Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...-----------------------------------
Di minggu seperti ini kebanyakan orang-orang akan menghabiskan waktunya bersama keluarga. Baik itu pergi berlibur, ke tempat wisata atau pun pergi ke kebun binatang. Namun berbeda dengan Jovanka dan Queen yang saat ini sedang asyik menonton film di temani dengan beberapa cemilan yang baru saja mereka beli ke luar.
"Filmnya lama-lama ngebosenin" Keluh Queen yang berada di samping Jovanka sang Mommy.
"Queen bener, awalnya doang yang rame pas di pertengah jadi ngebosenin banget" sahut Jovanka.
"Daddy hari libur ngurusin pekerjaan terus, Queen kan mau jalan-jalan sama Mommy dan Daddy" Ucap Queen dengan mukanya yang cemberut.
"Daddy sibuk sayang karna ada masalah di perusahaannya. Jadi Queen harus ngerti ya Nak. Doain aja semoga masalah yang ada di perusahaan Daddy cepat selesai biar nanti Queen sama Mommy bisa jalan-jalan sama Daddy. Oke sayang?" balas Jovanka sambil memberikan pengertian kepada Queen agar anaknya mengerti.
Queen yang mendengar ucapan sang Mommy pun mengangguk-anggukan kepalanya. Walau pun umur Queen baru lima tahun, tetapi dia selalu mengerti apa yang di katakan oleh Mommy dan juga Daddy nya. Anak itu memang cepat paham akan segala sesuatu.
Hari demi hari pun berlalu, tiga minggu sudah semenjak Abian yang selalu mengurusi permasalahan yang terjadi pada perusahaannya. Semenjak itu pula Abian yang selalu meluangkan waktunya untuk bermain dengan sang anak dan juga sang istri seakan tidak bisa meluangkan waktunya walau hanya sebentar.
Jovanka yang awalnya memaklumi sikap sang suami pun awalnya bersikap biasa saja. Tapi semakin kesini suaminya itu semakin sangat susah untuk di ajak berbicara dan bahkan terkadang tidak pulang ke mansion. Jovanka bisa melihat dari raut wajah Queen yang awalnya senang berubah menjadi sedih ketika ingin mengajak bermain sang Daddy namun Abian selalu menjawab dengan perkataan "Daddy sibuk". Jovanka yang melihat itu pun menjadi kesal terhadap suaminya itu dan mau tidak mau dirinya harus memberikan pengertian kepada sang anak agar mengerti.
Jovanka yang ingin membicarakan hal ini kepada Abian pun selalu tidak punya waktu untuk berbicara karna suaminya itu ketika di ajak berbicara selalu saja menjawab nanti nanti dan nanti sampai membuat Jovanka kesal setengah mati dengan jawaban suaminya itu.
Seperti saat ini Jovanka harus membujuk Queen anaknya agar memakan sarapannya. Anaknya itu tidak ingin memakan sarapannya karna lagi lagi tak menemukan sang Daddy yang selalu saja pergi pagi-pagi buta sekali ke kantornya apalagi ini adalah minggu ketiga Abian pergi ke kantornya di hari libur catat di hari libur.
"Ayo dong Queen sayang di makan sarapannya. Mommy bakalan nurutin semua keinginan Queen kalau Queen mau makan sarapannya" bujuk Jovanka dengan mukanya yang lelah.
"Bener ya Mommy mau nurutin semua keinginan Queen" ucap Queen sambil menatap sang Mommy.
"Iya Mommy bakalan turutin semua mau Queen. Emang Queen mau apa hm?" Tanya Jovanka.
"Queen mau Daddy main sama Queen seperti kemaren-kemaren. Queen gak suka Daddy yang selalu sibuk sampai ngelupain Queen dan Mommy" Jawab Queen polos.
Jovanka yang mendengar jawaban polos anaknya pun merasa seperti ada pisau tajam yang menancap ke hatinya. Sebisa mungkin Jovanka menampilkan senyumnya kepada sang anak.
"Queen tenang aja keinginan Queen bakal Mommy wujudkan" ucap Jovanka yang membuat Queen bersorak senang. "Yaudah Queen makan ya sayang" sambung Jovanka.
"Siap Mommy" sahut Queen dan selepas itu memakan sarapannya dengan lahap yang membuat Jovanka bernafas lega melihatnya.
Di lain tempat, Abian yang saat ini berada di ruangannya pun di buat sangat marah karena orang kepercayaannya sampai saat ini belum menemukan tikus kecil yang berani-beraninya bermain dengan dirinya. Tikus kecil yang di maksud adalah manager keuangan di perusahaannya yang mana membawa lari uang dengan jumlah yang nominalnya sangat banyak dan jangan lupakan manager tersebut dengan gila nya mencuri berkas yang berisi ide tentang pembangunan hotelnya kepada saingan bisnisnya sehingga membuat Abian dengan keras membuat ide yang baru untuk pembangunan hotelnya itu. Akibatnya dirinya secara tanpa sadar melupakan istri dan juga anaknya itu.
"CEPAT TEMUKAN ORANG ITU DAN BAWA KE HADAPAN SAYA DENGAN KEADAAN HIDUP" teriak Abian di ponselnya dan setelah itu mematikan sambungan telpon tersebut.
"ARGHHHH" Teriak Abian sambil menghentakkan kedua tangannya ke meja sehingga membuat telapak tangannya memerah.
"Liat saja kau berani-beraninya bermain dengan Abian Mahaprana" Gumam Abian dengan tangan terkepal.
-bersambung-
![](https://img.wattpad.com/cover/299814338-288-k525331.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Old [END] | SUDAH TERBIT
أدب نسائيAbian Mahaprana, seorang pengusaha sukses berusia 52 tahun yang sangat betah melajang diusianya yang sudah setengah abad. Bahkan banyak para perempuan yang berlomba untuk bisa memenangkan hati seorang Abian. Namun, tetap saja tidak bisa menggetarkan...