Beberapa hari sudah berlalu, Igvir melakukan investigasi lagi dan mendapati bahwa hipotesisnya selama ini mungkin benar. Jadi, hari ini Igvir meminta bantuan Audr untuk pergi bersamanya ke Allandor agar dapat melihat situasinya lebih jauh.
"Apa kau bersedia?" Tanya Igvir meminta kepastian.
"Ya. Aku akan menemanimu ke Allandor." Audr memberi jeda sejenak dan sepertinya berpikir. "Apa kau yakin Allandor? Bagaimana dengan Arx?"
"Aku cukup yakin," jawabnya. "Dan mustahil jika mereka akan menyerang Arx. Aku tidak yakin bagaimana menjelaskannya, tetapi itu hal yang mustahil. Ada alasan di baliknya, tetapi aku tidak bisa menjelaskannya."
Pertimbangannya cukup cepat, namun tetap bijaksana di seluruh aspek yang dapat dia libatkan sebelum berakhir pada sebuah keputusan. "Baiklah."
"Kau yakin sudah tidak ada keperluan lagi di sini?"
"Tidak," balasnya, namun sedikit ragu. Audr sempat memikirkan kondisi Elsa, dan jika perkiraannya benar, membiarkan Elsa di sini mungkin akan tetap memperburuk situasinya walau tidak menggunakan sihir sekalipun.
Dan lebih dari itu, Igvir merasakan keraguan yang menerpa Audr. "Ada apa?"
Audr menggeleng, lalu mengalihkan tatapannya pada Elsa yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua sekarang. "Aku hanya khawatir mengenai keadaan Elsa."
Igvir pun menoleh ke arah yang sama yang ditatap oleh Audr. "Apa kau sudah menyelidiknya?" Igvir berdeham, "Aku sebenarnya juga khawatir dengan keadaannya. Ini seperti... bukan dirinya yang selama ini kukenal."
"Aku mempunyai beberapa hipotesis," meski Audr mengatakannya dengan cukup mantap, jiwanya masih ragu-ragu. Dia ingin sekali untuk salah menilai sesuatu untuk sekali ini saja. Blood elf bukan sesuatu yang mudah untuk ditangani. "Blood elf, kemungkinan besar."
Igvir mengangguk paham, tanpa menyiratkan sebuah kepuasan.
Setelah mengamati untuk sejenak waktu, Audr ingin mengusulkan sesuatu pada Igvir. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu sebelum kita berangkat."
"Tanyakan saja."
"Apa menurutmu dengan membawa Elsa, kita bisa setidaknya menunda keadaannya? Kudengar-dengar Elsa juga berasal dari Allandor, mungkin dia bisa membantu kita di sana."
Igvir ragu dengan usulan Audr. Allandor membuang Elsa pastinya bukan tanpa alasan, tetapi Igvir juga tidak tahu alasan pasti mengapa Allandor melakukan hal itu terhadap Elsa. Dan Igvir juga meyakini bahwa ada pecahan teka-teki yang belum terkumpul hingga saat ini. Namun alih-alih menolak usulan Audr, Igvir justru mengiyakan, "Aku tidak keberatan dengan usulanmu," Igvir menempatkan kedua tangannya pada pagar dari akar kayu itu dengan memajukan sedikit tubuhnya. Dalam pertimbangannya, ini mungkin kesempatan yang bagus untuk memahami dengan serius apa situasi yang dihadapi oleh Elsa. "Tetapi bolehkah aku tahu alasannya?"
Mata Audr menyipit lebih jauh, tatapannya tajam tertuju pada apa yang sedang dilakukan oleh Elsa di kejauhan. "Aku sedikit menakutkan beberapa hal, dan satu di antaranya adalah sihir di hutan ini sepertinya cukup mempengaruhi situasi Elsa—atau lebih tepatnya, memperburuk. Membawanya pergi dari sini—setidaknya—untuk sejenak waktu mungkin bisa memberi kita waktu berpikir lebih jauh untuk menunda atau bahkan memperbaiki keadaannya."
Setelah cukup yakin bahwa mereka berdua berada di pihak yang sama, Igvir kembali pada Audr. "Baiklah," kata Igvir dengan nada cukup menyetujui, lalu menarik tubuhnya dan mulai berjalan, "Aku akan mengajaknya."
Audr mengikuti Igvir menuruni tangga pohon raksasa tempat mereka berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nightingale Whisperers
Fantasy[Book Three: The Chosen Saga] [a i d ó n i] [proses revisi] [Complete] [harap membaca The Runaway Chosen & The King's Move terlebih dahulu] . ::.. Korrona runtuh, pada akhirnya. Hal itu tidak dapat dielakkan. Sudut Nazrrog semakin menyempit selagi K...