Demas dan Danira; tiga

79 8 0
                                    

"DANIRA ITU PACAR GUE. SEKALI LAGI GUE TEGASIN, DANIRA ITU PACAR GUE."

Satu sekolahan heboh saat mendengar ucapan Demas di speaker tiap ruangan.

"SORRY KALO KALIAN NGIRA GUE PACARAN SAMA SHENINA."

"GUE NGGAK PACARAN SAMA SHENINA. GUE CUMA DIBANTU SHENINA BUAT PURA-PURA PACARAN BIAR NABILA NGGAK NGEJAR-NGEJAR GUE."

"DAN AKHIRNYA GUE TAU DANIRA, ADIKNYA SHENINA."

"GUE JATUH CINTA SAMA DANIRA. TERUS KITA PACARAN."

Suasana lorong di setiap jurusan langsung riuh. Seakan tidak menyangka jika hal ini terjadi.


"Gilaa gilaa!"

"Jadi selama ini gue dibadutin?? Gue udah ngeship Demas sama Shenina, anjir!"

"Yang ngeship Demas Nabila be like :) ... "

"Badut SMA Pagelaran nih boss!! Siap dikirim di lampu merah!"





"Gilaa!" Tera langsung heboh ke sana kemari membuat Teo memutar bola mata.

"Tera ayo makan!" teriak Teo kesal.

Tera yang kesenengan pun memegang bahu kekasihnya. "Yo, gue udah chek out skincare! Aaaa! Skincare-nya ada diskon 50% masa?!"

"Eh serius??" Teo kaget. "Mana ada!" Ia melihat layar ponsel kekasihnya. "Kok pesen 2? Satu dulu, deh! Nggak usah maruk! Katanya mau beli sepatu??"

"Itu satunya punyanya kak Brigita, tau!"

"Ohhh."








"Aaaa turut seneng, dehh!!" Mily memeluk erat Danira yang berdiri di sampingnya. "Terus rencana, lo mau pake adat apa??"

"Indoor apa outdoor?" Tera tau-tau datang dan ikut nimbrung.

"Adat jawa kayaknya," jawab Danira ikut sinting. "Indoor aja, deh. Kalo outdoor nanti panas."

"Kan nikahnya sore menjelang malam," kata Tera.

"Ntar nikahnya di pinggir pantai. Duh, pasti seru!" heboh Mily.

"Jangan, anjir! Gue takut kalo tsunami dadakan!" ujar Tera heboh.

"Ya kagak bakalan, goblok!" Danira kesal. "Otak lo isinya bencana mulu deh, Ter!"

"Ih! Orang tua gue meninggal kan kebawa arus tsunami 2018 lalu di Palu!" jawab Tera membuat Danira mengerjab.

"Tera, sorry! Gue lupaa!" Danira merasa bersalah.

"Santai. Kan gue udah tinggal sama nenek gue. Gue juga punya Teo," kata Tera lalu merangkul Danira. "Lo sendiri gimana? Enak nggak jadi anak angkat?"

Danira mengangguk. "Enak. Sekarang lebih ke calon mantu, sih. Bukan anak angkat."

Mily tertawa. "Iya, deh, Nyonya Demas!"

"Semoga lo bahagia sama Demas, Ra," kata Tera.







END

dah segitu aja. kan emang cuma cuplikan dikit dikit gitu, ga banyak banyak hehe











RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang