54

599 150 62
                                    

Jayden meraih kedua tangan Rosé, "Menikahlah denganku!"

Rosé tertawa keras, melepaskan tangannya dari genggaman Jayden, "Kau? Kau apa? Kau mengajakku menikah?"

Tawa Rosé semakin pecah. Melihat itu, Jayden merapatkan dirinya dengan Rosé, "Aku tidak sedang bercanda, Rosé."

Rosé berusaha meredam tawanya, "Baiklah, maafkan aku."

"Menikahlah denganku!" Kata Jayden mengulangi.

Rosé berdecih pelan, "Apa kau sadar setidaktahu malu apa dirimu?"

"Aku tahu, Rosé, aku tahu! Tapi, aku serius, ku mohon, menikahlah denganku!"

"Jay, bukankah menikah untuk menyatukan mereka yang saling mencintai? Lalu bagaimana jika hanya kau yang mencintaiku, sedangkan aku tidak mencintaimu?"

"Aku bisa membuatmu jatuh cinta lagi padaku."

"Kau pikir semudah itu?"

"Itu memang tidak mudah, apalagi kau sulit untuk percaya lagi denganku, tapi aku bersumpah akan menjadikanmu satu-satunya, Rosé."

"Jay, Jay... Bagian mana yang bisa ku percaya darimu? Kemarin kau membuangku untuk Ivy, tapi sekarang kau kembali dan mengajakku menikah."

Jayden berlutut di hadapan Rosé, "Rosé, percayalah. Menikahlah denganku!"

Rosé berjongkok untuk menyejajarkan dirinya dengan Jayden, "Dengan lancangnya kau berpikir ingin menikahiku disaat aku menyandang status sebagai kekasih dari temanmu sendiri, apa kau benar-benar sudah kehilangan akal?!" Tukas Rosé.

"Aku memang sudah gila! Aku tidak peduli jika kau adalah milik Vee, itu tidak berarti apa-apa sebelum kau memakai cincin di jari manismu."

"Kau keras kepala, ya? Atau memang urat malumu yang putus?"

Rosé bangkit dan menumpukan tangannya pada sisi jembatan, "Kau benar-benar aneh, sebentar merendahkanku, sebentar mengejarku."

"YA, AKU MEMANG ANEH, SEMUA PERASAAN INI MENYIKSAKU, ROSÉ!! AKU CEMBURU SAAT KAU TERTAWA BERSAMA VEE, AKU MENYESAL SETIAP KALI MENGINGAT SIKAPKU PADAMU, DAN AKU INGIN MENARIKMU KEMBALI DALAM HIDUPKU." Teriak Jayden frustasi.

Rosé menghadap Jayden seutuhnya, sedikit menelengkan kepalanya, "Lalu, kemana saja kau selama ini? Saat aku masih mengharapkan cintamu, kemana kau? Oh iya, aku lupa, kau 'kan ada di pelukan Ivy saat itu."

"Sekencang apapun kau berteriak penuh kefrustasian, aku memilih untuk tidak peduli. Sama sepertimu yang tidak peduli denganku saat itu, bedanya aku tidak akan memberimu harapan palsu dan janji manis."

Saat Rosé hendak pergi, Jayden dengan cepat menahannya, "Rosé, ku mohon, pikirkan ini sekali lagi."

"Kau sudah gila, Jay!"

"Rosé..."

Rosé menutup matanya sejenak, mengatur napas dan memandang ikan-ikan yang berenang di bawahnya. Jayden masih menatap sisi wajah Rosé, Jayden tahu senekat dan setidaktahu malu apa dirinya.

"Jay, bukankah kita sama?" Rosé menoleh pada Jayden.

Dahi Jayden berkerut dalam, "Maksudmu?"

"Kita sama, Jay. Kita sama-sama terlalu mengejar hal yang tidak ingin kita kejar. Selama ini jelas terlihat kau menomorsatukan Ivy, meskipun pada akhirnya kau patah, sama sepertiku dulu. Kita pernah sama-sama berjuang untuk mereka yang semakin lari, kemudian kita sama-sama pernah merasakan patah hati."

Rosé mengambil napas dan menahannya sebentar sebelum dibuang, "Itu tidak mudah, 'kan? Bukankah itu sakit saat kau dikecewakan oleh seseorang?"

Jayden menunduk, "Kau membuatku merasa bersalah, Rosé."

[✓] THE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang