[45] "Penjaga Pohon Dunia"

3.6K 740 22
                                    

Di bawah aba-aba Pendrick, tidak ada lagi yang menahan diri. Semuanya bergegas melangkah dan berusaha mengimbangi langkah sang elf. Sesekali, Cale menoleh ke samping memastikan apakah Choi Han baik-baik saja dengan ini. Tidak banyak kata yang anak Dragon Slayer itu itu suarakan. Kebungkamannya membawa banyak pertanyaan pada Cale, dia sungguh ingin tahu apa yang dipikirkan Choi Han. Cale melirik Alver yang turut melangkah di sisi Vicross. Tidak sekali pun dua sosok ini saling bertegur sapa.

Alver tidak pernah bertanya tentang identitas Choi Han dan begitu pun sebaliknya, tidak ada rasa penasaran yang dituturkan Choi Han tentang sang pangeran.

"Tolong ikuti langkahku dengan cermat dan berusahalah menimbulkan suara seminim mungkin agar tak menarik perhatian," lirih Pendrick mengambil posisi terdepan dengan Vicross yang menggendong Cale tepat di belakangnya kemudian Choi han lalu Alver diikuti Ron menjaga punggung mereka.

Sedang Naga Hitam terbang di kecepatan yang menyeimbangkan dengan laju Vicross, tidak sedetik pun meninggalkan sisi terdekat Cale.

Pada awalnya, Alver tidak terlalu memperhatikan sosok anak lain yang mendampingi Cale sebab keberadaannya yang samar dan selalu berdiri di belakang tak mencuri tatapan. Namun, dengan anak itu tepat berlari di hadapannya, Alver lekas menyadari bocah itu bukan anak biasa. Tidak ada anak kecil yang memiliki langkah secermat dirinya seakan-akan dia sudah terbiasa berlari dengan langkah tanpa suara di wilayah predator.

Dugaan Alver tak keliru sebab benar nyatanya jika Choi Han sendiri sudah terbiasa membaurkan dirinya di tengah monster. Dia sudah diajarkan memburu mangsa pertamanya di usia tujuh tahun, tepat setelah pertama kali diberikan pedang asli seusai berlatih dengan pedang kayu sejak usia empat tahun. Pamannya melemparkannya semalaman ke hutan yang dipenuhi monster, membuatnya bertahan hidup di sana seorang diri.

Jika Alver mengetahuinya saat ini, mungkin sang Pangeran akan berpikir jika hidupnya yang tertekan di istana masihlah lebih nyaman dibandingkan bagaimana Dragon Slayer muda dilatih di bawah seleksi alam, di mana hanya yang kuat memangsa yang lemah.

"Terlalu sepi," lirih Cale dengan Vicross seorang yang mampu mendengarkan gumamannya.

Memang benar jika langkah mereka tampak terlalu mulus setelah memasuki kedalaman lembah, tidak ada monster yang berani mendekat, mereka semua akan diam-diam memandang dari balik pohon, menahan dengkingan dan geraman sembari memata-matai tajam, seolah-olah kecewa bahwa mangsa mereka tidak pernah bisa masuk ke perut mereka.

"Itu rasa takut," gumam Vicross memberi asumsi. "Mereka tidak menghampiri kita karena rasa takut."

Jawaban itu tentu menimbulkan pertanyaan lain,"Apa yang membuat mereka takut?"

Vicross menggeleng. "Saya tidak tahu."

Cale sedikit mendongak pada Naga Hitam yang terbang tanpa menyembunyikan kehadirannya tapi tidak bisa sependapat dengan mudah. Aura naga muda ini tidak akan cukup untuk memberi tekanan pada monster-monster kuat dengan kekebalan yang tinggi di sekitar wilayah terlarang.

Selain itu, kini Cale akhirnya sadar jika Naga Hitam tampak sedikit ganjil saat ini. Hidungnya terlihat mengendus aroma di sekitar sesekali dan gerakan sayapnya tampak lebih canggung. Cale segera tahu ada sesuatu yang tengah ditekurinya. Maka, lekas diulurkannya tangan menyentuh kaki naga tersebut, membuat kepala Naga Hitam menoleh padanya. Mereka bertukar tatap sebelum jawaban datang sendiri dalam benak Cale.

Ada yang aneh, Manusia.

Ada aroma tak biasa ..., tapi ini terlalu familiar.

Naga Hitam terus bergumam, menyuarakan apa pun yang sedang memenuhi isi kepalanya.

Ada sesuatu.

Dan ini terasa semakin dekat hingga jantungku terus berdegup.

Cale ingin bertanya, apakah dia takut?

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang