[14] "Teman Protagonis"

5.5K 956 32
                                    

"Apa kepalanya terbentur sesuatu?"

"Dari apa yang saya perhatikan, kepala Yang Mulia baik-baik saja."

"Ah, maka pasti dia sudah kehilangan kewarasannya."

Cale sungguh dipuncaki emosi saat ini.

Dia begitu geram sampai-sampai membutuhkan sesuatu untuk mengutuk isi kepala Alver Crossman yang tidak bisa diduga.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Mengapa pengeran sialan itu memilihnya? Bukannya dia tak ingin memilih siapa pun karena tidak mau rahasia besarnya terungkap?

Dan lagi.

"Bahkan jika dia sudah sinting, ada banyak bangsawan lain. Ada putra keluarga Stan atau pewaris keluarga Gyerre, bahkan ada Gilbert Chetter yang juga merupakan bangsawan netral jika dia tak punya pilihan lain. Kenapa. Harus. Aku."

"Itu juga yang ingin saya ketahui, Tuan Muda. Namun, Pangeran Pertama menyampaikan pada saya jika Tuan Muda adalah orang yang ingin dijadikannya teman."

"Aku tidak mau berteman dengannya." Cale bahkan tidak berpikir dua kali saat menyatakan itu.

Dia memang mempertimbangkan untuk menjalin relasi yang menguntungkan tanpa saling menyulitkan satu sama lain, tetapi tidak pernah terlintas dalam pikiran Cale untuk terlibat lebih jauh.

Pertemanan dalam makna Alver Crossman adalah sebuah hubungan paling buram.

Ada teman seperti Adin yang sengaja dibiarkannya diam-diam memanfaatkan dirinya, tetapi akan berakhir dengan perseteruan hebat di kemudian hari. Seorang teman yang diberinya senyuman hangat ketika berhadapan dan saling mengasah pedang di balik punggung.

Ada juga seseorang seperti Choi Han yang disebutnya teman di depan para pengikutnya, padahal nyatanya tidak ada keakuran di antara mereka selain tuntutan kerja sama demi satu keuntungan.

Setiap teman Alver Crossman pada akhirnya tidak benar-benar ada yang bisa disebut sebagai teman.

Cale menghela napas tidak percaya. "Teman? Sungguh lelucon. Padahal jelas sekali dia tidak bisa mempercayai siapa pun, untuk apa melakukan hal tidak berguna seperti ini?"

Ron memandang lekat tuan mudanya dan satu senyuman ramah kembali tersemat di wajahnya. "Anda tampaknya mengenal Yang Mulia cukup baik."

"...."

Cale bisa merasakan sentakan kengerian yang menjalari punggungnya tatkala mendengar pernyataan tersebut.

"... Aku tidak." Anak itu berdecak jengkel dan berbalik untuk segera memasuki keretanya dengan bantuan seorang ksatria yang sejak tadi telah membukakan pintu untuknya dan spontan mengulurkan tangan membantu Cale naik. "Pergi ke Akademi, aku akan menghadap langsung untuk mengajukan penolakan."

Ron tidak mengatakan apa pun lagi menilai suasana hati yang memburuk dari tuan kecilnya. Dibawanya langkah memberi tanda agar kereta kembali berjalan.

Di sisi lain, Naga Hitam menghapus sihir tak kasat matanya saat dia dengan hati-hati menjatuhkan diri di pangkuan Cale. "Manusia, apa kamu sangat tidak menyukainya?"

Cale tidak memberi jawaban. Netra coklat anak laki-laki itu terus memaku ke luar jendela yang tirainya hanya dibiarkan sedikit terbuka memberi celah untuk melihat pemandangan luar.

"Manusia, kamu tak perlu begitu marah. Jangan berteman dengannya jika kamu tak mau."

Pandangan Cale akhirnya beralih menunduk. Dia menghela napas pelan, merasa begitu kekanakan dalam sekejap. Tangannya terulur mengusap punggung naga kecil itu.

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang