Untuk para kesayangan Vee❤Thanks banget udah dukung cerita VOF sebelum nya.
buat kalian plis jangan kecewa, karna jujur Vee yang lebih kecewa karna pemplagiatan itu.
Sebagai ganti nya Vee up cerita yang udah Vee janjiin buat kalian❤
Series transmigrasi kedua yang pernah vee tulis❤
Vote kalau suka ya dear.
Follow akun vee biar ada notif up.
Spam ❤ dong disini.
Happy reading.
*****
"Bangun pagi ku terus eek, tidak lupa ku cebok dulu, habis eek ku terus mandi, tidak lupa ku tidur lagi, asekkk."
Sudah menjadi rutinitas pagi, di sebuah rumah di tengah tengah perkampungan ibu kota itu, terdengar nyanyian sumbang dari salah satu kamar di rumah sederhana, pelaku nya seorang bocah 12 tahun yang kini mengenakan babydoll dengan rambut yang terlilit handuk, tak luput gayung pink berbentuk love yang ia angkat setinggi bibir nya seakan menjadikan itu sebagai mikrofon.
Kekehan geli terdengar di akhir nyanyian nya, dengan gerusak gerusuk ia membuka tas pink bergambar kuda poni lusuh yang terdapat bekas jahitan hampir di setiap bagian, kemudian mengeluarkan buku tulis bergambar kartun Pororo yang sudah terisi sebagian.
"Emang ya, Ily tuh serba bisa banget, aish bangga nya. Aku catet ah lirik nya, nanti ku kasih ke ibu guru, siapa tau bu guru suka, Ily bisa dapet cuan, lumayan buat beli cilor depan sekolah," kikik nya, tangan nya bergerak cepat mencatat dengan tulisan berantakan ala bocah sd.
Jangan salah, begini begini Aily itu banyak bisa nya, terbiasa hidup dengan hal hal sederhana, membuat Aily belajar melakukan apapun.
Cita cita Aily itu ingin menjadi artis dan juga penyanyi, menyambi model, kalau bisa sih juga menjadi penari, inti nya Aily ingin melakukan apapun yang bisa menghasilkan banyak cuan untuk nya.
Aily itu kan, fans nomer satu tuan Yujin krab.
Aily bukan gadis yang terlahir di tengah tengah keluarga kaya yang bisa berganti barang sesuka hati, Aily hanya bocah sederhana yang tinggal di salah satu rumah di perkampungan kumuh rawan banjir, Emak nya Safitri--bekerja sebagai seorang buruh cuci, sedang bapak nya Sudirman, mantan guru karate yang kini beralih menjadi tukang ojek pengkolan.
usai dengan kegiatan nya, Aily berganti baju, mengenakan seragam khas sd setiap hari senin, tak luput ikat pinggang, dasi dan juga topi. Aily itu sebenar nya rajin, hanya saja jika ia ingat.
"LY, ILY, KELUAR CEPET!"
"IYA MAK!" Bilang nya saja iya, padahal Aily masih sibuk berputar putar hingga rok nya mengembang, berhenti dengan pose yang sedikit membungkuk kan badan dengan tangan yang menjinjing rok nya ala ala tuan putri.
Jangan hujat Aily karna tidak menurut pada emak, karna ia yakin jika para readers juga sering melakukan hal yang sama, terkecuali Author, karna kakak Author tipe anak penurut plus baik hati, tidak pernah mengulur waktu jika di panggil, hanya sering berpura pura tuli saja.
"ILY, CEPET KELUAR, ATAU EMAK GAK BAKAL KASIH MAKAN KAMU SEBULAN."
Mendengar ancaman emak nya Aily langsung grusak grusuk mengenakan kaos kaki juga sepatu, mengambil tas bahkan tanpa mengenakan nya lebih dulu. Emak jika sudah mengeluarkan ancaman nya, maka mustahil untuk nya itu tidak terjadi. Detik ini emak nya mengancam, maka di detik berikut nya Aily harus menurut, emak nya kalau mengancam pasti bawa bawa makanan, ya kali dia tak makan selama sebulan, sudah lah kurus kering, bisa jadi kembaran siren head dia nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILY || Not an Antagonis Girl ✔️
Teen Fiction#Follow akun author dulu sebelum membaca# Aily Safitri Biar ku ceritakan dulu sedikit tentang Aily, bocah kelas 6 SD, gadis polos dengan tingkah laku yang sering membuat orang di sekelilingnya beristighfar. Anak dari emak Safitri yang bekerja sebaga...