56

594 123 21
                                    

Sudah satu bulan yang lalu sejak Vee melamar Rosé secara tiba-tiba, satu bulan yang lalu pula Jayden dan James beradu mulut di jembatan malam itu. Selama itu pula Jayden menutup diri, ia tak menemui teman-temannya dan menolak untuk ditemui dengan alasan apapun. Jayden masih kukuh dalam kesendirian selama sebulan belakangan, kesendirian yang ia ciptakan untuk merenungkan segalanya.

Semua yang dikatakan Jamesㅡ terkait dengan perasaannya yang tidak tulus apa itu benar? Apakah benar dirinya hanya melihat semuanya sebagai ajang perlombaan, dari awal hingga akhir? Jika benar begitu, maka benarkah pula Jayden akan melakukan kesalahan yang sama apabila kesempatan diberikan padanya?

Tapi, dari semua yang James katakan, ada satu hal yang memberatkan Jayden. Saat di mana James meminta Jayden pergi dari kehidupan Rosé. Apa Jayden seburuk itu hingga ia harus pergi? Apa dirinya benar-benar sudah keterlaluan? Dan apakah orang-orang disekitarnya muak dengan dirinya sehingga meminta Jayden pergi? Semuanya berputar dikepala.

Kepulan asap yang dihasilkan dari rokok mengudara bebas, Jayden kembali menghisap rokoknya dengan santai, ah ralat, tubuhnya memang terlihat santai, tapi tidak dengan pikirannya yang semrawut.

Tok, tok, tok!

Jayden menoleh saat pintu kamarnya diketuk, tak berselang lama Athena masuk dengan tangan membawa lollipop.

"Ada apa?" Tanya Jayden sesaat setelah Athena duduk di sebelahnya.

Athena membuka bungkus lollipop yang ia bawa, "Tidak ada, aku sedang bosan, makanya aku kemari."

Jayden merotasikan bola matanya malas, "Lakukan pajamas party bersama teman-temanmu sana!"

"Aku terlalu malas untuk itu. Oh, ayolah, aku tidak bergairah untuk melakukan apapun."

Jayden berdecak kesal, melirik sekilas pada Athena yang menikmati lollipopnya, "Memangnya apa yang bisa kau lakukan di sini?"

"Tidak ada." Balas Athena.

"Jika begitu keluar dari kamarku!" Usir Jayden.

Athena tak menggubris kakaknya sama sekali, ia justru sibuk menikmati lollipop yang membuat mulutnya terasa manis.

"Kau yakin tidak pergi ke Wales?" Tanya Athena tanpa menoleh pada kakaknya.

"Untuk apa? Menurutmu apa manfaatnya jika kau hanya datang untuk mendapat luka?"

Athena tertawa mendengar jawaban kakaknya, "Ucapanmu seakan-akan kau pria yang sangat mencintai wanitanya."

"Memangnya aku tidak?!"

"Sayangnya memang tidak terlihat seperti itu."

Athena mengubah arah duduknya menghadap Jayden, "Aku serius, kak, kau yakin tidak menyesalinya? Teman-temanmu mulai bersiap untuk pergi ke Wales dan kau hanya diam di rumah seperti ini?"

Jayden mematikan rokoknya, "Biarkan acaranya berjalan dengan lancar tanpa adanya kehadiranku di sana, aku takut hanya akan merusak suasana,"

"Aku menjauh selama satu bulan, itu akan canggung jika aku tiba-tiba muncul di sana, terutama Rosé yang saat itu aku belum sempat minta maaf kepadanya." Sambung Jayden.

[✓] THE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang