[24] "Peningkatan Hubungan"

5.6K 987 54
                                    

"Manusia, apa tidak masalah kamu melewatkan kelas lagi?"

Cale berbaring di bawah rindangnya pepohonan. Meski mentari tengah menyusupkan diri di balik kepulan awan, langit musim panas masih bersinar terik.

Sudah tiga bulan berlalu sejak Cale menjalani rangkaian tes Akademi. Di luar dugaannya, jurusan Spiritualist ternyata kelas yang paling santai dibandingkan semua jurusan di Akademi. Segala asumsi buruk yang memenuhi kepalanya sebelum ini segera ditepis kenyataan. Jauh dari ekspetasinya, Cale sangat menyukai suasana jurusan barunya.

"Profesor sedang pergi ekspedisi, tidak ada gunanya aku bertahan di kelas," gumam Cale tanpa membuka kelopak matanya yang terpejam, menikmati sepoi angin yang menerpa wajahnya dengan kesejukan.

Naga Hitam duduk di samping Cale sembari membalik lembaran buku sihir yang Cale pinjam dari perpustakaan. Sayapnya mengepak gembira mempelajari banyak hal baru dari buku.

"Aku mengerti, kelasnya juga kosong. Kamu pasti bosan karena tidak ada teman sekelas."

Cale berpikir itu keliru. "Tidak juga, ini cukup menyenangkan." Karena dia satu-satunya murid di jurusan Spiritualist tahun ini maka Cale tidak punya teman sekelas di jurusannya. Namun, itu bukan hal yang buruk bagi orang sepertinya yang mengedepankan hidup malas.

Ketenangan seperti ini yang paling sempurna untuk mendukung kehidupan malasnya. Tidak ada obrolan-obrolan yang menghampirinya, menanyainya beragam hal acak atau pun basa-basi menyebalkan yang perlu dia tanggapi.

Selain kekurangan bahwa bimbingannya menjadi sangat ketat sebab profesor yang mengajar hanya berfokus sepenuhnya padanya, Cale tidak memiliki masalah lain.

Profesor di Jurusan Spiritualist hanya ada seorang dan tidak lain itu adalah pria yang pernah mengobrol dengan Cale setelah tes bakat. Seorang pria paruh baya yang memberi Cale kesan pertama sebagai sosok lemah, pria yang kemudian mengenalkan dirinya sebagai Profesor Sayeru.

"Aku pikir orang-orang terlalu melebihkan kemampuan Spiritualist," gumam Cale mengingat kembali latihan yang dijalaninya tiga bulan belakangan.

Tidak ada yang begitu istimewa dengan pelajarannya. Profesor Sayeru hanya datang meluangkan waktu sesekali mengecek perkembangan Cale. Jika ada hal yang menuai gerutuan dari Cale, maka itu hanya tentang bagaimana profesor ramahnya memberi Cale segudang naskah untuk diulas. Selama semusim penuh, Cale terjebak dengan runtutan teori dan materi yang memberatkan.

Dia sudah pernah mengeluhkan pelajarannya.

"Saya rasa materi ini tidak cocok untuk diberi pada anak berusia dua belas tahun," kata Cale sewaktu profesor Sayeru menyerahkan setumpuk naskah kuno tentang pengorbanan kelam masyarakat yang mengharapkan diri mereka mampu mendapat pertolongan roh di masa lampau.

Dahulu, ada kepercayaan yang berdiri mengagungkan Roh, menganggap eksistensi mereka mampu memberi pertolongan pada kesulitan manusia. Namun, menyentuh ranah Dunia Roh hanya bisa dilakukan bagi orang-orang yang terpilih. Demi mencapai itu, berbagai cara manusia lakukan agar Roh berkenan memilih anak dari keluarga mereka dan guna menarik perhatian para roh, dilakukan beragam ritual serta pengorbanan besar. Cale tidak menyukai satu pun pengorbanan tersebut.

Profesor Sayeru tertawa atas komentar serius muridnya. "Iya, kamu benar. Ini tidak cocok untuk anak seusiamu dengan kapasitas mental yang buruk dan terlalu banyak empati tak berguna. Namun, kamu adalah Spiritualist dan bukan anak berusia dua belas tahun dengan hati rapuh, tidak ada Spiritualist yang berhati lemah."

Cale tidak memberi tanggapan lain, tetapi tatapan bingungnya menjelaskan banyak tanya dalam benaknya yang mana kemudian membuat profesornya segera menambahkan, "Garis dasar syarat menyentuh dunia roh berarti kamu harus tahan dengan penderitaan. Bagaimana kamu bisa tahan jika kamu tidak pernah melihat dan merasakannya? Cale, setiap kisah mau pun legenda tidak datang tanpa alasan. Salah satu manfaatnya, membaca kisah masa lalu mampu melatih emosimu. Ini juga akan berguna untuk menambah wawasanmu. Nah sekarang, baca dan beri pendapatmu untuk setiap kisah. Tuliskan setiap ulasan minimal tiga halaman untuk tiap naskah. Aku ingin melihat ada setidaknya lima naskah per minggu."

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang