[78] "Mimpi Kelam"

3.7K 608 51
                                    

Cale ingin menyuarakan berbagai penolakan halus andai saja raut Alver yang tak sengaja ditekurinya tidak menyadarkannya bahwa kondisi pemuda itu sedang amat kacau.

Alver mengenakan pakaian formal kerajaan bernuansa biru. Namun, alih-alih tampak rapi, dia justru terlihat berantakan. Pada dasarnya, Alver selalu mampu mengendalikan emosi. Dia tumbuh di antara tekanan keras lingkungan istana, dituntut menyembunyikan tangis maupun ketidakadilan yang dideritanya. Akan tetapi, di detik ini Cale bisa menyaksikan semua perasaan sang Pangeran terlukis di wajah tampan itu. Ada kantung mata gelap yang juga terlihat berbayang. Pun, Cale tersadar jika wajah Alver kini lebih tirus dari yang ditemui Cale beberapa waktu lalu.

Suara lirih Alver mengalun penuh sesal, "Kamu tidak sadar selama sebulan .... Maaf, ini salahku. Aku ... aku seharusnya tidak membiarkanmu pergi ke tempat itu."

Cale tidak mengerti apa yang sedang dikatakan sang protagonis. Situasi ini terlalu membingungkan untuknya. Namun, empati bangsawan muda sedikit terusik. Sebelum dia mampu menyusun isi benaknya yang kacau balau, Cale sudah lebih dulu berkata, "Tidak, Yang Mulia. Ini adalah keputusan saya dan tanggung jawab saya sendiri, bukan salah Anda."

Jawaban Cale tampaknya salah karena wajah Alver justru semakin terluka. Pemuda itu mengepalkan kedua tangannya di atas paha sambil berbisik getir, "Sampai sekarang kamu tetap bersikeras tidak melibatkanku dalam rencanamu."

Cale tidak tahu cara menghibur orang lain, terutama protagonis yang selama ini selalu dia hindari. Alver sendiri akhirnya menarik diri menjauh seakan tengah membuka jarak, entah untuk menghargai Cale atau menenangkan perasaannya sendiri.

"Aku akan memanggilkanmu Nona Priestess."

Lalu pemuda tersebut berjalan pergi meninggalkan ruangan. Tanpa sepatah kata lain. Diam-diam Cale mengawasi punggungnya yang tak setegap biasanya, pemandangan itu entah bagaimana begitu mengganggu. Untuk alasan yang sulit dipahaminya, hati Cale merasa sangat tak nyaman.

Bagaimanapun memikirkannya, Cale masih tak habis mengerti. "Kenapa dia makin aneh saja?" gumamnya beranjak turun dari ranjang.

Ruangan kamar yang ditempatinya amat luas, ukurannya pun dua kali lebih besar dari kamar pribadi Cale di kediaman Henituse. Interiornya yang mewah terlihat seperti ditata dengan hati-hati. Cale melangkah melewati cermin, tidak tertarik sama sekali memperhatikan bayangan dirinya yang bukan lagi anak kecil saat ini. Dia menghampiri sebuah meja kerja yang menyimpan tumpukan kertas di atasnya. Tangan pemuda itu lantas menggeledah tanpa segan. Selama dia bisa menemukan celah untuk memahami situasi, Cale berpendapat dia pasti bisa melepaskan diri.

Dia tidak boleh terseret lebih jauh, semakin lama dia mendekam, perasaannya bisa saja semakin berantakan. Benaknya mendesak untuk segera melarikan diri sebelum skenario terburuk menyambangi langkahnya.

Ada banyak sekali berkas. Cale memeriksa secara kasar, dalam sekejap langsung menyadari jika semua ini adalah dokumen masalah internal kerajaan. Berbagai laporan dari penjuru wilayah tersedia di sana. Cale kemudian tak sengaja menemukan ada surat resmi yang dikirim untuk Putra Mahkota.

"Jadi, ini masa sewaktu Alver sudah menjadi pewaris resmi?" Cale membuka surat itu kemudian membaca isinya dengan cepat. Semakin jauh dia membaca, semakin berkerut keningnya.

Surat itu dikirim oleh Raja baru dari Kerajaan Norland. Isinya menyebutkan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Putra Mahkota Kerajaan Rowoon serta dukungannya dalam upaya pemberontakan.

"... Raja Norland yang lama sudah mati?"

Cale tidak terkejut dengan kenyataan ini, dia sudah menduganya sebab novel [The Heart of a Hero] sudah menggambarkan tentang betapa diktator raja di kerajaan bagian Utara tersebut. Hanya persoalan waktu hingga takhtanya digulingkan. Walau tetap saja ini masih di luar bayangannya jika ternyata pemberontakan terjadi saat Alver masih menjabat sebagai Putra Mahkota. Ini termasuk bagian yang tidak diketahui oleh Kim Rok Soo.

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang