39

537 153 21
                                    

"Hai, aku tidak menyangka kita bertemu di sini."

Suara itu sontak hentikan langkah keduanya, menoleh secara kompak, hingga ekspresi terkejut tak luput dari wajah keduanya.

"K-kau?"

Mengosongkan tangan kanannya dari beberapa paper bag yang ia jinjing, Jayden maju selangkah dan layangkan pukulan tanpa ragu.

Bugh!!

"Bajingan sialan, kau masih berani menyapa setelah apa yang kau perbuat?!" Sentak Jayden tak habis pikir.

"Wah, apa ini, Dokter Jayden? Apa ini bentuk sapaanmu untukku?" Desis Sam menatap Jayden tak suka.

Jayden tertawa remeh, "Bukan, itu bukan sapaan, jika kau ingin sapaan maka,"

Duagh!!

"Jay!" Pekik Ivy kala tubuh Sam terpental akibat tendangan tiba-tiba dari Jayden.

Dokter cantik yang hari ini membuat Jayden kerepotan itu justru menghampiri Sam dengan tergopoh-gopoh, membuat Jayden tak habis pikir melihatnya. Jayden membawa langkahnya mendekati sepasang mantan kekasih itu, kemudian berikan atensi pada sosok pria yang menjadi sasaran tendangnya.

"Bukankah kau akan menikah? Lalu, apa yang kau lakukan di sini?" Sinis Jayden yang membuat Sam geleng-geleng.

"Tentu saja mengundang kalian untuk datang ke pernikahanku." Jawab Sam dengan entengnya.

Ivy menelan ludahnya kasar, rasa sakit itu kembali menjalar pada hatinya. Ia segera berdiri dan sedikit menjauh dari Sam yang masih terduduk di lantai.

"Aku maupun Ivy tidak membutuhkan undanganmu!" Ketus Jayden sambil menarik Ivy ke belakang tubuhnya dengan tujuan agar seniornya tidak melihat wajah yang telah mengkhianatinya.

Sam berdiri dan menepuk celananya untuk membersihkannya dari debu, sejenak ia menatap Jayden, sebelum pandangannya beralih pada Ivy yang berdiri di belakangnya Jayden.

"Mungkin kau tidak, tapi apa kau yakin Ivy tidak membutuhkan itu? Apakah dokter cantik ini tidak ingin melihat mantan kekasihnya bahagia?"

"Jaga sikapmu atau aku akan gunakan kekerasan lagi." Tekan Jayden yang langsung membuat Ivy menyahutkan kata 'jangan' di telinganya.

Sam berjalan memutari tubuh Jayden sembari menarik Ivy keluar, "Kenapa kau bersembunyi, sayang? Apa aku seperti monster bagimu?"

Ivy membalas tatapan Sam dengan nyalang, "Apa kau tidak cukup malu dengan kesalahanmu, Sam?"

"Dan apa kau tidak cukup malu dengan gelar selingkuhan, Ivy?" Balas Sam cepat.

Sakit, namun Ivy buru-buru kontrol mimik wajahnya. "Aku malu, Sam. Aku sangat malu, bahkan jika dengan melenyapkanmu aku dapat membersihkan namaku dari gelar itu, maka aku akan melakukannya."

Sontak tawa Sam mengudara, "Oh, benarkah? Tapi, apa kau memiliki keyakinan sebesar itu untuk melenyapkanku, Ivy? Melenyapkan orang yang kau cintai?"

"Tidak, bukan? Tapi, orang yang kau cintai ini akan menikah dua minggu lagi, tidak mau kah kau datang dan melihat orang yang kau cintai bahagia, Ivy?"

"SUDAH CUKUP OMONG KOSONGMU, SIALAN!!" Teriak Jayden setelah membanting tubuh Sam.

Tubuh Sam yang kalah besar dengan Jayden tentu saja rasakan sakit yang lumayan saat tubuhnya menghantam lantai. Jayden sendiri cukup puas melihat raut menahan sakit itu dari Sam, lemah menurutnya.

"Pasang telingamu dan dengarkan ini baik-baik, bajingan! Kau dan Ivy sudah berakhir, berbahagialah tanpa perlu menyakitinya lagi, kau akan menikah? Baik, selamat atas pernikahanmu. Kembalimu sudah cukup berikan luka, maka pergilah. Apa kau belum cukup puas dengan tindakan memalukan itu?" Cela Jayden yang telak membuat air mata Ivy meleleh.

[✓] THE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang