37. Ternyata

77 9 0
                                    

"Kamu mau ajak aku ke mana??" Nabila yang duduk di kursi samping kemudi pun bertanya kepada Leviathan yang sedang mengemudi.

"Ada deh," jawab Leviathan ketara sekali sedang menahan senyum.

"Levi, ulang tahun aku itu masih lama. Lagipula, nggak seru tau kalo aku ulang tahun, soalnya si Nicholas sama Nathan plagiat, ikut-ikut ulang tahun juga," cerocos Nabila.

"Mereka kan saudara kembar kamu," kata Leviathan. "Ya wajar."

Nabila melengos kesal. Ia memandang ke arah luar mobil. "Hana udah tobat belum, ya?"

"Hana siapa?"

Nabila menatap Leviathan. "Hana yang suka Zidan."

"Bukannya Zidan pacaran sama Reva, ya?"

Nabila menabok bahu kekasihnya. "Belva, ih!"

"Ah, iya itu." Leviathan jadi canggung sendiri.

"Iya dan Hana itu temennya Belva." Nabila mengibaskan rambutnya ke belakang. "Hana suka Zidan dan nyuruh Belva milih antara dia atau Zidan. Dan gobloknya, Belva milih Hana." Nabila tersenyum sinis. "Hana nyuruh Belva ngejauhin Zidan, anjir! Belva nolak dan untung Brigita sama Keisha datang tuh ngelabrak si Hana."

Leviathan terpengarah. "Terus Hana gimana keadaannya?"

"Kok jadi nanya Hana sih?!"

"Kan habis dilabrak Brigita sama Keisha. Maksudnya, Hana nggak trauma, kan?" Leviathan kelabakan saat Nabila salah paham.

"Tau, deh!" ketus Nabila. "Lihat aja sendiri kalo mau tau kondisinya Hana!"

"Loh, La. Aku cuma nanya--"

"Iya, Levi. Iya," balas Nabila. "Santai aja."

Leviathan menghembuskan napas lega. Mobilnya masuk ke jalan asing dan melewati hutan yang membuat Nabila kelabakan.

"Kamu mau buang aku?!" Nabila heboh. "Ini kita mau ke mana?!"

"Mansion," jawab Leviathan singkat.

Nabila tercengang saat melihat mansion besar, lebar dan tinggi. Ia meneguk ludahnya saat ada banyak yang berjaga di depan mansion. Gerbang yang menjulang nan lebar itu terbuka membuat Leviathan mengemudikan mobilnya untuk masuk dan melewati halaman. Setelah sampai di halaman, Leviathan membelokkan mobilnya lalu mobil tersebut berhenti di garasi.

Nabila turun dari mobil dan mengatupkan bibir saat melihat banyak mobil dan motor yang ada di garasi.

"Lo jualan mobil sama motor?" tanya Nabila.

"Kamu mau punya kayak gitu? Aku bisa beliin--"

"Stop stop," kata Nabila. "Aku cuma nanya. Mungkin ini efek aku jarang dateng ke mansion keluarga."

Leviathan mangut-mangut lalu menggandeng Nabila dan mengajak gadis itu untuk menelusuri garasi.

"Mau ke mana, sih?" tanya Nabila. "Pintu masuk kan di depan."

"Lewat pintu belakang," jawab Leviathan.

"Aku ini tamu, loh." Nabila menatap Leviathan tak percaya. "Di mana-mana tamu itu datengnya lewat pintu depan!"

"Aku nggak mau kamu dilihat para pengawal," cicit Leviathan.

Nabila terpengarah. "Jadi itu alasannya kenapa kamu ngajak aku lewat sini?!"

"Ya ... iya."

"Ya Tuhan, Levi." Nabila tercengang tak percaya. "Nggak mungkin pengawal kamu kayak gitu. Pengawal itu kebanyakan punya istri."

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang