Abian Mahaprana, seorang pengusaha sukses berusia 52 tahun yang sangat betah melajang diusianya yang sudah setengah abad.
Bahkan banyak para perempuan yang berlomba untuk bisa memenangkan hati seorang Abian. Namun, tetap saja tidak bisa menggetarkan...
Hari demi hari sudah berlalu dan sudah sebulan semenjak kepergian Jovanka dan juga Queen dari mansion tersebut. Membuat suasana di dalam mansion berubah menjadi suram dan juga sedikit mencekam karna sikap Abian yang selalu memarahi bodyguard dan juga maid yang bekerja di sana. Bahkan bukan hanya orang-orang yang bekerja di mansion saja tetapi juga orang-orang yang bekerja di perusahan milik Abian juga terkena imbasnya.
Semua orang menjadi takut jika berhadapan dengan bos nya itu. Apalagi suasana hati dari bos mereka itu sedang tidak baik-baik saja. Ryan yang sebagai sekretaris lelaki itu saja ketar ketir ketika berhadapan langsung dengan Abian. Membuat Ryan harus berhati-hati dalam bersikap dan juga bertutur kata kepada bos nya itu.
Permasalahan yang ada di perusahaan Abian pun sudah teratasi. Namun, walau begitu perasaan lelaki itu masih saja belum tenang karna dirinya sampai saat ini tidak mengetahui keberadaan istri dan juga anaknya.
Abian bahkan setiap malam selalu saja tidur di kamar Queen sambil memeluk baju istri dan juga anaknya. Rindu?kata rindu saja tidak cukup mendeskripsikan perasaan Abian sekarang terhadap istri dan juga anaknya. Namun Abian bisa apa? berkat kesalahannya sendiri sehingga semua menjadi seperti sekarang.
Orang-orang yang di tugasi Abian untuk mencari Jovanka dan juga Queen pun sampai saat ini masih bekerja keras. Bahkan mereka sudah biasa mendapatkan kemarahan dari Abian karena lamban dalam menemukan keberadaan nyonya dan nona muda mereka.
Seperti sekarang mereka dengan kepala yang tertunduk mendengarkan kemarahan dari Abian.
"KALIAN BISA BEKERJA TIDAK?MENCARI DUA ORANG SAJA SANGAT LAMBAN" Teriak Abian sambil menatap orang-orangnya.
"M-maaf tuan sepertinya ada seseorang yang menyembunyikan keberadaan nyonya dan juga nona muda" ucap salah satu dari orang-orang tersebut.
"Apa maksudmu?" Tanya Abian sambil menatap tajam orang yang berbicara tadi.
"Keberadaan nyonya dan nona muda sepertinya di sembunyikan oleh seseorang sehingga membuat kami kesulitan untuk melacak keberadaan nyonya Jovanka dan juga nona Queen" jawab orang tersebut.
Mendengar jawaban dari salah satu orang-orangnya membuat Abian menjadi terdiam. Apa iya ada seseorang yang membantu Jovanka?tapi siapa pikir nya.
"Saya tidak mau tau secepatnya kalian semua harus menemukan keberadaan istri dan juga anak saya" perintah Abian dan setelahnya pergi meninggalkan orang-orang yang berada di situ bernafas lega.
°°°°° Di korea tepatnya di kediaman Rion terdengar suara tawa yang menggelegar dari Jovanka. Bagaimana tidak, dirinya melihat Rion berpakaian seperti seorang perempuan dan jangan lupakan wig serta make up yang menghiasi wajahnya itu.
"Astaga bang sumpah aku dari tadi gak bisa berhenti ketawa" ucap Jovanka yang membuat Rion memberenggut kesal menatap dirinya.
"Salahin aja tuh Queen, masa dia ngedandanin Abang kaya gini" balas Rion sambil melirik pelaku yang membuatnya seperti ini.
"Kok Queen yang di salahin, kan uncle yang mau" ucap Queen sambil menatap Rion tak terima.
"Kan Queen yang dandanin uncle kaya gini" balas Rion sambil melotot
"Tapi kan uncle yang mau. Katanya tadi mau nurutin semua keinginan Queen kok sekarang uncle jadi nyalahin Queen" ucap Queen. "Pokoknya uncle yang salah titik" sambung Queen.
"Emang enak. Pake nyalahin anak aku segala lagi padahal abang yang mau" sahut Jovanka
"Ya kan abang gak tau kalau Queen keinginannya seperti ini. Kalau abang tau kaya gini mana mau abang" ucap Rion dengan cemberut.
"Terima nasib aja udah demi keponakan satu-satunya juga. Jadi sebagai uncle abang harus berkorban" balas Jovanka
"Seharusnya yang berkorban kaya gini Daddy nya bukan abang" ucap Rion
"Nanti Daddy nya juga dapat jatah, jadi sekarang abang dulu" balas Jovanka santai sambil memakan chips potato yang berada di atas meja.
"Oo iya bang tadi ada perempuan di depan nyari abang namanya kalau gak salah Irena" sambung Jovanka yang membuat Rion melotot ke arahnya.
"Kenapa gak bilang dari tadi sih" sewot Rion dan setelahnya dengan cepat pergi ke depan menemui perempuan yang bernama Irena.
"BANG ELAH GANTI BAJU DULU SAMA TUH MAKE UP DI BERSIHIN" Teriak Jovanka namun tak di dengar oleh Rion.
Di sisi lain Abian yang saat ini berada di kamarnya dan Jovanka pun kembali memikirkan perkataan orang-orangnya tadi.
"Jika memang benar ada seseorang yang membantu Jovanka pergi berarti orang itu bukan orang biasa" Gumam Abian. "Tapi siapa orang itu?" Sambung Abian bingung.
-bersambung-
Nah ini hasil make over dari Queen ke Uncle Rion.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau ini Uncle Rion pas lagi biasa-biasa aja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.