8

1K 294 8
                                    

Hari ini adalah hari pertama bagi Rosé untuk bekerja, pagi-pagi sekali Rosé sempat berdiskusi dengan Jister dan keduanya sepakat untuk tidak kembali ke Wales. Jister enggan meninggalkan Las Vegas dan Rosé enggan berpisah lagi dari Jister. Rosé sendiri menggati nomor teleponnya agar kedua orang tua Jister tak selalu menanyakan apakah Rosé berhasil menemukan Jister atau tidak. Setidaknya Rosé merasa bebas setelah sekian lama.

Mengendarai Harley miliknya, Rosé berpisah dengan Jister yang juga hendak berangkat kerja. Saudaranya itu cukup aneh sebenarnya, setelah berdiskusi Jister pulang untuk mandi dan bersiap, namun ia kembali lagi untuk sarapan bersama Rosé.

Perjalannya dari apartemen menuju rumah sakit memakan waktu setidaknya 15-20 menit. Selain jauh, jalan yang Rosé lewati juga merupakan area sibuk dibeberapa titik.

Rosé yang memarkirkan motornya di tempat parkir khusus staff rumah sakit dibuat heran saat ia merasa mengenali sosok pria yang tengah menunduk untuk mengambil beberapa barang dari dalam mobilnya.

Saat pria itu berbalik, dahi Rosé berkerut dalam seakan menanyakan untuk apa pria itu ada di sini. Namun, tepat saat Jayden memakai snelli pertanyaan Rosé langsung terjawab begitu saja.

"Ternyata kau seorang dokter." Bukannya menyapa saat Jayden hendak melewatinya, Rosé justru berkata demikian dengan nada mengejek.

Jayden yang pada dasarnya sedang terburu-buru untuk melakukan operasi hanya mendengus malas menanggapi Rosé. Jayden memilih melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah sakit dan segera melakukan tugasnya. Pun dengan Rosé yang mulai memasuki gedung rumah sakit dan menyapa beberapa pegawai lain dengan ramah. Ini hari pertamanya, jadi ia harus bersikap baik.

Rosé memasuki sebuah ruangan bertuliskan Medical Records Division. Matanya memindai ruangan, kemudian melangkah masuk dan menyapa orang-orang di dalamnya.

"Oh, hai. Kau staff baru, ya?" Tanya seorang wanita berambut pendek.

"Ya, aku Rosé."

"Aku Wendy. Selamat bergabung, Rosé. Jika kau mengalami kesulitan, katakan pada kami agar kami bisa membantu." Ucap Wendy dengan sangat ramah.

"Tentu, terima kasih."

"Hai Rosé, aku Joy."

"Aku Edgar."

"Dan aku yang paling tampan, Chann."

Rosé terkekeh pelan, kemudian mengangguk kecil. "Hai semuanya, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik."

"Tentu, selamat menjalani hari pertamamu, Rosé!"

"Terima kasih, Joy."

Rosé pergi ke mejanya yang berada disebelah Wendy, tepatnya disisi jendela. Rosé mengamati mejanya sekilas sebelum memulai pekerjaannya. Awalnya Rosé pikir ia akan bekerja dalam diam, tak banyak mengobrol, apalagi bercanda. Nyatanya Rosé dibuat santai dan senang dalam bekerja, rekannya begitu menyenangkan, memiliki banyak topik untuk dibahas, namun mereka tetap bekerja dengan baik.

Jika dipikir-pikir Rosé lebih nyaman bekerja di rumah sakit ini daripada yang sebelumnya, di mana rekan kerjanya terlalu kaku dan patuh pada aturan, sedangkan Rosé memiliki jiwa yang bebas.

Saat jam makan siang tiba, Rosé pergi bersama Wendy dan Joy ke kantin rumah sakit. Namun, langkahnya sempat terhenti melihat dua orang pria bersnelli bertengkar di sebuah lorong dekat laboratorium.

Rosé tahu salah satu diantara mereka, Jayden. Jika dilihat-lihat Jayden terlihat sangat marah dan terus beradu mulut dengan lawan di depannya.

"Ada apa dengan mereka?" Tanya Rosé pada Wendy dan Joy tanpa mengalihkan pandangannya dari Jayden.

[✓] THE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang