Cale belum makan siang sebab dia menikmati dirinya berbaring di halaman jurusannya yang terlampau damai. Alver juga tidak menyebut kafetaria melainkan restoran. Satu kesimpulan terpetik dari sana, protagonis tahu jalan ke luar Akademi.
Benar saja.
Alver sungguh-sungguh membawa Cale melewati jalan yang tak pernah Cale sangka.
"Jangan khawatir, pergi ke luar Akademi lewat terowongan ini sangat aman."
Ada terowongan bawah tanah di Jurusan Ksatria. Areanya seperti labirin yang berkelok-kelok dengan dinding batu beraroma lembap. Cale Amat yakin seseorang yang tak berpengalaman pasti akan tersesat.
"Dulu ada tempat pelatihan bawah tanah tapi sudah tidak digunakan lagi jadi wilayah ini perlahan dilupakan," tutur Alver membawa Cale melangkah ke arah yang sudah dihapalnya. Dalam genggaman tangannya terdapat keping batu bulan yang berpendar dengan cahaya biru.
Cale tidak banyak berkomentar, matanya sibuk menyisir sekitar. Tanpa perlu Alver beritahu, dia sudah paham semuanya. Cale diam-diam memandang punggung Pangeran Pertama, tenggelam dalam renungan serius.
"... Dari mana Anda tahu tempat ini?" tanyanya mengajukan keheranan yang menggelegak sejak tadi dalam kepala kecilnya.
Alih-alih menjawab, Pangeran Pertama balik bertanya, "Bukannya canggung jika kamu terlalu formal begitu?" Alver memelankan langkahnya, menyesuaikan hingga dia berjalan bersisian di samping Cale.
Respons itu membuat Cale menarik napas menyerah. "Oke, jadi dari mana kamu tahu tempat ini?" tanyanya sekali lagi, kali ini memenuhi permintaan protagonis untuk melepaskan sikap formalnya. Dia tak mau berdebat dan butuh jawaban sekarang.
Alver mengangguk tampak puas. "Tidak sengaja," jawabnya ringan. "Ada yang mengurungku di gudang penyimpanan bulan lalu dan saat mencari jalan ke luar aku tak sengaja menemukan pintu menuju terowongan bawah tanah ini," jelasnya tenang seolah sebutan kurungan tak bermakna negatif.
Alurnya persis seperti yang Cale ketahui.
Memang benar ada kejadian bahwa Alver akan menemukan jalur bawah tanah tapi itu mestinya masih sangat lama.
"Mungkinkah kerangka waktunya berubah dan terjadi lebih cepat?"
Cale bertanya-tanya tanpa henti apa persimpangan yang berbelok ini ada hubungannya dengan perubahan sikap protagonis belakangan?
"Tapi ini terlalu ... berliku, seperti labirin. Bagaimana bisa kamu tidak tersesat?" tanya Cale memasang tampang bingung. Dia mencoba untuk menggali informasi lebih lanjut.
ーItu mudah, Manusia. Naga ini bahkan bisa menemukan jalan ke luar dengan mata tertutup.
Naga Hitam mendadak menyahuti.
Cale tidak tahu alasannya karena Alver tidak pernah menyebutkan di novel. Namun, jawaban Naga Hitam yang datang bersamaan dengan Alver selanjutnya menjelaskan segalanya.
ーTempat ini dibuat menggunakan sihir!
"Ada aliran sihir yang berbeda di setiap jalur."
"Sihir?"
Alver mengangguk. "Iya, jika kamu mengikuti aliran mana yang padat, maka jalur ini akan membawamu ke luar."
ーIni seperti menguji kepekaanmu pada mana.
Menggabungkan dua pendapat, Cale segera mengerti. "Ah, benar. Bukannya dulu ini adalah wilayah Jurusan Sihir?"
"Iya, awalnya. Perubahan dibuat tujuh tahun yang lalu dan sekarang wilayah ini dijadikan tempat Jurusan Ksatria." Itu sudah menjadi pengetahuan umum Akademi. "Sejak Menara Obor dibangun, Jurusan Sihir pindah penempatan ke Selatan dan area bawah tanah ini tidak lagi digunakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)
Fanfiction[Lout of Count's Family Fanfiction] Setelah lama berduka, Cale Henituse mendapatkan kenangan tentang kehidupan sebelumnya. Rupanya dia telah bereinkarnasi dalam tubuh seorang bangsawan sampah. Tentu saja, itu adalah keberuntungan terbesar menjadi pe...