojok oleh takdir yang mematahkan seluruh egonya. Dia juga telah berada di ujung jalan yang buntu. Ekor matanya sendu. Bulu mata lentiknya merunduk pilu diserbu oleh debu—yang membuat penglihatannya mulai sedikit kelabu. Dia bungkam, dan menjadikan suara dentingan jam yang nyaring tuk temani sepinya yang kelam. Ferdian pun merebahkan kepalanya di atas meja. Ferdian ingin sekali terlelap sebentar saja.
Sebentar saja..
Fardan diberitahu oleh kedua orang tua Ferdian jikalau Ferdian urung jua pulang ke rumah beberapa hari terakhir. Ferdian juga tidak dapat dihubungi sama sekali. Hal itu pun membuat Fardan cemas, dan terpaksa menutup restoran miliknya lebih akal. Setelah berkelana ke banyak tempat tuk mencari-cari sosoknya, akhirnya Fardan menemukan Ferdian di restoran miliknya sendiri. Beruntung pintu masuknya tidak dikunci sehingga Fardan bisa masuk ke dalam dengan mudah. Seandainya pintunya terkunci sekali pun, Fardan pasti akan menghancurkan pintu tersebut tak perduli dengan cara apapun.
Lihatlah ia yang laksana rembulan di gelapnya malam. Ferdian terlihat tenang dengan dengkuran halusnya—yang menjadi musik pengantar tidurnya. Di mata Fardan sinar yang ia pancarkan tak lekang oleh waktu. Ferdian masih sama seperti dahulu. Dia sama-sama masih bersinar terang di hati—pun tak berubah, meski usianya tak lagi muda. “Ferdian?“ gumam Fardan. Banyak hal yang telah dilalui selama sepuluh tahun ini. Banyak cerita yang terukir, lalu membekas di hati. Ferdian pun membuka mata tatkala mendengar seseorang memanggil namanya.
Fardan?
Ferdian tak bergeming, dan hanya menatapnya dalam diam. Fardan duduk dalam posisi jongkok sembari mengusap rambutnya yang hampir menutup satu matanya. “Gue nggak tau musti gimana lagi, Dan. Gue nggak bisa ngelangkah lagi..,“ gumam Ferdian. Ferdian tertegun melihat kedua matanya yang sendu, dan sedikit berkaca-kaca. “Gue.. Gue—“ gumam Ferdian. “Fer? Gue bakalan jadi tumpuan lu buat ngelangkah. Gue nggak bakalan pernah lepasin lu, Fer.“ sahut Fardan.
Ferdian termangu.
Panorama indah di seberang pulau masih berkabut. Gunung yang tinggi pun hanya terlihat ujungnya saja. Fardan pun berdiri tuk menggendong Ferdian tiba-tiba, lalu duduk bersama di sebuah kursi busa yang menyerupai sofa. “Gue pengen lu bisa liat kehadiran gue di sini se-jelas mungkin. Gue pengen lu percaya kalo gue itu nyata, Fer,“ gumam Fardan. Lalu, melepas satu per satu kancing bajunya. Ferdian terperangah melihat pahatan tubuhnya yang jauh berbeda dibandingkan dahulu kala. Dia lebih berisi dengan otot perut yang terbentuk sangat apik.
“Hari ini gue pengen kita ngelakuin apa yang pernah kita lakuin tujuh tahun lalu, Fer,“
Ferdian membelalakkan mata.
“Dan, tapi—“
Fardan pun langsung mencium bibirnya tanpa aba-aba apapun. Fardan tak ingin memperlakukan Ferdian dengan cara kasar sehingga ia memberikan ciuman yang amat sangat lembut hingga membuat Ferdian mabuk perlahan. Ferdian pun mulai memiringkan kepalanya tuk membiarkan Fardan menjamah kuping serta lehernya sembari mengalungkan tangannya di punggung Fardan melalui sela-sela ketiaknya. Bahkan Ferdian sampai tak sadar lagi jikalau seluruh pakaiannya telah terlepas tanpa menyisakan satu pun. Uh, bagaimana bisa hangat tubuhnya membuat Ferdian begini terbuai? Terlebih tatkala Fardan mulai menghentakkan pinggulnya, dan membuat si jagoan melesak masuk sepenuhnya—pun membuat tubuh Ferdian se-akan tak berdaya lagi.
