Selama peperangan di Allandor terjadi, Elsa memutuskan untuk pergi sejenak dari Hutan Hermifell—sesuai saran dari Audr, agar kesadarannya tidak "termakan" oleh jiwanya yang lain. Elsa pergi sesaat setelah Audr ke Allandor ketika peperangan dimulai, dan langkah kaki itu membawa dirinya begitu jauh ke selatan melewati Sungai Macatrie, hingga menemukan sisi hutan lain di seberang.
Elsa sempat terhenti sebelum memasuki garis horizontal tidak merata yang terbentang sepanjang penglihatannya, memisahkan apa pun yang sedang dia pijak dengan sesuatu lain yang berada di balik rimbunnya pepohonan di hadapannya; seperti portal menuju dunia lain yang entah apa isi atau hal yang akan dia hadapi nantinya. Akar raksasa yang mencuat di berbagai sisi dari hutan itu mungkin adalah salah satu hal yang menarik perhatiannya.
Setelah mengumpulkan keberaniannya, Elsa pada akhirnya kembali melangkah menuju hutan itu. Ada perasaan berbeda yang dia rasakan; perasaan yang sulit untuk diungkapkan, namun Elsa mendapat sebuah keyakinan dari perasaan tersebut. Perasaan itu seperti sebuah panggilan untuk dirinya, memanggilnya dari suatu arah yang Elsa sendiri tidak tahu pasti kecuali mengikutinya.
Semakin jauh memasuki hutan, semuanya terlihat semakin membesar. Pepohonan perlahan membesar, dedaunan yang hanya sebesar telapak tangan kini sudah seukuran manusia. Elsa yakin bahwa dia entah bagaimana pernah kemari—atau setidaknya mengenali hutan ini, tetapi ingatannya sangat rancu dengan berbagai macam hal yang muncul. Udara sejuk menerpa dari segala arah, sinar matahari sayup-sayup menembus dedaunan yang kompak saling menunjukkan dirinya ke arah langit. Untuk sesaat, Elsa seperti menjelma menjadi seekor semut di dalam sebuah hutan yang sangat luas.
Binatang-binatang mulai menyapa saat dunia luar sudah tidak lagi dapat dia lihat, hanya bulat matahari yang menyaksikan Elsa seiring langkah kaki kecil itu terus membawanya ke sisi lain dari hutan. Sinar itu menembus dedaunan raksasa yang melangit jauh di atas kepalanya, memberinya kesan sejuk dan hangat secara bersamaan.
Elsa sempat terhenti untuk tersenyum dan melihat apa yang ada di sekelilingnya sebelum terpaku menatap sebuah tato yang pernah diberikan oleh Igvir kepadanya. "Jika Igvir ingin menemukanku, dia pasti akan menemukanku," gumamnya, yang memberi dorongan pada dirinya sendiri, lalu kembali melangkah.
Ada banyak hal yang terlintas. Hutan ini tidak jauh dari Allandor, oleh karena itu, dia tidak merasa asing dengan apa yang dia lihat. Hutan ini—faktanya, bahkan memberi Elsa kekuatan untuk mengingat beberapa hal dari masa lalu yang sempat terlupa. Kesadaran itu mungkin akan tepat untuk didapatkan kembali di tempat ini. Selama beberapa pekan terakhir ini, Elsa memang tidak bisa mengingat apa saja yang sudah berlalu. Dan rasanya seperti tubuh miliknya dikendalikan oleh sesuatu yang lain. Sosok lain dari jiwanya yang semakin hari daya berontaknya semakin besar.
Pada akhirnya, Elsa berpikir bahwa menjauh dari Hutan Hermifell mungkin benar-benar membantu keadaannya. Bahkan setelah apa yang sempat terjadi di Allandor, Elsa masih merasa ada sesuatu yang tertinggal, dan hal tersebut—masih—terpicu ketika berada di Hutan Hermifell.
Kembali pada perjalanan itu, akar-akar di hadapannya kini menjelma menjadi tanjakan yang mengarah ke puncak gunung. Bedanya, Elsa tidak tahu apa yang akan dia dapatkan di puncak tersebut. Selama berjam-jam yang tidak bisa dia ingat, Elsa terus berjalan tanpa tahu apa yang akan dia dapatkan.
~ a i d ó n i ~
Setelah ribuan langkah yang tidak dapat Elsa hitung, semua akar-akar raksasa itu berakhir di suatu tempat. Suatu tempat dengan sebuah altar yang terbuat dari batu dengan akar-akar kecil yang seolah mengikatnya tetap utuh. Saat itu juga, Elsa menyadari bahwa sesuatu yang menariknya kemari adalah altar tersebut. Namun, dia tidak tahu untuk apa altar tersebut.
Satu hal yang dapat Elsa katakan adalah, bahwa altar tersebut mempunyai daya tarik yang besar berupa energi sihir. Sangat besar dan ketika Elsa menyadarinya, semua hal—terutama yang berkaitan dengan akar-akar besar—yang ada di hutan ini dipengaruhi oleh energi sihir yang bersumber dari altar ini. Selain itu, tidak ada yang dapat dimengerti oleh Elsa.
Ada setitik keraguan dan ketakutan yang muncul. Perlahan, Elsa mendekati altar itu. Dia jelas tidak bisa puas hanya dengan menatapnya, dia perlu untuk setidaknya menyentuh altar tersebut. Siapa tahu, altar tersebut akan memberinya kekuatan untuk mengusir apa pun yang berada di dalam tubuhnya? Seperti itu... ataukah justru sebaliknya?
Elsa meraih altar itu secara perlahan dengan ujung-ujung jemarinya. Semakin dekat hingga mengeliminasi jarak yang sebelumnya ada. Namun sebelum Elsa dapat melakukan itu, ribuan langkah kaki terdengar dari selatan. Jantung Elsa turut berdetak lebih cepat seiring detik yang berlalu dan suara-suara itu semakin riuh dan gaduh.
Reaksi spontan dari tubuh Elsa adalah menarik tangannya, lalu dengan segera membawa tubuh itu untuk bersembunyi di balik salah satu akar raksasa. Napasnya seperti deru angin yang datang secara tiba-tiba; menghantam apa pun yang ada di hadapannya. Elsa melalui sepasang mata berwarna biru itu mencari gerakan yang dapat dia tangkap di kejauhan. Matanya cukup tajam untuk membedakan beberapa hal sekaligus.
Sesaat kemudian, beberapa orang mulai terlihat, diikuti dengan banyak lainnya. Orang-orang itu adalah elf. Elf yang memiliki tato seperti dirinya. Kaumnya. Itu elf dari Allandor.
Apa yang mereka lakukan di sini?
Mengetahui semua hal yang sedang terjadi itu, Elsa bersembunyi lebih jauh dari mereka. semakin jauh hingga suara deru langkah kaki itu mengecil dan pada akhirnya menghilang dari telinga. Dan perlahan, detak jantungnya kembali menenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/229179048-288-k962826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nightingale Whisperers
Fantasy[Book Three: The Chosen Saga] [a i d ó n i] [proses revisi] [Complete] [harap membaca The Runaway Chosen & The King's Move terlebih dahulu] . ::.. Korrona runtuh, pada akhirnya. Hal itu tidak dapat dielakkan. Sudut Nazrrog semakin menyempit selagi K...