[49] "Pandangan Bud"

3.4K 752 40
                                    

Sedikit penegasan, chapter ini berisi pandangan Bud tentang Cale semasa Cale belum meninggalkan Akademi.

.

.

.

Ketiadaan Cale Henituse membawa dampak yang besar bagi kamar asramanya. Suasana di ruang yang kerap meriah lambat laun menyepi.

Bud merasa tidak ada yang menarik lagi tanpa kehadiran Cale. Dia cenderung meluangkan waktu di asrama sebab ingin lebih dekat dengan bangsawan muda itu.

Ada banyak alasan yang mendasarinya, pada awalnya instingnya berkata anak itu punya kemampuan finansial yang luar biasa dan Bud sebagai sosok yang mengedepankan materi berpikir tak ada ruginya menjalin relasi. Namun, di luar dugaan, Cale Henituse justru bertindak tak sesuai dengan kabar yang dia dapatkan dari membeli informasi tentang pewaris Henituse.

Anak bangsawan itu tidak lemah, tidak pula punya kepribadian yang angkuh khas bangsawan umumnya seperti yang dikira oleh Bud. Sebaliknya, Cale Henituse sangat tidak tergambarkan.

Bud tak bisa menyembunyikan perasaan rumitnya tiap kali dia berupaya memprovokasi untuk mengetes apakah anak itu sungguh sebaik rumor atau hanya membangun citra demikian.

Lantas, dia menemukan bahwa nyatanya, Cale Henituse itu sama sekali tidak sesuai seperti yang dikatakan semua orang.

Tak terhitung berapa kali pintu dibanting di depan muka Bud ataukah bagaimana anak bangsawan itu membalas tak kalah tajam omongannya. Cale bahkan enggan repot seperti menawarkan ramuan penyembuh jika Bud kembali ke asrama penuh luka. Omong kosong bagi siapa pun yang mengatakan Cale punya hati yang besar dan tidak bisa berdiri melihat kesulitan orang lain.

Belum sampai di sana, anak bangsawan itu tidak pernah mencoba menjaga prestisenya sekali pun. Dia berbaring di sofa secara serampangan, menetap di kamar tanpa mengenakan sepatu, membiarkan jubah jurusan yang dianggap kebanggaan setiap murid jatuh di lantai begitu saja atau makan roti menggunakan tangan tanpa etiket sama sekali. Bud bahkan pernah menemukan Cale memungut kue yang baru jatuh beberapa detik ke lantai dan memakannya tanpa segan.

Bangsawan macam apa yang bertingkah seperti itu? Sikapnya tak ada bedanya dengan rakyat biasa.

Sikap Cale Henituse sungguh tidak mencerminkan statusnya sebagai bangsawan.

Jika ada hal yang membuatnya tampak seperti bangsawan, Cale jelas terbiasa dilayani hingga awalnya Bud bisa melihat bagaimana anak bangsawan itu tampak tak terbiasa mengenakan pakaiannya sendiri. Seringkali Paseton atau Jack akan melangkah maju membantunya merapikan pakaian yang kacau.

Tidak mengherankan sebab seragam mereka memang punya desain yang rumit dan Bud sendiri juga sering lupa kelengkapan aksesorisnya. Lebih-lebih Cale, anak itu bahkan bisa meninggalkan jubahnya begitu saja, hingga ada waktu Bud menemukan Cale berjalan di sekitar akademi hanya dengan mengenakan kemeja dan celana tanpa tambahan apa pun—hari itu Bud teringat jika mereka meninggalkan asrama lebih awal dan membiarkan Cale tidur lebih lama sendirian di kamar—siapa yang menyangka jika hasilnya bangsawan muda itu akan pergi ke kelas tanpa seragam lengkap.

Andai Cale Henituse tidak dikenal sebagai murid yang berbakat serta statusnya sebagai bangsawan dan juga disebabkan kabar Jurusan Spiritualist yang terkenal memiliki bibit biang onar, Bud yakin para profesor tidak akan tinggal diam dan pasti mengeluarkannya dari kelas.

Namun, itu tidak berarti kesan baik Bud pada Cale Henituse pecah begitu saja. Sebaliknya, sikap Cale yang santai seperti itu membuat Bud cenderung lebih nyaman berada di sekitarnya. Cale tidak seperti bangsawan lainnya, anak laki-laki itu jelas memperlakukan semua orang dengan setara sebagaimana dia menepis tajam para bangsawan lainnya yang mencoba menariknya ke faksi mereka.

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang