14 - Naós

1 3 0
                                    

Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan altar yang dimaksud. Dan seperti namanya—Phantomlight—altar tersebut berada di celah sempit yang ditutupi bebatuan alami. Itu tempat yang cukup aman—setidaknya dari jangkauan orang-orang. Dan jika setiap relik mempunyai altar yang menyegelnya dari potensi penuh yang relik tersebut miliki, maka akan menjadi bencana yang besar jika semua altar dihancurkan, terlebih lagi jika yang memegangnya bukan orang yang tepat.

Valgard tertegun untuk waktu yang cukup lama sebelum memutuskan apakah dia memang benar-benar harus menghancurkannya atau tidak. Anerea saat ini sudah sangat kuat, bayangkan apa yang dapat dia lakukan jika altar ini hancur? Potensi penuh dari Phantomlight akan berada di genggamannya.

Renungan singkat itu berdampak besar terhadap jiwanya. Dia ragu untuk sesaat, pendiriannya goyah, fondasi kepercayaan pada diri sendiri sedikit retak. Valgard menatap kedua tangannya—membolak-balikkan dengan penuh awas, jika Nazrrog benar-benar runtuh oleh Treaston, artinya kedua tangan itulah yang turut berperan dalam keberhasilan tersebut.

Apa yang baru direnungkan oleh Valgard memang seperti bukan dirinya, dan bahkan... sedikit terdengar menggelikan. Jiwa yang sudah ditempa oleh gelapnya dunia dan tumpahan darah kini sudah mulai rontok. Dari dalam, ada jiwa yang baru mulai terlihat, cahaya perlahan menuntun dan menariknya keluar dari kegelapan tersebut.

Dari hal-hal yang pernah diperhatikan oleh Valgard, Magnus memiliki kalung yang merupakan salah satu relik (juga) yang khusus untuk menampung relik-relik tersebut. Dan di kalung tersebut terdapat delapan tempat untuk relik-relik berupa kristal. Dan sejauh ini, Magnus sudah memiliki empat. Tiga sudah terpasang di kalung itu: Windweaver, Woodsprout, dan Beastmaster; dan yang satu lagi masih dipegang oleh Anerea: Phantomlight. Dan sejauh yang dia tahu dari Griselda, Valgard bisa menyimpulkan bahwa altar hanya diciptakan untuk menyegel kekuatan dari relik-relik berupa kristal. Namun, bukan berarti tidak ada kemungkinan bahwa relik-relik lainnya—seperti kalung itu sendiri, dan tongkat—tidak memiliki altar yang menyegel potensinya. Lebih dari itu, Valgard masih tidak tahu apakah ada relik-relik lainnya lagi.

Situasi seperti inilah yang ditakutkan Valgard, bebannya akan terlalu berat untuk dipikul setiap orang yang berada di pihak bertentangan dari Treaston. Ambisi keluarga Isstyr sejak beberapa generasi lalu rupanya tidak akan bisa dihentikan mudah. Mereka memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk menguasai seluruh benua untuk mereka sendiri. Dan tidak ada yang tahu apa yang akan mereka setelah mendapatkan Nazrrog. Apa mereka akan berhenti di situ? Ataukah akan berlayar ke lautan dan menguasai tanah di sisi bumi lain yang belum terjamah?

Tepat di momen seperti ini, Valgard tidak bisa melakukan apa pun kecuali menyelesaikan tugasnya—untuk menghancurkan altar yang sudah berada di hadapannya sejak beberapa saat lalu. Dia menarik kedua pedangnya dan menghancurkan altar tersebut dengan mudah. Cukup dengan sekali tebasan yang bahkan tidak terlalu. Mantra yang menyegel dibalik altar tersebut langsung memuntahkan energi sihir yang selama ini menahan relik Phantomlight. Semburan itu cukup kuat seperti sebuah dorongan ketika badai akan datang.

The Nightingale WhisperersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang