26 dan 27

9K 722 32
                                    

#DUA ENAM


"Orang yang ketemu sama kalian di Bioskop, atau orang yang ada di foto, itu emang tante gue," ucap Yura sambil menatap Aeri yang sedang duduk di sebelahnya dan ada Ival berdiri di belakang Aeri.

"Dia adik kandung nyokap gue," lanjut Yura. "Tapi dia emang benci banget sama gue."

"Emang, alasannya apa?" Aeri bertanya.

"Suaminya itu sayang banget sama gue," sahut Yura. "Gue sering dibeli in apa yang gue minta, termasuk mobil."

"Jadi, mobil yang dia ambil waktu di sekolah, itu mobil elu yang dibelikan sama suaminya?" Tegas Aeri.

Yura mengangguk. "Iya," jawabnya. "Sebenarnya si nggak masalah, tapi gue nggak terima kalau dibilang udah ngrebut suaminya. Asal lu tahu, dia ngomong kayak gitu bukan Cuma sama kalian, tapi ke semua orang yang deket sama gue. Dia curiga, karena gue emang deket banget sama om, tapi bukan berati gue tega berbuat kayak gitu."

Yura menghela napas sebelum akhirnya melanjutkan. "Gimanapun dia tante ku, adik nyokap gue, gue sangat menghormati dia, apa lagi suaminya. Dia udah kayak bokap kedua buat gue. Jadi nggak mungkin gue selingkuh sama orang yang udah gue anggap ayah sendiri."

"Apa tante lu punya bukti kalau lu udah selingkuh sama suaminya," celetuk Ival.

Lagi, Yura menghela napas. "Sebenarnya itu Cuma salah paham si. Gue jelasin biar kalian yakin, tapi hak kalian mau percaya apa enggak..."

Ival terdiam menatap datar wajah Yura. Laki-laki itu terlihat fokus menyimak apa yang akan dikatakan oleh gadis itu. Saking fokusnya, Ival sampai tidak sadar, pelan-pelan ia duduk merapat di dekat Aeri lantas mengalungkan tangan kanannya di pundak cowok itu.

Tidak berbeda dengan Ival, Aeri juga sangat antusias sampai tidak menyadari kalau musuh terbesarnya duduk merapat bahkan merangkul dirinya.

"...waktu itu tante lagi arisan, terus kebetulan, gue, suami tante, dan anaknya lagi main-main di kamarnya. Karena capek, Nanda, anak tante gue ketiduran. Sialnya gue sama om juga ikut ketiduran. Terus yang bikin tante curiga itu karena kebetulan suaminya lagi nggak pakai baju, tidur di belakang gue-"

Yura menggigit bibir bawahnya sambil menatap Aeri dan Ival yang masih duduk merapat di depan matanya. Di dalam hati, gadis itu merasa cemas kalau dua cowok berseragam SMA itu tidak percaya dengan kebohongan yang sedang ia karang.

"Pulang arisan tante liat om lagi tidur sambil meluk gue," lanjut Yura. "Dia curiga, nuduh kita ada main. Apalagi dia tahu, om sering banget kasih gue duit, beli in apa yang gue mau. Dari situ dia beranggapan karena gue udah selingkuh sama suaminya."

"Lu nggak jelasin?" Tanya Ival.

"Udah," jawab Yura. "Tapi tante nggak percaya. Malah sekarang, papa ama mama jadi ikut-ikutan dibenci sama dia. Katanya, orang tua gue nggak becus didik anak."

"Terus om lu gimana? Apa masih menjalin hubungan baik sama elu dan keluarga?"

Itu Ival lagi yang bertanya. Laki-laki itu memang antusias, jadi banyak sekali pertanyaan yang ia ajukan untuk meyakinkan cerita Yura. Ival Cuma ingin semuanya jelas.

Lain halnya dengan Aeri. Cowok itu lebih banyak diam, berpikir sambil melihat foto yang ada di layar HP Yura.

"Kalau om si nggak ada masalah. Dia masih sering ke rumah. Soalnya dia nggak ngerasa selingkuh sama gue," jelas Yura. "Tapi itu malah bikin tante jadi makin benci ama keluarga gue, apa lagi sama gue. Tante dendam banget ama gue, tiap dia tahu ada cowok yang coba deketin gue, pasti gue selalu di jelek-jelek in. Dia nggak seneng gue bahagia punya cowok."

Saingan {Mpreg}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang