28. Berdatangan

60 11 0
                                    

Semua makhluk immortal yang berbaris di samping titan pun membungkuk hormat ke arah dua makhluk yang baru saja datang dari arah Sella dan Emil.

Hades dan Persefone, sepasang suami istri yang memimpin dunia khusus untuk orang-orang mati.

"Busett, cakep anjir!" Nabila memekik sembari menggoyang-goyangkan lengan Leviathan. Namun, Leviathan tetap diam.

"Dia cewek, La," kata Digo. Ia mengelus dada. "Gue kira gue mau diinjek titan."

"Gue juga udah pasrah," balas Demas. "Ternyata gue masih selamat."

Asmodeus dan Malphas menoleh ke arah Leviathan yang masih terdiam dengan menatap kosong ke arah depan. Hades dan Persefone ikut menatap Leviathan, lalu mereka tersenyum tipis.

"Di mana Brianna, Jason?" Persefone bertanya kepada Jason.

"Di dunia lain," jawab Jason apa adanya.

Persefone tertawa. "Kau masih saja kaku. Ingat, Brianna adalah kakakku, Jason."

"Aku tidak mungkin lupa," jawab Jason. "Tapi, berhenti mencari Brianna. Dia milikku."

Hades terkekeh. "Semua makhluk sudah tahu jika Brianna itu milikmu, Jason."

"Baguslah kalau begitu," jawab Jason. "Kau tahu, Leviathan pasti merasa kecewa denganku."

"Aku tahu," balas Hades. "Dari cara dia menatap objek yang ada di sekitarnya, sudah sangat ketara, Jason."

"Lalu Jaden?" Persefone bertanya.

"Rautnya memang biasa saja. Tapi, ini adalah saat yang paling dia tunggu," jawab Jason. "Jaden adalah kakakku, aku sangat hafal bagaimana seluk-beluknya saat menanggapi sesuatu."

"Lalu Amon?" Lagi-lagi Persefone bertanya.

"Dia sudah bersama gadisnya. Jadi, dia tidak akan menghiraukan apapun kecuali kalau gadisnya bertanya," jawab Jason.

Persefone mangut-mangut.

"Saya adalah Hades, pemimpin dunia khusus orang-orang mati. Dunia yang saya pimpin terletak tak jauh dari Dunia Tartaros." Hades bersuara lantang, ia meraih pinggang Persefone. "Lalu, ini istri saya, Persefone."

Persefone tersenyum sopan ke arah makhluk-makhluk yang ada di tempat ini.

"Gila! Sumpah, gue ngefans sama dia!" seru Nabila. "Sama Persefone!"

"La! Diem, deh!" kesal Digo.

Lalu, kedatangan pemimpin Kepulauan Elisian beserta pasukannya pun mampu membuat semuanya menoleh.

"Halo, semuanya! Saya Kronos, pemimpin Dunia Elisian, dunia yang berisi pahlawan yang telah gugur," kata Kronos lalu berdiri di samping Hades.

"Sendirian aja? Tidak laku, ya?" ejek Hades membuat Kronos tersenyum tertahan.

"Thanos?" beo Demas lalu terkejut saat Digo menggeplak kepalanya.

"Kronos, goblok!" kesal Digo.

"Siapa yang goblok?" tanya Kronos membuat Digo menoleh.

"Demas, Pak!" jawab Digo sembari menunjuk Demas membuat Demas pucat pasi.

"Saya kira kamu bilang kalo saya goblok," ujar Kronos. "Ngomong-ngomong, nama kamu siapa?"

Lavaier yang masih mengepalkan tangan pun menatap tajam Kronos. "Akhirnya kau keluar juga, Kronos."

Kronos menoleh. "Ya, sebenarnya aku malas. Tapi, ya, karena raja yang memanggil, aku harus hadir."

"Ternyata lo pemalas, ya, sama kayak gue!" seru Digo membuat teman-temannya melotot. "Bisa dong kita temenan!"

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang