[70] "Ekspedisi Pertama"

3.8K 659 40
                                    

Cale akhirnya kembali ke Jurusan Spiritualist demi mengabari para seniornya tentang ketidakhadiran Sayeru yang hendak menjalani ekspedisi.

Selain Theodore dan Eden yang berada di tingkat yang sama, Clopeh serta Cale ada di tingkat yang berjarak. Itulah mengapa Sayeru tidak bisa mengajar mereka di waktu yang bersamaan setiap hari. Belum lagi, terdapat penyesuaian jadwal kelas umum jurusan lain sehingga pertemuan dijadwalkan berbeda tergantung waktu kelas masing-masing.

Seperti hari ini, Clopeh akan ikut kelas pagi periode pertama kemudian menjelang siang saat periode kedua masuk maka giliran Cale menemui Sayeru—dia melakukannya seusai menyelesaikan kelas umumnya di jurusan sihir pada periode pertama. Semestinya, setelah makan siang, Eden dan Theodore akan datang untuk belajari di periode ketiga hingga keempat.

Tentu saja di periode keempat, Cale dan Clopeh juga akan ikut bergabung setelah mereka masing-masing menyelesaikan urusan di kelas lain.

Sekarang adalah waktu periode kedua selesai dan disela sejenak dengan istirahat makan siang, Cale yakin jika Clopeh saat ini sudah ada di taman.

Belakangan Cale akhirnya menyadari jika di waktu makan siang, Clopeh tidak suka makan di kafetaria. Pemuda itu mendapatkan akses agar makanan untuknya dipisah jadi pelayan kafetaria sering berkunjung ke Jurusan Spiritualist untuk membawakan makanan Clopeh.

Dari informasi yang Cale dapatkan dari Theodore, Clopeh konon menukar kehormatan itu dengan sejumlah poin kontribusi yang sangat besar.

"Sekka itu sudah sinting, poin kontribusi sebesar itu akan cukup untuk memeras Akademi tapi dia cuma menginginkan makanan untuknya dibawakan secara rutin di tempat yang sudah dia atur." Begitu yang dikatakan Theodore pada Cale dengan nada sinis dahulu.

Seperti yang Cale duga, sosok seniornya saat ini duduk dengan kaki bersilang yang tampak anggun di bangku taman. Kedua tangannya sedang membalik buku serta senampan makanan yang belum tersentuh dan masih mengepulkan aroma hangat terduduk di sisinya.

Tentu saja, poin kontribusi yang Clopeh pertukaran tidak main-main. Itu sebabnya, dia bahkan diizinkan untuk meminta makanan apa yang dia inginkan ke koki Akademi.

Menurut Cale sendiri, seniornya satu ini sangat cerdas. Tidak ada ruginya sama sekali mendapatkan perawatan seperti itu dari Akademi. Cale juga tentu bersedia menukarkan sebanyak apa pun poin yang dia miliki untuk kesempatan tersebut.

Sayangnya, dia tidak punya poin kontribusi sama sekali.

Dahulu, jasanya mengalahkan monster mutasi mungkin bisa dihadiahkan poin tetapi sayang sekali, Cale belum terbilang murid resmi selama tidak mendapatkan penempatan jurusan. Alhasil, dia tidak diberi poin tetapi Kepala Sekolah menghadiahkannya satu permintaan.

Saat ini, Cale belum menggunakannya. Dia mengatakannya pada Kepala Sekolah hari itu jika dia akan menyampaikan keinginannya saat dia membutuhkannya.

Cale dengan bijaksana menyimpan kesempatan emas itu.

Melihat Clopeh sekarang, Cale mulai berpikir serius perlukah dia meminta kehormatan yang sama persis dengan yang didapatkan Clopeh?

"Kak Clopeh."

Panggilan tanpa intonasi dari suara yang sangat dihafalnya segera membuat pandangan Clopeh beralih. Senyum pemuda itu spontan terangkat ramah mengetahui adik juniornya menghampirinya.

Clopeh menutup bukunya lantas menepuk sisi lain kursi taman yang kosong agar Cale duduk di sampingnya. Namun, Cale tetap berdiri tegap di dekat kursi taman seakan tak memahami gestur halus Clopeh.

Sikapnya yang membatasi diri tidak membuat Clopeh tersinggung. Dia memahami anak itu. Walaupun selama ini Cale tidak menunjukkan permusuhan dan bersikap seakan sudah melupakan apa yang terjadi, kewaspadaan Cale di sekitar Clopeh tidak pernah menurun sedikit pun.

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang