Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...--------------------------------
Jam sudah menunjukkan pukul 23:00 wib, Jovanka masih setia menunggu di ruang tamu sampai suaminya itu pulang.
Tak lama pintu pun terbuka dan terlihat sang suami yang masuk kedalam dengan berjalan agak sempoyongan.
"Mas kamu mabuk?" Tanya Jovanka sambil mendekati Abian.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Abian yang menghiraukan pertanyaan Jovanka.
"Jawab aku kamu mabuk?" Tanya Jovanka yang menatap lekat suaminya itu.
"Iya" jawab Abian yang membuat Jovanka menatap suaminya itu tak percaya.
"Jangan kemana-mana aku belum selesai ngomong ke mas" cegah Jovanka karena melihat suaminya yang ingin melangkah.
"Apa lagi?mas cape" balas Abian
"Cape kamu bilang mas?terus apa kabar aku yang ngeliat sikap mas selama beberapa minggu ini ke aku dan juga Queen" Sinis Jovanka
"Maksud kamu apa?" Tanya Abian
"Mas sadar gak selama beberapa minggu ini mas selalu aja sibuk seakan-akan gak punya waktu sebentar aja untuk sekedar bercanda atau pun bermain bersama Queen. Setiap Queen ingin mengajak mas untuk bermain, mas selalu saja beralasan Daddy sibuk Daddy sibuk. Apa mas gak bisa ngeluangin sedikit aja waktu buat Queen bahkan lima menit sekali pun itu sangat berharga buat Queen. Wajah yang semula senang berubah menjadi sedih karena mendengar alasan mas itu. Apa mas sadar hah selama beberapa minggu ini mas seperti bukan mas Abian yang aku kenal" ucap Jovanka.
"Kamu seharusnya bisa ngertiin mas, mas sibuk ak---" Ucapan Abian langsung di potong perkataan Jovanka.
"Mas minta aku ngertiin mas sedangkan mas gak bisa ngertiin diri aku atau pun Queen" sahut Jovanka
"Kamu kenapa sih, ayo kita tidur" ucap Abian sambil menggandeng tangan Jovanka namun di sentak oleh empunya tangan.
"Aku belum selesai ngomong mas Abian" Tekan Jovanka sambil menatap suaminya tajam.
"Apalagi mas cape Jovanka" ucap Abian yang tanpa sadar meninggikan suaranya pada sang istri.
Jovanka yang mendengar ucapan sang suami pun terkekeh.
"Cape mas bilang?AKU YANG CAPE NGELIAT SIKAP MAS SELAMA BEBERAPA MINGGU INI" balas Jovanka dengan berteriak sambil menatap suaminya.
"Berangkat pagi-pagi buta, jarang pulang, selalu susah di ajak untuk ngobrol dan bermain, hari libur ke kantor, pulang larut malam bahkan pulang dalam keadaan mabuk wah hebat ya tuan Abian" ucap Jovanka sambil bertepuk tangan. "Gak lupa kan kalau punya istri dan anak di rumah?" Tanya Jovanka.
"Maksud kamu apa?mas gak pernah lupa kalau punya istri dan anak" jawab Abian
"Tapi di lihat dari sikap mas dari beberapa minggu kemaren mas sepertinya sudah lupa jika mempunyai istri dan anak" ucap Jovanka
"JOVANKA" teriak Abian
"APA MAS?emang bener kan kaya gitu" ucap Jovanka
"Sudah cukup, mas cape" sahut Abian sambil melangkahkan kakinya.
"Cape karna di bikin diri mas sendiri" ucap Jovanka yang membuat Abian menghentikan langkahnya dan menatap istrinya tajam.
"Maksud kamu apa hah, mas dari tadi sudah mengkontrol emosi mas Jovanka dan kamu sekarang memancingnya keluar" balas Abian emosi.
"Aku bener kan mas cape karna diri mas sendiri. Mas selalu ingin menyelesaikan masalah sendiri. Aku tau mas sebagai bos dari banyak karyawan di perusahaan mas, tapi apa mas gak pernah meminta bantuan atau masukan dari karyawan mas. Aku tau perusahaan mas lagi ada masalah tapi apa gak bisa mas minta bantuan mereka hah" ucap Jovanka. "Kamu ngurusin semua itu sampai lupa waktu mas dan lupa sama keluarga kamu sendiri. Queen selalu aja nanyain mas, tiap dia makan atau pun tidur selalu aja nanya Mommy Daddy mana?, Daddy belum pulang Mom?, Queen kangen Daddy, Queen mau main sama Daddy tapi katanya Daddy sibuk, Daddy kok gak sarapan sama kita terus, Queen mau nungguin Daddy pulang, dan masih banyak lagi. Aku sebagai Mommy yang ngedenger dia bilang kaya gitu sakit banget rasanya. Aku selalu ngasih pengertian ke dia supaya dia paham tapi yang namanya anak kecil seperti Queen pasti akan mengulang dan bertanya-tanya hal itu terus. Yang aku mau walau sesibuk-sibuknya mas, mas bisa ngeluangin waktu untuk Queen walaupun cuman sebentar. Aku gak masalah kalau mas gak punya waktu untuk aku yang penting mas punya waktu untuk Queen. Bahkan untuk ngomong kaya gini aja nyari waktunya susah banget" sambung Jovanka dengan terkekeh di akhir.
Abian yang mendengar semua ucapan istrinya pun seketika merasakan perasaan bersalah di dirinya apalagi tadi dia mengeluarkan suara dengan nada yang tinggi. Brengsek sekali kau Abian pikirnya.
Abian pun hendak mendekati Jovanka namun istrinya itu memundurkan badannya.
"Say--" ucap Abian yang terpotong oleh Jovanka. "Mas cape kan?yaudah sana" ucap Jovanka.
Melihat Abian yang masih berdiri di depannya membuat Jovanka mengangkat alisnya sambil menatap sang suami. "Kenapa masih disini?katanya cape?masih mau disini?yaudah aku yang pergi. Oo iya tolong jangan sampai ada bau alkohol di kamar" sambung Jovanka dan pergi meninggalkan suaminya.
Jovanka rasanya tidak sanggup untuk melihat suaminya saat ini. Dia pun pergi ke kamar sang dan tidur di sana.
Abian yang sudah selesai membersihkan diri pun melihat ke arah ranjang yang kosong tanpa adanya Jovanka disana.
Abian pun pergi ke kamar Queen untuk mencari keberadaan istrinya.
Ceklek ....
Abian melihat sang istri yang ternyata tengah tidur bersama sang anak. Melihat pemandangan seperti itu membuat perasaan bersalah Abian semakin dalam terhadap kedua kesayangannya.
"Maafkan Daddy" Batin Abian.
Setelahnya Abian pun menutup kembali pintu kamar tersebut dan pergi ke kamar dirinya dan juga sang istri.
-bersambung-
![](https://img.wattpad.com/cover/299814338-288-k525331.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Old [END] | SUDAH TERBIT
ЧиклитAbian Mahaprana, seorang pengusaha sukses berusia 52 tahun yang sangat betah melajang diusianya yang sudah setengah abad. Bahkan banyak para perempuan yang berlomba untuk bisa memenangkan hati seorang Abian. Namun, tetap saja tidak bisa menggetarkan...