[3] "Hal yang Tidak Tertulis"

8.3K 1K 22
                                    

Cale selalu tidur lebih awal. Dia akan makan malam sebelum jam 7 kemudian menghabiskan waktunya membaca di kamar sebelum beranjak istirahat di jam 9, lalu bangun setelah matahari terbit. Kadang kala jika dia ingin tidur lebih lama maka Cale dibiarkan istirahat sebelum dibangunkan pukul 8 pagi untuk sarapan, terutama jika ayahnya sedang tidak sibuk maka mereka akan makan bersama. Deruth selalu berusaha meluangkan waktunya untuk tak membiarkan Cale terlalu kesepian.

"Tidur yang lelap, Tuan Muda."

Cale mematikan lampu di samping ranjangnya seiring pintu kamarnya ditutup oleh seorang pelayan yang secara rutin memastikan Cale telah beristirahat. Itu adalah pengaturan ayahnya agar ada yang mengawasi Cale, jangan sampai dia terjaga terlalu lama karena tenggelam membaca buku.

Ibunya adalah orang yang selalu menarik buku dalam genggamannya tiap malam. Wanita itu akan datang setiap bulan telah merangkak naik memastikan tidak ada buku di sekitar putra kecilnya menjelang waktu tidur.

Cale memikirkan ibunyaーJour Thames. Wanita dengan rambut semerah matahari terbenam yang serupa Cale. Tiap malam, Jour akan menyita buku Cale sembari mengecup puncak kepala putranya seraya berkata riang agar Cale lekas tidur biar mereka dapat bermain lagi besok.

Cale selalu menyukai senyum ibunya. Dia sangat melekat pada Jour dan menolak belajar jika ibunya tidak mendampinginya. Sering kali sikapnya membawa teguran halus ayahnya, tapi Cale tak peduli. Dia tetap bersikukuh untuk memonopoli Jour.

Berbanding terbalik dengan kehidupannya yang penuh tawa dan kebahagiaan di sini, Cale teringat tentang Kim Rok Soo.

Di masa lalu dia yatim piatu dan tidak tahu seperti apa rasanya dekapan seorang ibu. Mungkin sebab itu juga, keberadaan Jour dalam kehidupan ini bagai oasis di tengah gurun. Rasa sayangnya begitu besar terhadap wanita itu. Terlalu besar hingga hatinya diselimuti putus asa mendapati tubuh dingin ibunyalah yang menyambutnya di suatu hari yang tak pernah terbayangkan.

Berapa kali pun mengalaminya, Cale tidak pernah suka rasanya kehilangan.

Sebagaimana usapan lembut Jour yang senantiasa menyentuh pipinya sembari menutur lembut, "Kamu harus hidup lama, Cale. Tumbuh dewasa, punya banyak teman, lalu menemukan pasangan dan menghabiskan seluruh hidupmu dengan tawa dan kedamaian hingga menua."

"Aku akan bertahan hidup, Ibu," Cale berjanji pada dirinya sendiri.

Dia bersumpah akan menjadi dewasa dan menua dengan limpahan hidup yang damai.

Cale berusaha agar tidak jatuh tertidur dengan melakukan banyak hal di kamarnya. Dia mendata semua yang hendak dilakukannya dan merencanakan beberapa pertemuan penting agar tidak dilewatkannya. Takdir bisa saja berjalan tak semestinya, jadi dia akan menyiapkan diri untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan berbeda yang akan diambilnya.

Dia menulisnya dengan huruf hangeul. Cale bahkan tidak bisa heran lagi dengan kemampuan yang melekat di kepalanya. Semua tulisan itu baru pertama kali ditulisnya dengan tubuh ini, tetapi tulisannya persis dengan tulisan Kim Rok Soo. Ya, bagaimana pun dirinya memang Kim Rok Soo. Masih terasa aneh jika memikirkan ingatan dari kehidupan lamanya tiba-tiba hadir dan mulai menguasai tubuhnya. Semua kebiasaan lamanya di Kim Rok Soo yang tidak lagi dilakukannya selama tumbuh sebagai Cale, tiap kebiasaan itu kembali mengalir secara alami.

Cale membaca dan mengingat kembali seluruh rencana yang ia tulis kemudian membakar kertas itu ke lilin. Sekarang sudah pukul 10.45 sudah waktunya dia menemui Ron.

Cale beranjak menuju lemarinya dan mengeluarkan sebuah jubah hitam besar. Jubah ini merupakan salah satu item sihir dilengkapi sihir penyamaran aura. Ibunya menghadiahkan ini di ulang tahun ketujuhnya. Cale merasa lucu sewaktu ibunya memberikan hadiah semacam ini tapi juga kagum karena baru melihat ada jubah luar biasa yang ukurannya bisa mengikuti tubuh si pengguna.

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang