[64] "Wajah yang Serupa"

3.7K 829 59
                                    

Cale membilas seluruh tubuhnya yang dipenuhi darah. Dia membuang seragamnya ke keranjang sampah sambil mengingatkan diri untuk memesan set baru. Anak laki-laki itu kini memandang pantulan dirinya di cermin. Seluruh lukanya sudah disembuhkan oleh Ansil dan Cry, tanpa menyisakan satu ketidaknyamanan selain wajahnya yang masih memberi rona pucat.

Saat ini usianya 13 tahun dan November nanti, dia akan berulang tahun yang ke-14.

Cale mengenakan handuk jubah. Di tangan kanannya, dia menggenggam sebuah handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya. Dia berpikir sejenak dalam kamar mandi yang masih diuapi kehangatan.

Tahun lalu, Cale pergi melakukan pengecekan secara langsung. Bersama Naga Hitam, dia menjelajah dan mencari tahu di kantor profesor tingkat satu meski tidak ada hasil yang bisa diraihnya. Profesor yang dia temui juga tidak ada yang memberi keganjilan sedikit pun.

"Berapa banyak profesi yang mampu menggunakan kekuatan alkemis di akademi ini?"

Cale tidak begitu yakin.

Bisa saja ada profesor yang tidak mencantumkan kemampuan alkemis tapi diam-diam menciptakan mutiara untuk dijadikan bahan eksperimen.

Ada lebih seratus pengajar di Akademi dan terdapat lebih banyak lagi Pengawas serta staf yang terlibat.

Dari informasi yang Cale gali tahun lalu, mutiara itu dibeli dari toko perhiasan dan dikirim ke salah seorang profesor di Jurusan Sihir untuk disuntikkan mana kemudian diambil oleh Pengawas Senior untuk disimpan, akhirnya akan disebarkan ke sepenjuru hutan.

Sebelum disebarkan, mutiara akan disimpan selama beberapa hari di ruang penyimpanan khusus Akademi.

Cale tidak punya informasi yang pasti siapa tepatnya seseorang berkekuatan alkemis yang menanamkan atribut tambahan itu.

Di novel [The Birth of a Heart] yang dibacanya, sejak kematian seorang murid di ujian masuk, pada tahun selanjutnya Akademi melakukan pengecekan ketat sebelum menggelar ujian dan tidak ada lagi insiden serupa yang terjadi membuat Akademi akhirnya memutuskan jika itu hanyalah kecelakaan belaka.

Tapi benarkah cuma kecelakaan? Cale masih tidak begitu yakin.

"Apa perlu aku ikut ekspedisi itu?"

Cale menertawakan pikirannya sendiri, dia segera menepisnya.

"Ah, apa yang kukatakan barusan. Buang-buang waktu saja," gumamnya memutar badan meninggalkan kamar mandi.

Bangsawan muda itu mengeluarkan pakaian dari lemarinya berupa kemeja lengan pendek berbahan satin yang memiliki kerah sedikit longgar. Suhu di dalam kamar selalu hangat tapi Cale tetap memilih celana panjang hitam.

Dia berbaring di sofa membaca buku dalam keheningan yang panjang sebelum akhirnya jatuh tertidur seusai diserang lelah yang menumpuk.

Naga Hitam terbang hendak meraih buku yang jatuh ke lantai ketika dia merasakan ada yang mendekat dan mengembalikan tampilannya ke tak terlihat, mengurungkan niat awal untuk merapikan buku bacaan Cale seperti biasa.

Pintu didorong terbuka, dua sosok anak laki-laki berpenampilan kusut masuk ke kamar. Mereka mengenakan jubah ungu yang sama dan memiliki paras yang juga serupa.

Salah satunya menggerutu, "Ah, seragamku jadi rusak begini." Dia paling tidak suka kotor dan tubuhnya yang dipenuhi lumpur membuatnya ingin bergegas mandi membersihkan diri ketika saudara kembarnya menarik lengannya.

"Erich, lihat."

"Ernest, jangan sekarang ...." perkataan Erich terputus ketika dia menoleh dan mendapati ada anak asing yang berbaring di sofa. "Bukannya ini masih jam sekolah?" Erich mencebik. Dia anak yang disiplin dan tak senang melihat seseorang membolos, menurutnya itu sikap yang tak pantas dan tak menghargai waktu.

[BL] The Bride of Crown Prince (AlCale)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang