Part 26

18.9K 863 25
                                        

Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...

---------------------------

Saat ini Abian tengah duduk di depan ruang operasi dengan perasaan yang sangat kacau.

Setelah di hubungi oleh salah satu maidnya tadi yang mengatakan jika istrinya itu terjatuh di depan kamar mandi, membuat Abian langsung pergi meninggalkan kolega bisnisnya demi melihat kondisi sang istri yang saat itu dibawa kerumah sakit oleh bodyguardnya.

Sampai dirumah sakit pun Abian dibuat semakin tak berdaya ketika mengetahui jika sang istri harus cepat melakukan operasi untuk menyelamatkan bayi yang berada di kandungannya itu.

Jujur Abian sangat takut jika istri dan juga anaknya kenapa-kenapa di dalam sana. Saat ini Abian terus saja menyalahkan dirinya sendiri karena tidak becus menjaga istri dan juga sang buah hati yang berada di dalam kandungan istrinya. Tanpa permisi air mata pun keluar dari pelupuk mata Abian.

Seandainya saja dirinya tidak pergi dan meninggalkan istrinya, pasti kejadian ini tidak akan terjadi pikir Abian.

Andai waktu bisa di putar, Abian akan terus selalu berada di samping istrinya itu.

"Abian" panggil sang mama mertua yang tak lain adalah mama Jovanka yang baru saja tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar mengenai putrinya itu.

"Mama" lirih Abian

"Maafkan saya yang tidak bisa menjaga Jovanka sehingga terjadi kejadian seperti ini" ucap Abian sambil menatap sang mertua.

"Jangan menyalahkan diri kamu sendiri Abian. Anggap saja kejadian ini adalah ujian dari Tuhan untuk kita semua. Lebih baik kita berdoa agar Jovanka dan juga baby nya bisa dalam keadaan baik-baik saja" balas sang mama mertua yang berusaha untuk kuat di depan menantunya.

Setelahnya tak ada lagi pembicaraan antara kedua orang itu. Mereka sibuk memikirkan tentang keadaan Jovanka dan juga baby nya didalam sana.

Setelah hampir dua jam di ruang operasi, dokter pun keluar dan membuat Abian serta sang mertua langsung menghampiri dokter tersebut.

"Dokter bagaimana keadaan istri dan juga anak saya?" Tanya Abian tak sabaran

"Keadaan nona Jovanka sudah baik-baik saja. Saat ini dia masih belum sadarkan diri akibat bius yang kami berikan. Dan selamat anak anda berjenis kelamin perempuan, dia sehat dan juga sangat cantik" jawab dokter tersebut.

Abian yang mendengar ucapan dokter itu pun seketika merasakan perasaan bahagia ketika anaknya telah lahir ke dunia ini. Apalagi dia terkejut sekaligus senang ketika mengetahui jika sang anak berjenis kelamin perempuan. Memang Abian dan Jovanka tidak pernah memeriksakan jenis kelamin anak mereka. Mereka ingin itu menjadi sebuah kejutan ketika istrinya melahirkan nanti. Dan terbukti saat ini Abian mendapatkan sebuah kejutan yang membuat hidupnya terasa lebih berwarna lagi. Namun, disatu sisi Abian tetap merasakan perasaan tidak tenang karena sang istri yang belum sadarkan diri.

"Anda boleh masuk ke dalam untuk melihat kondisi anak dan juga istri anda" ucap dokter tersebut

Abian pun menatap sang mama mertua yang menganggukan kepalanya seraya tersenyum kepadanya.

"Masuklah mereka membutuhkanmu" ucap sang mertua dan setelahnya Abian pun masuk kedalam ruangan tersebut.

Dilihatnya seorang bayi perempuan mungil sedang berada di atas ranjang kecil dengan suara tangis yang keluar dari mulutnya itu.

Abian melangkah lebih dekat lagi supaya bisa melihat dengan jelas wajah dari sang anak.

Abian yang sudah berada di samping ranjang tersebut pun terdiam sesaat ketika melihat wajah sang anak yang sangat mirip dengan dirinya, hanya bagian hidung dan bibirnya saja yang mirip seperti istrinya.

Dengan perlahan di pegangnya tangan kecil milik anaknya itu dan di elusnya dengan lembut tangan tersebut.

"Hai sayang ini daddy" ucap Abian pelan

Mendengar suara dari sang daddy, tangisan dari sang anak pun tiba-tiba berhenti dan hanya terdengar suara-suara kecil yang berasal dari mulutnya itu.

"Terima kasih sudah bertahan sayang" ucap Abian dan di kecupnya tangan mungil tersebut.

"Daddy ingin melihat kondisi mommy dulu sayang, baby disini sebentar ya" ucap Abian kepada sang anak dan setelahnya dia pun menghampiri Jovanka yang baru selesai di pindahkan ke ranjang pasien biasa.

"Sayang terima kasih sudah mau bertahan untuk mas, mama, dan juga baby" ucap Abian sambil menggenggam tangan istrinya.

"Terima kasih sudah melahirkan seorang putri yang sangat cantik ke dunia ini. Kamu adalah istri dan juga ibu yang luar biasa. Mas sangat mencintai dan menyayangi kamu. Kamu dan juga putri kita adalah kebahagiaan yang paling indah di dalam hidup mas. I love you sayang" sambung Abian dan mengecup kening sang istri dengan lembut.

-bersambung-

Mr.Old [END] | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang