Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...------------------------------------
Saat ini Jovanka dan juga Queen sedang berada di dalam jet pribadi milik Rion. Jovanka yang di beritahu oleh Rion jika suaminya Abian sudah berada di rumah sakit dan harus menjalani perawatan di sana pun merasa takut jika terjadi sesuatu yang sangat parah menimpa suaminya itu. Ini sudah kedua kalinya Abian mengalami kecelakaan lalu lintas. Yang pertama di mana Jovanka yang menyelamatkan Abian dan mengaku-ngaku sebagai istrinya. Dan yang kedua adalah sekarang di waktu dirinya benar-benar menjadi istri dari lelaki itu.
Jovanka pun menghela nafasnya dan menengok ke samping di mana Queen sedang tertidur namun sepertinya anaknya itu merasa kurang nyaman dengan posisinya. Jovanka lantas meminta tolong kepada pramugari yang berada di sana untuk membawa anaknya ke kamar yang memang di sediakan di dalam jet pribadi ini.
Jam demi jam pun berlalu, akhirnya jet itu pun mendarat dengan lancar di bandara Soekarno Hatta. Orang suruhan Rion yang bertugas menjemput Jovanka dan juga Queen di bandara pun sudah sejak tadi menunggu kedatangan mereka. Selanjutnya mereka pun langsung menunjukkan kepada Jovanka mobil yang akan mengantar mereka ke rumah sakit tempat di mana Abian di rawat.
"Mommy kita langsung bertemu dengan Daddy kan?" Tanya Queen ketika mobil yang mereka tumpangi berjalan.
"Iya sayang kita langsung bertemu dengan Daddy" jawab Jovanka dengan tersenyum namun berbeda dengan hati wanita itu yang sejak tadi resah dan juga khawatir. Resah karna dirinya akan bertemu dengan Abian setelah kejadian kemarin dan khawatir karna memikirkan kondisi suaminya.
Setelah hampir satu jam, mobil mereka pun sampai di rumah sakit di mana Abian di rawat. Jovanka dan Queen pun turun dari dalam mobil.
"Terima kasih. Kalian kembali lah" ucap Jovanka kepada orang suruhan Rion itu.
"Tapi...."
"Katakan saja jika Jovanka yang menyuruh kalian" potong Jovanka
Orang suruhan Rion itu mengangguk dan melajukan mobil mereka meninggalkan rumah sakit. Sedangkan Jovanka sambil mengandeng tangan Queen masuk ke dalam untuk menemui Abian suaminya.
"Mommy sakit?" Tanya Queen sambil menatap sang Mommy
"Enggak, Mommy enggak sakit" jawab Jovanka
"Terus siapa yang sakit?kok kita kesini Mommy?" Tanya Queen lagi
"Daddy yang sakit sayang makanya kita kesini" jawab Jovanka
"Loh Daddy sakit. Daddy sakit apa Mommy?" Tanya Queen dengan wajah sedihnya.
Jovanka pun menghentikan langkahnya dan menatap sang anak.
"Mommy juga gak tau sayang makanya kita kesini biar Mommy sama Queen bisa tau bagaimana kondisi Daddy" jawab Jovanka sambil mengelus kepala Queen.
"Kasian Daddy" ucap Queen sedih
"Hei jangan sedih nanti kalau Daddy ngeliat wajah Queen yang sedih Daddy juga ikutan sedih loh sayang" sahut Jovanka
"Nanti kalau Daddy sedih, sakitnya juga ikut bertambah Mommy?" Tanya Queen dengan polosnya dan masih menunjukkan raut wajahnya yang sedih.
"Iya sayang makanya nanti Queen kalau ketemu sama Daddy harus senyum" jawab Jovanka
"Yaudah Queen gak sedih lagi nanti Daddy ikut-ikutan Queen juga sedih terus nanti sakitnya malah bertambah. Queen gak mau Daddy sakitnya bertambah, Queen mau Daddy cepat sembuh" ucap Queen yang membuat Jovanka tersenyum.
"Pintarnya anak Mommy" sahut Jovanka sambil mencium pipi Queen dan setelahnya kedua Ibu dan anak itu pun melanjutkan langkah mereka menuju ke ruangan Abian.
Di sisi lain Abian yang tengah duduk di atas brangkarnya menatap jendela ruangannya pun termenung sambil memikirkan istri dan juga anaknya.
Jujur dirinya sangat merasakan kehilangan separuh hidupnya ketika dua orang yang di cintainya pergi. Abian pun sangat merindukan momen kebersamaan mereka dimana ketiganya yang tertawa dengan lepasnya dan menikmati waktu dimana pun dan kapan pun. Abian seketika tersenyum dengan sendirinya ketika mengingat kembali momen kebersamaan dirinya dan juga kedua kesayangannya yaitu sang istri dan juga sang anak. Namun, senyum yang tercetak dari wajah Abian pun tak lama terganti dengan raut wajah yang miris karena mengingat perbuatannya yang sangat brengsek.
Di saat Abian lagi sibuk dengan pemikiran yang berada di otaknya itu. Tak lama terdengar suara pintu yang terbuka.
Ceklek ....
Abian pun sontak melihat ke arah pintu yang berada di belakangnya dan alangkah terkejutnya dirinya ketika melihat orang yang saat ini berdiri di depan sana.
"Jika ini mimpi tolong walau hanya sebentar jangan bangunkan aku" Batin Abian.
-bersambung-

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Old [END] | SUDAH TERBIT
ChickLitAbian Mahaprana, seorang pengusaha sukses berusia 52 tahun yang sangat betah melajang diusianya yang sudah setengah abad. Bahkan banyak para perempuan yang berlomba untuk bisa memenangkan hati seorang Abian. Namun, tetap saja tidak bisa menggetarkan...