12 - Anagnórisi

5 3 0
                                    

Pagi itu, Igvir kembali ke Allandor. Audr sempat menawarkan diri untuk menemaninya, namun Igvir menolak. Igvir mengatakan bahwa Audr lebih baik mencari tahu cara untuk menyembuhkan Elsa—seperti yang Audr katakan pada Igvir sebelumnya.

Karena Igvir enggan untuk mencari informasi ke kerajaan langsung, dia memulai pencariannya dari gerbang perbatasan Allandor dengan Dataran Esmeuse. Hal ini dikarenakan informasi yang akurat akan lebih mudah dia dapatkan dari orang-orang sekitar yang terjun langsung di lapangan. Suasananya sangat ramai, bahkan lebih ramai dari wajarnya, dan lebih dari itu, kebanyakan adalah para tentara dan pekerja. Sepertinya Allandor cukup terorganisir dan sudah mengevakuasi warga sipil yang bertempat tinggal di sekitar perbatasan.

Pertama-tama, Igvir berkeliling di daerah sekitar gerbang perbatasan dan bertanya-tanya pada beberapa tentara yang sedang berjaga di sekitar sana. Hal pertama yang dia dapatkan dari mereka adalah desas-desus adanya operasi rahasia yang melibatkan saudagar dwarf. Namun sepertinya tidak ada yang tahu operasi rahasia jenis apa yang sedang mereka lakukan. Dari sana, dia berkeliling sedikit lebih jauh ke gudang senjata, kemudian gudang konstruksi. Kedua gudang itu masih sangat sibuk dengan kegiatan karena ada perang yang akan datang, namun untungnya Igvir mampu mengambil celah untuk mendapat sedikit informasi yang tersedia di sana.

Dari tempat itu, petunjuk yang didapatkan oleh Igvir mengarah ke bar terdekat. Ini hal yang kurang bisa dipercaya oleh Igvir, tetapi beberapa orang dari gudang memberitahu dan meyakinkan Igvir bahwa para saudagar memang sering mengantarkan bahan-bahan mentah seperti kayu dan besi untuk mereka. Allandor memang memanfaatkan jasa para dwarf dengan sangat efisien. Namun selama beberapa pekan terakhir, terlepas dari perang yang akan datang, ada lebih banyak saudagar yang datang dari hari-hari biasanya, dan beberapa dari mereka sering terlihat mengambil pesanan dari beberapa bar terdekat dan membawa banyak gentong bir ke arah Dataran Esmeuse. Oleh karena itu, informasi ini tidak bisa diabaikan begitu saja oleh Igvir.

Igvir tidak membuang waktu untuk melanjutkan mencari informasi yang bisa dia dapatkan. Ada tiga bar yang tersebar di sepanjang garis perbatasan, dan Igvir mendapatkan jawaban yang sama dari pertanyaan yang dia ajukan pada mereka. Mereka tidak tahu. Itu sedikit aneh, tapi mungkin ada alasan yang bagus di baliknya. Dan Igvir sempat mengingat perkataan dari petugas gudang yang menyebutkan bahwa para saudagar mengirim pesanan gentong-gentong berisi bir itu ke Dataran Esmeuse. Dan satu-satunya tempat yang terpikirkan oleh Igvir adalah Siln Lenora.

~ a i d ó n i ~

Sore di hari yang sama, Igvir sudah berada di Siln Lenora dengan kudanya, Arther, yang dia tunggangi dari gerbang perbatasan Allandor. Igvir sempat menitipkan Arther ketika dia harus tinggal sementara selama beberapa pekan di Allandor. Dan sekarang, mereka dipertemukan kembali.

Siln Lenora memang merupakan desa yang cukup besar, namun di sana hanya tersedia satu bar untuk memenuhi seluruh kebutuhan penduduknya. Kel Alari, Igvir mengingatnya seolah itu baru saja kemarin terjadi. Bar itu memiliki tempat yang cukup istimewa di ingatannya. Bar itu yang menjadi saksi bersejarah pertemuan keduanya dengan Elsa, dan ketika Igvir kembali menginjakkan kakinya di sana, dia masih mengingat tempat di mana Elsa duduk. Tempat itu, yang berada di sebelah tangga naik menuju lantai dua. Dia bisa melihat hiasan bunga berwarna merah keunguan yang sama, meja serta kursi yang sama. Lebih dari itu, Igvir tidak melihat ada yang aneh di sana.

"Halo, ada yang bisa saya bantu?" Sapa pelayan bar yang menghampirinya. Namun ekspresinya berubah dengan cepat. "Hei, apa aku tahu kau dari suatu tempat?"

Igvir tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari meja dan duduk di kursi tersebut, kemudian menatap pelayan tersebut. "Sebenarnya, ya. Aku pernah kemari, tapi itu sudah berbulan-bulan lalu."

The Nightingale WhisperersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang