Epilogue

1.4K 114 14
                                    

Pada akhirnya aku hidup dalam neraka penyesalan, neraka yang ku bangun sendiri. Pada akhirnya aku tak mendapatkan apapun, semuanya hilang dari genggamanku. Aku terperosok oleh kebodohanku sendiri, bagaimana bisa di umurku ini aku tidak bisa menetapkan komitmen pada satu tujuan? Setelah semua iniㅡ setelah kecewa yang ku beri dan ku dapat, aku menyadari betapa buruknya neraka penyesalan. Di kanan dan kiriku, di depan dan belakangku, semuanya berisi penyesalan. Aku terlambat dan aku menyesalinya, sayang semuanya sudah tidak berguna sekarang.

Perangai indah itu... Aku merindukannya, parasnya, senyumnya, semua tentangnya. Ku akui dia gadis yang berani, dia pun berusaha bertahan disaat aku masih diam-diam menomorduakan dirinya. Andai aku mampu mengubah apa yang telah terjadi, maka hal pertama yang ingin aku ubah adalah perasaanku. Aku ingin mengubahnya agar seluruh fokus dan perasaanku dimiliki olehnyaㅡ Jadelyn Rosélia, aku ingin memperjuangkannya sekuat dirinya berjuang untukku kala itu, aku ingin memberinya bahu kala dirinya merasa letih, menghapus air mata kala bersedih, juga memberi peluk bagi peliknya hidup. Aku ingin, sangat amat menginginkannya.

Sudahlah, semua penyesalan ini akan tetap menjadi penyesalan. Ibarat kata, nasi sudah menjadi bubur. Biarlah Rosé bersama Vee, sedangkan aku... Aku tidak tahu apa rencanaku. Aku buntu sekarang, sebab pusat rotasiku telah dimiliki olehnya.

Dalam suatu kesempatan, aku ingin memublikasikan lukisan sederhanaku, bukan lukisan abstrak ataupun jenis lukisan penuh makna, melainkan hanya sebuah lukisan setangkai mawar merah. Mawar yang cantik dengan warna merah yang tegas. Dulu aku banyak melukis untuk bunga lily putih, akan tetapi aku menyukai mawar merah sekarang. Cantik dan berani, sama sepertinya.

Ah, kisahku terlalu panjang dan membosankan. Aku hanya pria payah yang gagal mendapatkan cinta. Aku plin-plan, emosiku meledak-ledak, dan dibeberapa saat aku sombong. Gadis mana yang akan tahan dengan pria sepertiku?

Setiap kali aku meringkuk tengah malam dengan air mata melesak keluar, aku hanya ingin memperbaiki diriku, menjadi pria sejati yang mampu menetapkan pilihan. Jikalau aku belajar untuk memperbaiki diriku, aku masih belum terlambat, 'kan? Ya, aku masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan hidup.

Di bawah langit Las Vegas aku bertemu dengannya, maka ku akhiri pula semuanya di tempat yang sama. Jadelyn Rosélia, mari bertemu di kehidupan berikutnya. Dalam keadaan yang lebih baik, di mana takdir berpihak kepada kita. Senang mengenalmu selama ini, mawarku yang paling cantik.

- The Doctor -

[✓] THE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang