Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...----------------------------------
Lima hari sudah Abian di rawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang menimpa dirinya. Hari ini lelaki itu sudah di perbolehkan pulang dengan catatan harus banyak beristirahat.
Dengan di temani Jovanka sang istri, dirinya membereskan semua barang yang kemaren di bawa ke rumah sakit oleh orang suruhannya.
Hubungan dirinya dan juga Jovanka pun sedikit demi sedikit mulai membaik walaupun istrinya itu masih berbicara singkat dan jangan lupakan wajahnya yang datar ketika menatap dirinya.
Tapi bagi Abian itu sudah cukup asalkan istrinya itu tidak pergi meninggalkan dirinya dan terus berada di sisinya.
"Gak ada lagi kan?" Tanya Jovanka
"Udah sayang" jawab Abian dengan tersenyum menatap istrinya.
"Yaudah ayo" ucap Jovanka sambil menatap suaminya dengan datar.
"Barangnya biar di taruh di sini aja nanti ada orang suruhan mas yang ngambil, kita langsung ke mobil aja" sahut Abian dan di angguki oleh Jovanka.
Jovanka pun berjalan mendahului Abian sedangkan Abian yang melihat itu mencari cara agar istrinya bisa berjalan berdampingan dengan dirinya.
"Akh" Pekik Abian pura-pura merasakan kesakitan sehingga membuat Jovanka langsung menatap suaminya itu dengan khawatir namun tertutupi dengan wajah yang di buatnya datar.
"Kenapa?" Tanya Jovanka singkat.
"K-kaki mas sedikit sakit" jawab Abian dengan berpura-pura meringis. "Mm boleh gak kamu bantuin mas jalan?" Tanya Abian sambil menatap Jovanka dengan memohon.
Melihat sang suami yang meringis kesakitan membuat Jovanka tak tega, dirinya pun menganggukan kepalanya dan melangkah menghampiri suaminya.
Abian yang melihat istrinya itu berjalan menghampirinya pun bersorak senang di dalam hati. Rencananya berhasil pikirnya.
Jovanka yang sudah berada di samping Abian langsung saja mengapit tangan sang suami dan berjalan dengan perlahan. Sedangkan Abian tersenyum kemenangan tanpa sepengetahuan Jovanka.
Sesampainya di mobil, Jovanka membantu suaminya itu untuk masuk ke dalam mobil dan setelahnya barulah dirinya duduk di samping sang suami.
"Jalan Pak" ucap Jovanka pada supirnya dan setelahnya mobil pun berjalan meninggalkan pelataran rumah sakit.
Di sepanjang perjalan menuju ke mansion baik Jovanka mau pun Abian tidak ada yang mengeluarkan suara. Sebenarnya Abian ingin sekali berbicara kepada istrinya itu tapi dirinya takut apalagi memandang wajah istrinya yang datar itu. Jujur saja wajah datar milik Jovanka itu membuat Abian sedikit takut kepada istrinya. Entah karna apa dirinya tiba-tiba saja takut melihat wajah datar tersebut.
(Wajah datar Jovanka ketika menatap Abian)
Setelah hampir dua puluh menit di jalan, akhirnya mereka pun sampai di mansion.
Di sisi lain Queen dan juga sang Nema sedari tadi menunggu kedatangan kedua pasangan suami istri tersebut. Melihat mobil yang masuk ke halaman mansion membuat Queen langsung bersorak senang.
"Yeee Daddy datang" sorak Queen yang membuat sang Nema tersenyum.
Tak lama turunlah Jovanka dari mobil dan membantu sang suami turun.
"Pelan-pelan" ucap Jovanka datar.
Setelah keluar dari mobil Abian langsung merengkuh pinggang Jovanka dan berjalan menghampiri anak dan juga mertuanya yang menunggu mereka di depan pintu masuk.
Jovanka pun hanya membiarkan saja suaminya itu merengkuh pinggangnya. Sudah lama juga dirinya tidak seperti ini pikir Jovanka.
"Hai sayang, hai Ma" sapa Abian sambil tersenyum.
Queen pun memeluk pinggang sang Daddy sambil tersenyum.
"Queen kok happy banget kayanya?" Tanya Abian sambil mengelus kepala sang anak.
"Queen happy because Daddy udah pulang" jawab Queen senang
"Jadi ceritanya ini Queen sama Nema nungguin Daddy sama Mommy pulang?" Tanya Abian yang di angguki oleh sang anak.
"Makasih ya udah nungguin Daddy pulang" ucap Abian kepada sang anak."Makasih juga ya Ma karna udah jagain Queen selama kami di rumah sakit" sambung Abian pada mertuannya.
"Gak papa lagi, Mama malah senang kalau Queen di titipin sama Mama biar Mama gak kesepian" balas sang mertua.
"Yaudah ayo masuk sayang, kasian Daddy kelamaan berdiri" ucap Jovanka yang membuat Abian tersenyum menatap istrinya itu.
"Abian Vanka, Mama sepertinya harus pergi ke butik karna nanti Mama mau ketemu sama klien" sahut sang Mama
"Yaudah hati-hati. Nanti ke sini lagi ya Ma" balas Jovanka yang di angguki oleh sang Mama.
"Yaudah Mama pergi dulu" pamit sang Mama pada Abian dan Jovanka. "Queen Nema pergi dulu nanti Nema kesini lagi main-main sama Queen" sambungnya sambil mencium dan memeluk Queen.
"Dah Nema hati-hati" ucap Queen sambil mendadah kepada Nemanya.
"Yaudah ayo masuk" ucap Jovanka sambil membantu Abian berjalan.
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Old [END] | SUDAH TERBIT
ChickLitAbian Mahaprana, seorang pengusaha sukses berusia 52 tahun yang sangat betah melajang diusianya yang sudah setengah abad. Bahkan banyak para perempuan yang berlomba untuk bisa memenangkan hati seorang Abian. Namun, tetap saja tidak bisa menggetarkan...