Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...--------------------------------
"DADDY" Teriak Queen dan berjalan menghampiri sang Daddy yang saat ini terdiam menatap kedua orang yang sejak kemaren selalu berada di pikirannya.
"Queen sayang jangan berteriak, ini di rumah sakit" Tegur Jovanka
"Ups sorry Mommy" sahut Queen sambil menutup mulutnya.
Queen pun menatap sang Daddy dan memeluk pinggangnya sehingga membuat empunya badan tersentak.
"Daddy Queen kangen banget sama Daddy" ucap Queen
Abian yang saat ini tengah di peluk oleh Queen sang anak pun serasa masih tidak mempercayai semua ini. Dengan tangan yang bergetar Abian menyentuh wajah sang anak sehingga membuat empunya mendongak ke arahnya.
"I-ini beneran Queen anak Daddy?" Tanya Abian tak percaya
"Iya ini Queen anaknya Daddy sama Mommy" jawab Queen polos
"Daddy lagi gak mimpi kan?" Tanya Abian lagi sambil menatap Queen dan juga istrinya Jovanka.
Plak ....
Jovanka dengan tak berperasaan menampar Abian sehingga membuat suaminya itu terkejut dan merasakan sakit di area pipi nya.
"Sakit kan?kalau sakit berarti gak mimpi" ucap Jovanka sambil menatap Abian dengan wajahnya yang datar.
Abian yang terkejut karna tamparan istrinya pun langsung menatap kedua orang yang di sayanginya itu dengan tersenyum bahagia. Rasa sakit di area pipinya pun seketika menghilang karena dirinya tersadar jika yang di lihatnya sekarang bukan mimpi tapi kenyataan.
Abian pun menyamakan tubuhnya agar sejajar dengan Queen dan memeluk anaknya dengan erat.
"Daddy kangen banget sama Queen. Daddy minta maaf karena waktu itu Daddy berteriak pada Queen. Maafin Daddy" ucap Abian pada Queen
Queen pun mengusap punggung sang Daddy sambil tersenyum. "Kenapa Daddy minta maaf sama Queen, kan Daddy gak salah apa-apa. Kata Mommy waktu itu Daddy lagi ngelatih suara soalnya suara Daddy lagi bermasalah makanya Daddy waktu itu berteriak pada Queen" balas Queen dengan polosnya.
Abian yang mendengar ucapan putrinya itu pun tak kuasa menahan tangisnya. "Maaf maaf Daddy minta maaf sama Queen" ucap Abian dengan suaranya yang serak.
Queen melepaskan pelukannya dengan Abian dan menatap Daddy nya itu dengan tersenyum. "Daddy jangan menangis. Daddy gak salah apa-apa sama Queen" balas Queen sambil menghapus air mata yang berada di wajah Abian.
"Queen enggak marah sama Daddy?" Tanya Abian sambil menatap lekat anaknya.
Queen pun menggelengkan kepalanya. "Queen gak marah sama Daddy" Jawab Queen.
"Queen gak takut sama Daddy karna Daddy pernah meneriaki Queen?" Tanya Abian lagi.
"Queen awalnya takut karna Daddy yang meneriaki Queen apalagi Queen waktu itu nangis karna Queen merasa Daddy marah sama Queen tapi setelah Mommy ngomong kalau Daddy gak marah sama Queen dan ngejelasin yang Daddy berteriak waktu itu, Queen jadi gak takut lagi sama Daddy dan gak nangis lagi deh" Jawab Queen polos.
Abian yang mendengar jawaban dari Queen merasa dadanya seperti di timpa sesuatu yang sangat berat. Sesak, sungguh sesak sekali hati Abian saat ini. Abian rasanya tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Bodoh sekali pikirnya dirinya ini. Abian pun sekali lagi memeluk Queen dan mengucapkan kata-kata yang membuat anaknya itu menjadi tersenyum.
"Daddy sayang banget sama Queen. Queen adalah anugrah terindah di dalam di hidup Daddy. Queen dan juga Mommy adalah segalanya bagi hidup Daddy" Ucap Abian
"Queen juga sayang banget banget sama Daddy" balas Queen
Jovanka yang melihat pemandangan di depannya ini pun tanpa sadar menyunggingkan senyumnya. Jovanka bisa melihat dari mata Abian, suaminya itu terlihat sangat menyesali perbuatannya kemaren. Namun tidak secepat itu bagi Jovanka akan memaafkan suaminya. Mungkin harus sedikit lagi dirinya itu memberi pelajaran kepada Abian suaminya. Jovanka pun bersmirk ketika memikirkan apa yang akan dirinya lakukan pada suaminya itu.
Jovanka yang sibuk dengan pemikirannya itu pun tak sadar jika dirinya saat ini sedang di tatap oleh Abian.
"Sayang" panggil Abian pelan
Jovanka yang mendengar panggilan dari suaminya itu pun langsung merubah wajahnya menjadi datar dan menatap Abian.
Abian yang di tatap istrinya dengan tatapan yang datar pun merasakan sakit di ulu hatinya. Biasanya istrinya itu akan memandangnya dengan tatapan yang lembut dan juga penuh cinta. Tapi sekarang tatapan itu hilang entah kemana.
"Sayang mas ma----"
"Masih sakit kan?istirahat aja gak usah banyak omong" potong Jovanka
Abian pun mengurungkan niatnya untuk berbicara pada Jovanka dan menuruti perkataan istrinya dari pada dirinya membuat keadaan menjadi makin runyam lagi.
Dengan lesu Abian kembali beristirahat di atas brankarnya. Sedangkan Jovanka duduk di depan brankar suaminya itu sambil membuka ponsel miliknya dan mengabari Rion.
Abian pun menghela nafasnya ketika melihat istrinya yang bersikap dingin terhadap dirinya.
"Mungkin ini hukuman atas perbuatan ku kemaren" Batin Abian sambil tersenyum getir.
-bersambung-

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Old [END] | SUDAH TERBIT
Literatura FemininaAbian Mahaprana, seorang pengusaha sukses berusia 52 tahun yang sangat betah melajang diusianya yang sudah setengah abad. Bahkan banyak para perempuan yang berlomba untuk bisa memenangkan hati seorang Abian. Namun, tetap saja tidak bisa menggetarkan...