28 - Epískepsi

5 2 0
                                    

Setelah istirahat singkat, Audr kembali memusatkan tenaganya kepada energi sihir, dan beruntung dia tidak menemukan atau merasakan keberadaan Elite Thirteen—atau, setidaknya sudah mereda. Setelah cukup, Audr mengumpulkan keempat orang yang mendesaknya pergi ke Suaka Gulyyat.

Teleportasi itu membawa mereka berlima menuju tempat yang jauh, namun perasaan keempat orang yang dibawa oleh Audr mengenai tempat itu tidak jauh berbeda dengan saat berada di Hutan Hermifell. Ada banyak pepohonan yang menaungi tubuh-tubuh itu, bentuknya pun sepertinya tidak membuat keempatnya terkejut.

"Di mana kita?" Aesa waspada, tubuhnya bergerak dengan cepat untuk memindai sekitar, begitu pula dengan Igvir yang kini memunggunginya. "Kita berada di tempat yang tepat, kan?" Lanjutnya dengan sebuah pertanyaan.

"Ya. Kita berada di tempat yang tepat," jawabnya. Hanya saja, perlu beberapa menit berjalan untuk menjangkau tempat yang benar-benar dimaksud. "Ikuti aku." Dengan begitu, Audr mulai berjalan. Langkah kakinya dijejakkan dengan sangat hati-hati seolah dia tidak ingin menyakiti makhluk sekecil apa pun yang bisa terinjak dengan tidak sengaja.

Elsa dan Aesa mengikuti Audr, disusul oleh Vann, kemudian Igvir yang berada di barisan paling belakang untuk menjaga dari arah belakang. Dengan itu, mereka mulai menerjang rindangnya pepohonan di tempat yang mereka tidak tahu.

"Omong-omong, kita berada di mana?" Aesa membuka pembicaraan setelah beberapa saat.

"Ya, kita berada di mana? Aku tidak pernah melihat pepohonan yang bentuknya aneh seperti ... semua ini!" Ungkap Vann yang masih mengedarkan pandangannya dengan takjub. "Aku rasa aku suka tempat ini," tambahnya.

Elsa menoleh ke arah Vann yang berjalan di belakangnya. "Kau pemburu, tentu saja kau suka tempat seperti ini," simpulnya dengan singkat.

"Yah, di tempat tinggalku ada banyak hutan yang menakjubkan, tetapi ini? Ini jauh lebih baik dari ungkapan 'menakjubkan'."

"Vann?"

"Yap?"

"Kau berasal dari mana? Kau dan Sienna berasal dari satu tempat, kan? Aku tidak punya kesempatan untuk mengenalmu ketika banyak kekacauan sedang terjadi di mana-mana."

Vann menatap ke arah Elsa yang berada di depannya, namun secepat dua pasang mata itu bertemu dan berpisah, Vann bisa melihat dengan jelas sebuah senyum yang tidak pernah dia lihat dari Elsa.

"Umm, ya. Aku dan Sienna berasal dari sebuah desa kecil bernama Norbury."

"Norbury? Aku tidak pernah mendengarnya."

"Ya, tentu saja. Itu desa yang cukup terpencil di Baviel. Aku justru akan heran jika kau tahu tempat itu," ujar Vann diikuti dengan tawa yang renyah. Lelaki itu kemudian beralih pada Aesa. "Aesa pernah ke Norbury, lho."

Elsa kemudian menoleh ke arah Aesa. "Kau pernah?"

"Ya! Walau itu hanya sekali, saat aku menjemput Sienna untuk membawanya ke akademi." Aesa lalu berbalik ke arah Vann selagi langkahnya tetap pada barisan, "Itu desa kecil yang indah... Norbury."

"Terima kasih, Aesa. Aku juga setuju dengan itu," balas Vann.

"Bagus, lalu kau sendiri berasal dari mana, Aesa?"

"Hmm, itu tidak penting," katanya. "Lagi pula, Audr belum menjawab pertanyaanku tadi."

Selagi memperhatikan langkah kakinya, Audr mulai berbicara setelah menjadi pendengar dari pembicaraan barusan. "Suatu tempat yang jauh dari Nazrrog."

"Audr, ayolah!" Banyak suara keluhan dari ketiga orang di tengah barisan, dan suaranya bergantian dan bersahut-sahutan.

"Kalau aku jadi kalian, aku tidak akan ingin tahu," Igvir memberi pendapatnya.

The Nightingale WhisperersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang