Jason melangkah tergesa-gesa untuk menuju ke ruangan pribadinya.
"Jason? Hei? Ada apa?" tanya Brianna menghampiri suaminya.
Jason yang akan masuk ke ruangannya pun menoleh. "Brianna, aku akan mengurus sesuatu."
"Sesuatu apa? Putra kita baik-baik saja, kan?"
Jason menoleh. "Baik."
"Lantas kenapa kamu terlihat gelisah, Jason?"
Jason menghembuskan napas. "Dunia lain sedang tidak baik-baik saja, Brianna."
***
Banyak titan berdatangan membuat Nabila memekik. Ada titan manusia dan titan binatang yang berdatangan dari arah belakang dengan langkah yang bersamaan. Para makhluk immortal menyingkir hingga titan itu seperti akan menginjak para iblis yang duduk menyebabkan Demas pucat pasi dengan bibir bergetar.
"Titan? Ini real, anjir! Gue lihat di anime Attack On Titan dan ... nggak percaya gue kalo ini nyata!" Digo memekik heboh.
"L-lo nggak waras, Go!" sentak Nabila lalu memeluk lengan Leviathan dengan raut ketakutan.
Digo mengendikkan bahu. "Ya, ada titan yang punya akal, sama ada yang enggak, sih. Tapi gue yakin, mereka berakal semua."
"Ayah! Kenapa para titan keluar?!" pekik Lavaier saat melihat banyak sekali gerombolan titan yang datang. "Mereka sudah dikurung di Tartaros!"
Tartaros adalah sebuah tempat di mana para titan dikurung. Di sana, ada berbagai macam titan. Yakni titan layaknya seperti manusia dan titan binatang.
"Itu di belakang masih banyak!" seru Digo saat menoleh ke belakang. "Kok nggak ada titan tembok, ya? Yang plontos-plontos warna merah."
Nabila memicingkan mata lalu menggeplak kepala Digo. "Lo kira ini mau rumbling?!"
"Sakit, La! Brutal banget lo," ujar Digo kesal.
"Ya gimana nggak brutal! Lo juga gobloknya kelewatan, anjing!" Nabila emosi.
"Iya, Lala yang tersayang. Iya!" canda Digo membuat Leviathan meliriknya sebentar. "Kenapa lo, Lev? Cemburu, lo?"
Asmodeus menaikkan satu alisnya. "Sehat, kan, Go?"
Digo mengangguk. "Sehat, kok."
"Panas, tidak?" tanya Asmodeus saat melihat Nabila yang memeluk lengan Leviathan.
"Panas, dikit," jawab Digo dengan memandang Sella yang berbincang dengan Emil.
"Sudah ganti, ya?" tanya Asmodeus.
Digo terlihat ragu. "Mungkin."
"Menurutmu, kenapa titan-titan berdatangan?" tanya Lucifer kepada Jaden.
Jaden berpikir sebentar. "Karena ingin menyantapmu?"
"Salah," jawab Lucifer.
"Lalu?"
Lucifer tersenyum miring. "Karena saudara laki-lakimu akan datang."
Jaden membulatkan mata. "Kau ... serius?"
"Raja tidak mungkin berbohong," jawab Lucifer santai. "Ayahnya Amon akan datang, Jaden."
Jaden meneguk ludahnya. "Dia akan membeberkan semuanya?"
Lagi-lagi Lucifer tersenyum miring membuat bulu kuduk Jaden meremang. Hal itu tak luput dari pandangan Leviathan. Entahlah, ia juga tidak tahu siapa Jaden. Namun, ia merasa seperti mengenalnya lebih dari siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
General FictionNagara series 3 Rumitnya mereka bukan karena cinta beda agama dan bukan karena cinta beda kasta. Tapi, karena cinta beda alam dan cinta beda perasaan. Nicholas, si sulung, menyukai perempuan yang suka dengan saudara kembarnya, Nathan. Nathan, suka...