ABIMANYU'S FAMILY
Zidan : nanti jgn ada yg bawa temen-temennya buat main ke rumah, temenku mau main ke rumah
Nabila : busett
Nabila : seriusan kamu?
Zidan : ya
Zidan : bunda, nanti siapin makanan enak buat temen-temen a'a ya?
Zia : temen aku jugaa tau a'
Mentari : siappp
Mentari : rencana berapa orang a'?
Zidan : tiga orang bun
Abimanyu : ayah perlu pulang buat nyapa temenmu apa engga?
Zidan : boleh
Nathan : duh yg udah punya temen
Nathan : dulu aja sedih-sedih pas ga ada yg berani nyapa kamu, sekarang udah seneng kan?
Zidan : udah
Nicholas : anaknya om rega ga kamu ajak sekalian a'?
Abimanyu : belva?
Nicholas : haha iya yah
Abimanyu : kemarin jalan bareng ya? Rega bilang soalnya, wkwk bisa lah ya kalo sama belvania
Zidan : ga juga, udah deh jgn bahas belva
Nabila : a'a bisa salting juga
Zidan : ga ada yg salting asal kamu tau
Nabila : HEHEHEHEHE
Zia : asal kalian tau, di kamarku ada iblis
Read by 6
"ANJING CUMA DIREAD DOANG?!" pekik Zia membuat penghuni kantin langsung menoleh ke arahnya. Zia membekap mulutnya, menatap cengengesan ke arah Zidan yang ada di samping kirinya.
"Kenapa, Zi?" Lintang yang ada di samping kanannya pun bertanya.
Zia menoleh ke arah Lintang, lalu menggeleng. "Nggak apa-apa, kok."
"Kalian kalo mau nambah bilang aja," kata Zidan kepada Sangga, Satya dan Lintang. "Nanti gue panggilin bodyguard buat mesenin," lanjutnya membuat Sangga dan Satya saling tatap dengan mulut terbuka.
"Jarak bangku sampe ke stand makanan itu nggak jauh, kok, Dan," kata Lintang. "Nggak usah ngerepotin bodyguard lo, entar gue yang pesen, deh."
"Jangan," tolak Zidan. "Biar bodyguard yang ngawasin gue sama Zia itu ada gunanya," ujarnya.
Zia nyengir lalu memegang pundak Lintang. "Nggak apa-apa, Ntang. Bodyguard gue baik kok! Kadang, kalo di rumah, gue sering makan-makan sama mereka," ujarnya membuat Lintang bergidik.
"Lo agak ngeri, Zi. Tapi oke-oke aja, sih," kata Lintang lalu tersenyum. "Kan lo sama Zidan itu temen gue."
Zidan diam mematung.
"Kalo kalian butuh bantuan sama kita, jangan sungkan buat bilang," kata Sangga kepada Zidan dan Zia. "Kalo kita mampu, kita bakalan bantu."
"Tapi kalo bantuannya minjem uang 50 juta sih ya kita ijin bokap dulu," kata Satya bercanda. "Eh, mana mungkin kalian minjem uang, yang ada malah kita yang minjem." Sangga dan Lintang tertawa.
"Nanti gue bikin grub," kata Lintang.
Di sisi lain, Nicholas, Nathan, Nabila, Brigita, Bara, Biru dan Digo pun menatap mereka dengan tatapan kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
General FictionNagara series 3 Rumitnya mereka bukan karena cinta beda agama dan bukan karena cinta beda kasta. Tapi, karena cinta beda alam dan cinta beda perasaan. Nicholas, si sulung, menyukai perempuan yang suka dengan saudara kembarnya, Nathan. Nathan, suka...