7. Manusia dan iblis

107 11 0
                                    

"Ya emang bener! Ada iblis yang datengin aku!" kata Zia saat makan malam.

Nicholas, Nathan dan Zidan menahan napas. Sementara Nabila tercengang, meminta Abimanyu untuk menjelaskan secara detail. Mentari yang duduk di hadapan Zia pun menatap putrinya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Iblisnya kayak gimana, sayang?" tanya Mentari kepada Zia.

Zia nyengir. "Ganteng, Bunda," jawabnya membuat Nabila membinarkan mata.

"Serius?? Kamu jatuh suka sama iblisnya, Zi?" tanya Nabila.

Zia mengerjab. "Nggak juga," jawabnya. "Tapi iblisnya ganteng."

"Dia bilang apa aja sama kamu, Zi?" Nicholas mendongak saat pertanyaan Abimanyu tergolong serius.

"Cuma ngasih tau namanya aja sih, Yah," jawab Zia. "Namanya Amon," sambungnya.

"Amon? Dia masuk daftar cowok ganteng di kamus gue," kata Nabila.

Nathan mendengkus. "Dia iblis, La." Entah kenapa, ada rasa ngeri saat menyebut kata 'iblis'.

"Abang Nathan," panggil Zia. "Amon ada di belakang kamu."

"Bunda!" Nathan dan Zidan langsung berjengit lalu lari menuju Mentari saat mengetahui fakta bahwa Amon ada di belakangnya.

***


Jason melempar linggis hingga linggis tersebut mampu mengenai objek yang berlari jauh dari hadapannya yang memang menjadi sasarannya.

Gery yang berlari pun lantas mematung saat linggis menusuknya dari belakang hingga ke depan. Lidahnya kelu, bibirnya kering dan matanya memanas. Sedetik kemudian ia ambruk ke tanah dengan tubuh kejang-kejang.

Jason mendekat dengan senyuman menyeringai.

"Masih berani menyentuh istri saya?" tanya Jason kepada Gery yang masih kejang-kejang.

"Santai, 3 menit lagi anda akan tewas," kata pria itu. "Saya akan pulang, istri saya sudah menunggu."

Jason melangkah menjauh dari hutan. Ia masuk ke dalam mobil yang sudah ada putra bungsunya, Amon.

"Hai, iblisnya Daddy," sapa Jason kepada Amon yang duduk di sampingnya.

Edgar, pengawal pribadinya Amon yang sedang mengemudi pun tidak berniat melirik ataupun menguping pembicaraan Mr. Jason dan Jason Junior.

"Ralat, Dad," kata Amon.

"Oh, iya," kata Jason saat mengingat suatu hal. "Hai, iblisnya Zia!"

Amon terkekeh.

Jason merubah raut wajahnya menjadi datar. "Kamu mencintainya?"

"Yes," jawab Amon. "She is mine."

"Really?" Jason terkekeh.

Tak lama kemudian, mobil yang ditumpangi Amon dan Jason pun sudah sampai di mansion besar menjulang yang ada di tengah-tengah area hutan. Mansion megah ini dibangun di tempat terpencil dengan alasan agar persembunyian keluarga Rikkard susah dicari.

Dari gerbang utama menuju pintu utama, jarak yang harus ditempuh membutuhkan waktu kurang lebih lima menit.

Saat ingin melayang agar cepat sampai di dalam mansion, Jason menahan Amon. Amon mendesis saat Jason menyuruhnya untuk berjalan saja, layaknya manusia.

Di sepanjang halaman, pengawal yang ada di sisi kanan dan sisi kiri jalan untuk menuju pintu utama pun membungkuk. Jumlah pengawal mampu memenuhi luas halaman, yang tersisa hanyalah jalan utama untuk menuju pintu utama saja.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang