Demas dan Danira; dua

43 7 0
                                    

Danira takut? Tentu saja.

Demas dikenal sebagai pacar kakaknya, tapi kenapa malah berangkat bersamanya? Danira takut dihujat banyak orang. Danira benar-benar takut.

Danira turun dari mobil Demas membuat orang-orang yang ada di halaman sekolah pun menyempatkan diri untuk menatapnya. Mereka makin syok saat Demas turun dari mobil yang sama dengan Danira.

"ANJING???"

"Loh lohh itu bukannya Demas?? Dia udah sembuh?? Asyikkk!"

"Danira?? Adiknya Shenina, ya? Mereka ada hubungan apa??"

Semua orang semakin terkejut saat Demas secara terang-terangan merangkul Danira dan sesekali mengecup kepala gadis itu.

"Mereka pacaran?? Yang bener aja?? Sekarang bekas kakaknya diambil sama adiknya?"

"Anti manstream banget, anjir! Seru dah ni konflik!"

"Serius mereka pacaran? Apa jangan-jangan Shenina meninggal gara-gara dibutuh Danira biar itu cewek bisa dapetin Demas?!"

"Danira gila banget, anjir!"

"Bener-bener raja tega. Kenapa dia bisa tega-teganya ngambil pacar kakaknya sih?!"

"Licik banget dia. Baru kelas 11 udah resek!"



Danira memejamkan mata saat banyak siswa siswi yang mencemoohnya. Ia menyembunyikan wajahnya di bahu Demas membuat Demas menunduk.

"Kenapa?" tanya Demas. "Kamu sakit?"

"Nggak, kok," jawab Danira. "Aku ke kelas dulu, ya?"

"Aku anter," jawab Demas.

"Nggak usahh," tolak Danira. "Kelas kita itu lawan arah. Dah kamu sana ke kelas. Hati-hati."

Demas tersenyum saat Danira mengelus-elus pipinya.

"Aku duluan, ya, Kak." Danira pun melangkah menjauh dari Demas. Ia memegang erat tali tasnya.


"Ini yang katanya ngerebut pacar kakaknya sendiri?"

"Belum 7 hari kakaknya pergi, tapi pacarnya udah direbut aja sama adeknya."

"Eneg banget gue sama Danira."

"Kayak nggak ngerasa bersalah banget ya si Danira."

"Udahlah guys, lagian kan kita nggak tau gimana ceritanya Danira bisa sama Demas."



Danira masuk ke dalam kelasnya. Saat akan masuk, ia sudah dihadang oleh Mily dan Tera, teman dekatnya.

"Lo pacaran sama Kak Demas, Ra?" tanya Mily.

Danira diam, belum menjawab.

"Ra?" Tera memegang bahu Danira.


"Iya. Gue pacaran sama Demas. Emang kenapa?"

Hening.




"Lo serius?" Mily terkejut. "Gila lo, Ra! Lo bener-bener gila!"

"Ra, sadar, kakak lo belum 7 hari meninggal, loh. Kok lo tega ngerebut kak Demas, sih?" Tera menyudutkan Danira.

"Ter, udah, Ter!" Sang ketua kelas datang. "Dah dah kok malah berantem, sih. Ini urusan pribadi Danira, lo nggak berhak menghakimi."

Danira menatap Teo, ketua kelasnya.

Tera adalah kekasih Teo.

"Danira nggak cerita apa-apa ke gue, Yo. Gue ngerasa nggak berguna jadi temen tau nggak?!" Tera mencak-mencak. "Kecewa gue sama lo, Ra!" Ia menatap Danira dengan mata berkaca-kaca lalu berlari keluar kelas membuat Teo mengejarnya.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang