Selamat Membaca....
Sorry kalo ada typo....------------------------------------
Abian yang telah selesai melaksanakan pertemuan bersama Perusahaan Orchid pun dengan langkah yang cepat kembali ke menuju ruangannya untuk menemui Jovanka. Bahkan, Ryan yang berada dibelakang Abian pun menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan bosnya itu.
Abian yang telah sampai di ruangannya langsung terdiam karena tidak melihat keberadaan Jovanka di ruangannya.
Abian pun berinisiatif untuk mengecek kamar yang berada di dalam ruangannya itu.
🔞🔞🔞🔞🔞
Ceklek...
Terlihat Jovanka yang tengah tertidur dengan posisi badan miring kearah kiri.
Abian dengan pelan mendekati Jovanka dan duduk sisi ranjangnya.
Rambut Jovanka yang menutupi sebagian wajahnya pun, Abian singkirkan dengan perlahan.
Setelahnya Abian menatap Jovanka yang tengah tertidur pulas. Tanpa sadar Abian mengangkat tangannya dan mengelus lembut permukaan wajah Jovanka yang membuat empunya terbangun.
"Emm mas" ucap Jovanka dengan suara serak khas bangun tidur
"Maaf, kamu pasti terganggu" ucap Abian
"Enggak kok" sahut Jovanka dengan tersenyum lembut membuat Abian menatap intens Jovanka.
Abian pun kembali mengelus permukaan wajah Jovanka yang membuat empunya langsung memegang tangan Abian.
"Kenapa mas?" Tanya Jovanka lembut
"Maaf Jovanka" ucap Abian dan setelahnya Abian langsung membungkam bibir Jovanka dengan bibirnya.
Tindakan tiba-tiba dari Abian membuat Jovanka terdiam sejenak sampai Abian dengan perlahan menggerakan bibirnya dan melumat bibir Jovanka dengan lembut.
Jovanka yang terbawa suasana pun mulai menggerakan bibirnya dan mengikuti pergerakan Abian.
Semakin lama ciuman mereka pun semakin dalam membuat Jovanka mengaitkan kedua tangannya di leher Abian.
Ciuman Abian mulai turun kebawah dan mengesap leher putih Jovanka yang membuat empunya mendesah.
"Emhhhhh"
Mendengar desahan dari Jovanka, membuat Abian semakin bersemangat.
Bahkan, tangan Abian mulai bergerak mencari bongkahan payudara milik Jovanka dan meremasnya dengan pelan sehingga membuat Jovanka kembali mendesah.
"Aaahghhhh massshh"
Abian pun mulai melepaskan Jas yang melekat di badan dan melemparnya asal. Setelah itu membuka satu persatu kancing kemejanya dan melepasnya.Abian kembali mencium bibir Jovanka dengan lembut dan tangan sebelah kanan nya ikut mengelus paha mulus milik Jovanka yang membuat Jovanka menahan desahannya.
Tangan milik Jovanka pun tidak tinggal diam. Jovanka mulai mengelus pelan perut Abian yang mempunyai roti sobek dan membuat Abian mendesah pelan.
"Aahhh"
Abian yang sudah dikuasai oleh nafsu pun langsung saja melepas dress yang digunakan oleh Jovanka. Dan terlihatlah dua bongkahan payudara yang sangat menggoda dirinya.
Abian dengan cepat melepas penghalang yang melapisi bongkahan payudara tersebut. Setelahnya meremas dengan perlahan.
"Aahhhh maashh"
Abian terus saja meremas dan sesekali memilin puting payudara milik Jovanka.
Desahan pun semakin terdengar di kamar tersebut.
"Aahhh masshh"
"Maszhhhh"
Abian yang tak tahan ingin mencicipi payudara milik Jovanka pun langsung memasukannya kedalam mulutnya.
"Eemmmhhh" suara milik Abian yang sedang menyusu di payudara Jovanka.
Jovanka semakin dibuat mendesah oleh Abian.
"Maassshhh ahhh"
"Emmmm ahhhh"
Disaat keduanya lagi asyik, tiba-tiba saja suara dering ponsel milik Abian mengganggu kegiatan mereka.
"Masshhh ponsell ahhh masshh bunyi" ucap Jovanka yang membuat Abian langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Jovanka sebentar, setelah itu dengan perasaan yang kesal Abian mengangkat telpon tersebut.
"APA" teriak Abian yang membuat si penelpon terkejut
"Weitts bro santai gak usah pake teriak segala lagi" ucap suara diseberang sana yang ternyata adalah Bastian.
"Kau mengganggu ku bodoh" maki Abian kepada Bastian dan setelah itu mematikan ponselnya.
"Bastian sialan" batin Abian
Abian pun menatap Jovanka dengan perasaan bersalah dan kembali mendekati Jovanka yang ternyata sudah kembali menggunakan dressnya.
"Vanka mas minta maaf" ucap Abian
"Maaf, mas tidak bisa menahannya" sambungnya
"Gak papa mas, aku ngerti" balas Jovanka
"Kamu gak marah dengan kejadian yang barusan kita lakukan?" Tanya Abian yang takut jika Jovanka akan meninggalkannya.
"Ngapain aku marah mas, toh aku juga gak menolak atas apa yang udah mas lakuin ke aku. Jadi, yang kita lakukan tadi di dasari atas suka sama suka" jawab Jovanka yang membuat Abian menghembuskan nafas lega.
"Sekali lagi mas minta maaf, jujur mas tidak bisa menahan nafsu mas jika berdekatan dengan kamu" jujur Abian
"Boleh aku bertanya mas?" Ucap jovanka
"Silahkan" balas Abian
"Apa mas pernah melakukan apa yang kita lakukan tadi kepada perempuan lain atau bahkan mas pernah melakukan yang lebih dari itu?" Tanya Jovanka yang penasaran
Abian pun menggelengkan kepalanya sambil menatap Jovanka "mas sekalipun gak pernah melakukan hal yang kita lakukan tadi bahkan berbuat lebih pun mas gak pernah, cuman sama kamu. Dan yang harus kamu tau, hanya kamu yang bisa membangkitkan gairah mas"
Perkataan dari Abian membuat Jovanka terkejut.
"Serius mas? Mas belum pernah melakukan itu?mmm maaf tapi kan umur mas udah segitu yang aku tau laki-laki yang usianya seperti mas pasti bakal membutuhkan itu untuk melengkapi kebutuhan biologisnya apalagi mas belum pernah menikah sama sekali" ucap Jovanka
"Saya serius Jovanka, saya belum pernah melakukan hal seperti itu walaupun umur saya sudah 52 tahun. Dan menurut saya, saya hanya akan melakukannya dengan orang yang saya cintai dan yang akan menjadi istri saya kelak yaitu kamu" balas Abian
"Saya adalah tipe lelaki yang jika sudah mencintai satu orang perempuan maka perempuan manapun hanya angin lalu di mata saya" sambung Abian yang membuat Jovanka memikirkan perkataan laki-laki didepannya ini.
-bersambung-
Btw makasih loh yang udah komen "next", aku jadi makin semangat tau buat ceritanya 😗😙😙
Eh iya makasih juga buat kalian yang udah baca sama ngasih vote untuk cerita ini 🤗🤗🤗
Sayang kalian ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Old [END] | SUDAH TERBIT
Genç Kız EdebiyatıAbian Mahaprana, seorang pengusaha sukses berusia 52 tahun yang sangat betah melajang diusianya yang sudah setengah abad. Bahkan banyak para perempuan yang berlomba untuk bisa memenangkan hati seorang Abian. Namun, tetap saja tidak bisa menggetarkan...